Horizzon

Membaca Arah Pemikiran Rocky Gerung

Tidak ada pihak yang memancing sekaligus memaksa Rocky Gerung mengeluarkan analisa pemikirannya yang bersifat kebaruan.

Penulis: Ibnu Taufik Jr | Editor: Syaiful Syafar
DOK TRIBUNKALTIM.CO
Ibnu Taufik Juwariyanto, Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim. 

Tidak untuk menyimpulkan siapa yang unggul dalam diskusi yang berlangsung di Uniba ini, sebab kita semua yang terpelajar tentu sepakat bahwa sebuah diskusi yang baik selalu melahirkan hal-hal baru, pemikiran baru sekaligus perspektif baru.

Baca juga: Sirene Densus 88 di Depan Kejaksaan Agung

Usai dari Uniba, Tribun Kaltim berkesempatan mendapatkan 'berkah' dari kehadiran Rocky Gerung di Balikpapan.

'Ceramah' di depan jurnalis Tribun Kaltim, Rocky seolah mengulang kembali pemikirannya tentang IKN yang di mana ia memberikan pertanyaan besar soal regulasi, AMDAL dan utamanya kemampuan APBN yang mendasari keraguannya atas masa depan pembangunan IKN.

Namun demikian, misi 'mengolok-olok IKN' yang dilakukan Rocky Gerung ini sebenarnya menjadi part yang menarik juga untuk dibedah secara akal sehat.

Terlepas dari konsistensi mengkritisi IKN, Rocky Gerung juga selalu menarasikan bahwa proyek IKN lebih merupakan proyek Jokowi dibanding proyek negara.

Selain itu, Rocky Gerung juga menegaskan bahwa pemerintahan Prabowo tak akan sanggup melanjutkan proyek ini lantaran mereka harus memilih melanjutkan IKN atau melunasi program makan siang gratis sebagai janji politik yang menjadi proposal Prabowo dalam kontestasi lalu?

Baca juga: Benarkah Kaltim jadi Tuan Rumah IKN?

Dalam part kecil diskusi, saya juga sempat menanyakan apakah mungkin Prabowo menyimpan 'dendam' kepada Jokowi setelah pernah dua kali dikalahkan Jokowi di Pilpres.

Meski meralat istilah 'dendam' namun menjawab pertanyaan itu, Rocky mengatakan bahwa pada satu titik, Prabowo akan melepaskan diri dari 'jeratan' Jokowi dan dia akan menegaskan idenya sendiri untuk negeri ini dan bukan semata-mata melanjutkan pemikiran Jokowi.

Dengan lancar, Rocky Gerung juga memberikan analisa bagaimana Prabowo memiliki cita-cita sendiri untuk bangsa ini dan tidak melulu meneruskan apa kemauan Jokowi.

Bahkan dengan lugas, keberadaan Gibran sebagai wakil presiden tak akan menjadi penghalang bagi Prabowo untuk mengeja sendiri arah bangsa ini tanpa bayang-bayang Jokowi.

"Yang dibutuhkan Prabowo itu bukan barang tetapi orang, kalau Gibran,….. simpulkan sendiri," kata Rocky Gerung.

Baca juga: Ketika Batu Bara Dengar Cerita tentang Derita Timah

Entah kebetulan atau memang sudah direncanakan, apa pun yang disampaikan Rocky Gerung dan juga arah kebijakan pemerintahan Prabowo ke depan, tampaknya ada benang merah yang tak boleh diabaikan korelasinya.

Semua tahu dan bahkan Rocky Gerung juga membaca bagaimana dilema masyarakat Kaltim dengan masa depan IKN, ada yang sebagian menolak dan sebagian besar tetap berharap IKN ini akan menjadi jilid ketiga pilar ekonomi Kaltim setelah era kayu, batu bara, dan kemudian IKN.

Pemikiran Rocky Gerung mau tak mau sukses membuka mata Kalimantan Timur bahwa menaruh harapan kepada IKN bukanlah harapan yang mudah.

Sementara itu Rocky Gerung juga memberi analisa bahwa kemungkinan besar Prabowo akan mengubah arah kebijakannya terkait IKN saat ia menjadi orang nomor satu di negeri ini.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Mengapa Rakyat Mudah Marah?

 

Lonjakan PBB dan Judul Clickbait

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved