Berita Samarinda Terkini

Tak Mau Kalah dengan Balikpapan City Trans, Pemkot Samarinda Siapkan Bus Angkutan Publik

Seakan tidak mau kalah dengan Balikpapan, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda pun kini bersiap menyediakan transportasi publik berupa bus.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Uji Coba Balikpapan City Trans oleh jajaran Kemenhub dan Pemkot Balikpapan. 

Rahmad Mas'ud mengatakan, dalam waktu dekat, beberapa halte akan dibangun dengan memanfaatkan dana corporate social responsibility (CSR).

Ia menambahkan, meski mempunyai anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), Rahmad Mas'ud ingin perusahaan yang ada di Balikpapan terlibat dalam hal pembangunan kota.

Kini, kata Rahmad Mas'ud, Pemkot Balikpapan memiliki tugas untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar bisa menggunakan Balikpapan City Trans.

Sejatinya, ia tidak memaksa warga untuk lekas beralih dari yang semula menggunakan transportasi pribadi menjadi penumpang transportasi massal.

"Artinya kita enggak bisa paksakan, yang paling penting adalah kita menyediakan fasilitas transportasi massal ini. Kalau warga itu merasa aman, nyaman, mereka akan beralih dengan sendirinya," tuturnya.

Di sisi lain, ia mengimbau kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan untuk memanfaatkan pelayanan moda transportasi massal.

"Dimulai dari ASN dulu. Kalau bisa ASN enggak usah pakai mobil pribadi. Pakai ini aja, nanti itu akan memberi contoh kepada masyarakat," tandasnya.

Baca juga: SPBU di Graha Indah Balikpapan Bikin Meradang, Warga Minta Pertemuan dengan Pemiliknya

MoU Kemenhub

Peluncuran Bus SAUM ini dikemas dengan penandatangan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Wali Kota Balikpapan.

Dilanjutkan dengan uji coba pengoperasian Bus Balikpapan City Trans oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) beserta jajarannya, Wali Kota Balikpapan serta organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan.

Ditandai secara simbolis dengan pemecahan kendi di depan armada bus.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Irjen Pol Risyapudin Nursin mengatakan, ke depannya, pihaknya akan menambah satu koridor dan dua unit armada Balikpapan Trans City.

"Ke depan, kami tambah satu koridor lagi. Nanti kami akan melengkapi jumlah kendaraan lagi, kurang lebih dua unit sebagai
cadangannya," ujarnya.

Layanan transportasi publik ini berbasis aplikasi bertajuk Teman Bus, yang diharapkan menjadi bagian dari digitalisasi 4.0 smart city atau program yang mendukung cash less society.

Sementara ini, kata Irjen Pol Risyapudin, belum ada penetapan tarif khusus alias nol rupiah selama uji coba Balikpapan City Trans dilakukan.

Baca juga: Jadwal Kapal Pelni Balikpapan Bulan Juli 2024 ke Semua Rute dan Harganya, Ada Parepare dan Makassar

Ia menambahkan, penetapan tarif mulai berlaku sampai ada keputusan dari Menteri Keuangan (Menkeu), dengan melihat kondisi masyarakat terkait tarif tersebut.

Namun, jika penetapan tarif diberlakukan, akan diterapkan sistem cashless atau pembayaran dengan kartu elektronik.

Pakai CCTV

Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Suharto menguraikan, sistem pelayanan bus telah dilengkapi fasilitas untuk meningkatkan rasa keamanan dan kenyamanan penumpang.

Salah satunya dilengkapi pendingin udara, sampai CCTV yang mengarah ke pemudi, area penumpang dan sekitar bodi kendaraan.

"Armada bus juga akan termonitor melalui sistem IT.  Sehingga nantinya, bus hanya akan berhenti pada halte yang ditetapkan dengan jarak 11 menit antar kendaraan," pungkasnya.

Rambah Sekolah

Wakil Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Padlianoor, menanggapi positif bantuan Bus Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM) dari Kementerian Perhubungan untuk kota Balikpapan.

Baca juga: Komisi III DPRD Balikpapan Usulkan Tambahan Koridor Bus SAUM di Sekolah

Namun ia menyoroti efektivitas penggunaan SAUM di Balikpapan.

"Kami bersyukur mendapat bantuan ini, yang menunjukkan kinerja baik dari teman-teman di daerah.

Namun, tinggal bagaimana pemanfaatannya," ujar Padlianoor.

Ia mencontohkan koridor Bus SAUM dari Batu Ampar ke Karingau yang masih belum maksimal penggunaannya.

Menurut Padlianoor, bus ini lebih cocok dimanfaatkan untuk mengangkut anak sekolah dan wisatawan di Balikpapan, terutama di kawasan Balikpapan Utara yang sering macet saat jam berangkat dan pulang sekolah.

"Di kawasan Strat I sampai IV sering macet karena banyak antar jemput. Jika ada 400 siswa dalam satu sekolah, berarti ada 400 kendaraan yang menyebabkan kemacetan. Maka, diperlukan tambahan koridor Bus SAUM di titik-titik sekolah," jelasnya.

Padlianoor juga menekankan pentingnya regulasi yang kuat untuk mendukung penggunaan Bus SAUM, seperti yang diterapkan di DKI Jakarta dengan aturan ganjil-genap.

"Kalau regulasi dan aturan kita tidak kuat, percuma saja ada Bus tetap saja diantar oleh orangtuanya," tambahnya.

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Balikpapan Budiono Usulkan Penambahan Ruang Belajar

Ia berharap Dishub Balikpapan dapat berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Komisi III DPRD Balikpapan untuk memastikan program ini berjalan maksimal, baik dari sisi pemanfaatan maupun efektivitas.

"Diharapkan program ini dapat berjalan maksimal, baik dari pemanfaatannya maupun efektivitasnya," tutup Padlianoor.

Dengan adanya bantuan ini, diharapkan transportasi massal di Balikpapan dapat lebih efisien dan mengurangi kemacetan, terutama di kawasan-kawasan yang padat saat jam sibuk. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved