Berita DPRD Samarinda
DPRD Samarinda Sebut Kelangkaan LPG 3 Kg Karena tak Tepat Sasaran
Fenomena kelangkaan gas melon, alias gas LPG 3 kilogram, kembali menghantui masyarakat Kota Samarinda
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Fenomena kelangkaan gas melon alias gas LPG 3 kilogram, kembali menghantui masyarakat Kota Samarinda.
Pemandangan warga mengantre panjang sambil membawa tabung gas melon menjadi hal lumrah. Seperti yang terjadi di Jalan KS Tubun Dalam dan Jalan Kebaktian beberapa waktu lalu.
Terlebih tak lama lagi gelaran Hari Raya Kurban akan dimulai, menandakan aktivitas memasak masyarakat meningkat.
Parahnya lagi, kelangkaan ini dibarengi dengan melonjaknya harga gas melon hingga dua kali lipat dari Harga Eceran Tertinggi (HET).
Pertamina, meskipun sudah memastikan bahwa jumlah tabung gas melon yang didistribusikan mencukupi kebutuhan masyarakat, tampaknya belum mampu mengatasi masalah ini. Kenyataan di lapangan justru menunjukkan sebaliknya.
Baca juga: Viral di Media Sosial Mantan Gubernur Kaltim Isran Noor Bagi-bagi LPG 3 Kg Gratis di Samarinda
Baca juga: HET Gas LPG 3 Kg di Samarinda Rp 18 Ribu, Jika Tidak Sesuai Warga Harus Laporkan Pangkalan
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Novi Marinda Putri, angkat bicara terkait kelangkaan gas melon ini.
Novi mengungkapkan bahwa sebelumnya pihaknya telah beberapa kali mengadakan pertemuan dengan pihak Pertamina untuk mencari solusi.
“Permasalahannya itu tetap sama, pasti menjual tidak tepat sasaran,” ungkap Novi, Rabu (5/6/2024).
Novi menduga terdapat agen-agen nakal yang menjual gas melon kepada pedagang besar, sehingga membuat stok gas untuk masyarakat kecil menjadi menipis.
“Mereka rata-rata bebas membeli, padahal peruntukannya jelas, berarti di situ tidak ada aturan,” tuturnya.
Atas atensi ini, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Pertamina untuk duduk bersama dalam rangka merumuskan regulasi. Sehingga ke depannya, fenomena kelangkaan gas melon tak kembali terjadi.
Baca juga: Harga LPG 3 Kg di Samarinda Tembus Rp 50 Ribu, Pertamina Klaim Pasokan Masih Aman
Namun, Novi menyadari bahwa regulasi saja tidak cukup. Diperlukan juga pengawasan dan penegakan aturan yang tegas terhadap agen nakal yang menjual gas melon kepada pihak yang tidak berhak.
“Karena kalau tidak masyarakat pastinya panik dengan terjadinya kelangkaan gas dan akhirnya mereka kalang kabut untuk nyetok gas,” pungkasnya. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
DPRD Samarinda Usul Pemakaman Gratis dan Layak untuk Warga Tidak Mampu |
![]() |
---|
Pelantikan Pimpinan DPRD Samarinda, Plt Walikota Rusmadi Wongso Harapkan Semakin Kuat Berkualitas |
![]() |
---|
DPRD Samarinda Intensifkan Pengawasan Sekolah, Pastikan Kualitas Pendidikan di Ibukota Kaltim |
![]() |
---|
DPRD Samarinda Ingatkan Pemkot Beri Tempat Relokasi PKL yang Representatif |
![]() |
---|
Jukir Liar Masih Buat Resah, DPRD Samarinda Minta Dishub Tambah Petugas Parkir Binaan Resmi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.