Berita Bontang Terkini

Pemkot Bontang Klaim Berhasil Tangani Bencana Banjir Sampai 40 Persen

Pemerintah Kota Bontang mengklaim penanganan masalah banjir 2 tahun berhasil belakangan, berhasil menurun sampai 40 persen

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Ilustrasi - Kondisi banjir wilayah Kelurahan Guntung, Kota Bontang beberapa waktu lalu.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Pemerintah Kota Bontang mengklaim penanganan masalah banjir 2 tahun berhasil belakangan, berhasil menurun sampai 40 persen.

Sekretaris Daerah Bontang Aji Erlynawati mengatakan berdasarkan cacatan pemerintah kurun waktu 2 tahun, terjadi penurunan angka bencana.

Pada 2022 misalnya bencana daerah seperti kebakaran, banjir, angin puting beliung, serta laka laut terjadi 73 kejadian.

Sementara pada 2023 peristiwa bencana daerah mengalami penurunan diangka 53.

Salah satu yang membuat indikator bencana tersebut turun adalah banjir. Menurut Aji, pemerintah dengan pendekatan infrastruktur. Membangun turap sungai, normalisasi dan perbaikan drainase diklaim berhasil menentaskan persoalan banjir sampai 40 persen.

Baca juga: Komisi V DPR RI Rencana Bahas Penanganan Banjir di Bontang, Wawali: Semoga Dapat Bantuan Pusat

Baca juga: Tangani Banjir di Bontang, Pemkot Gandeng Kodim 0908 Kerjakan Turap Sungai di RT 11 Guntung

Wilayah rawan banjir seperti di Kelurahan Kanaan, Telihan, Gunung Elai dan Api-Api menjadi cermin keberhasilan program penanganan banjir.

"Dengan kerja sama semua pihak pelan-pelan program pemerintah dalam penangan bencana, khususnya banjir perlahan sudah berhasil ditangani sampai 40 persen," kata Aji saat ditemui wartawan di sela kegiatan Apel Kesiapsiagaan BPBD, Senin (10/6/2024).

Disisi lain, sambung Aji, persoalan kebakaran lahan malah meningkat. Ia menilai, penyebabnya adalah kemarau berkepanjangan yang muncul seiring dengan fenomena El Nino.

Menurutnya poin pentingnya, dalam proses pembangunan harus seiring sejalan dengan mitigasi bencana.

Semua pihak mesti dilibatkan, bukan hanya bertumpu pada pemerintah. "Perlu kerja sama, sinergi semua pihak termasuk masyarakat untuk mensukseskan program pembangunan," terangnya.

Terlebih, Bontang adalah wilayah industri. Selain pontensi bencana alam, Bontang juga berhadapan bencana industri.

Dari itu, ia yang berpesan setiap perusahaan juga berperan aktif dalam menjaga standar keamanan.

Baca juga: Peduli Korban Banjir di Bontang, Pupuk Kaltim Salurkan 1.000 Paket Makanan

Mulai dari ancaman kebocoran amoniak, gas, dan CPO. Serta kejadian kebakaran di kawasan pabrik. Untuk itu dirinya berpesan bagian keamanan perusahaan harus bisa menjamin semua aktivitas berjalan normal.

"Potensi bencana industri juga jadi atensi. Jadi setiap perusahaan wajib menjalankan mitigasi dan harus sering menggelar simulasi tanggap bencana," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved