Berita Samarinda Terkini
Pesona IKN Nusantara Menarik Jerman untuk Investasi di Kaltim. Sri Wahyuni: Baru Kunjungan Awal
Pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur terus menarik perhatian para investor dan masyarakat internasional.
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur terus menarik perhatian para investor dan masyarakat internasional.
Kali ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mendapat kunjungan kerja pertama dari Kedutaan Besar atau Kedubes Jerman Jakarta, di Hotel Novotel Balikpapan, Senin (29/4/2024) lalu.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim Sri Wahyuni yang kala itu didampingi Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekdaprov Kaltim Ujang Rachmad menjelaskan, kedatangan Kedutaan Jerman untuk Indonesia ini bagian dari penjajakan dalam mendukung peluang investasi di Kaltim, terlebih setelah Benua Etam ditetapkan sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca juga: Progres Kesiapan Infrastruktur Terbaru di IKN Nusantara di Kaltim Jelang Menjadi Ibu Kota Indonesia
"Kedatangan mereka untuk mengetahui apa saja peluang yang bisa dikerjasamakan di Kaltim. Sejumlah daerah yang dimiliki tentu akan menjadi bagian dari Super Hub IKN," kata Sri Wahyuni.
Menurutnya, dengan keberadaan tiga kota dan tiga kawasan industri tentu akan menjadikan Kaltim sebagai kawasan Super Hub IKN.
Sebagaimana diketahui ibu Kota Nusantara (IKN) dirancang untuk menjadi superhub ekonomi nasional atau disebut sebagai Superhub Nusantara.
Adanya Superhub Nusantara dimaksudkan untuk menyamaratakan pembangunan nasional antara daerah barat dan timur Indonesia
Sri Wahyuni mengatakan sebagai Super Hub, maka wilayah maupun kawasan tersebut akan menjadi sumbu perkembangan industri di Kaltim.
Baca juga: 6 Fakta ASN Pindah ke IKN Nusantara, Janji Menpan untuk yang Masih Jomblo hingga Soal Tunjangan ART
Tentu lanjutnya hal itu sejalan dengan upaya Kaltim untuk transformasi ekonomi yang sebelumnya hanya mengandalkan sumber daya fosil atau kekayaan alam menjadi sumber industri jasa.
"Dalam hal ini industri hilirisasi. Diharapkan 40 persen kita bisa mengandalkan sumber industri hilirisasi ini hingga 2045 yang akan datang," sambungnya.
Pada kesempatan ini, kepada Kedubes Jerman untuk Indonesia Deputy Ambassador German Embassy Thomas Graf, Sri Wahyuni menyampaikan bahwa investasi energi hijau sangat potensial dilakukan di Kaltim.
"Bahkan dapat berkontribusi dengan pembangunan IKN," ucapnya.
Kedubes Jerman sendiri mengatakan ini adalah pertemuan awal. Ke depannya mereka akan membawa rombongan yang dapat mendukung investasi.
"Jadi saat ini mereka hanya menjajaki terlebih dulu isu-isu dan perkembangan pembangunan di Kaltim. Bagaimana posisi Kaltim dengan IKN," pungkasnya. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
2.500 Pedagang Pasar Pagi Samarinda Akan Dapat Lapak Baru Lewat Sistem Undian |
![]() |
---|
1 Ton Beras Habis Diborong Warga Samarinda Seberang Hanya 10 Menit |
![]() |
---|
DLH Samarinda akan Serahkan Pengelolaan Insinerator Komunal ke Warga Lokal |
![]() |
---|
Camat Samarinda Seberang Ungkap Penyebab Tanah Terus Bergerak di Perumahan Kledang Mas |
![]() |
---|
Jejak Andi Harun dan Malam Minggu di Citra Niaga Samarinda, 'Jangan Biarkan Ikon Kota Ini Mati' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.