Tangkap Peluang IKN, Bank BTN Hadirkan Kanwil Kalimantan di Balikpapan 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kantor wilayah (Kanwil) Bank Tabungan Negara (BTN) Kalimantan diresmikan di kawasan Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan dengan dihadiri oleh PJ Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, Kamis (8/8/2024). 

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, hadirnya kanwil Kalimantan di Balikpapan disebabkan adanya peluang bisnis yang kompleks di wilayah Kaltim. 

Terlebih, dengan geliat pembangunan Ibukota Negara (IKN) yang tentu memicu potensi ekonomi dan bisnis dari berbagai sektor. 

"Selama ini, kantor wilayah Kalimantan memang berbagi dengan Sulawesi, dan ini kita pecah. Karena kita melihat, perkembangan bisnis kita di Kalimantan semakin membesar.

Terlebih dengan adanya IKN, bnyak sekali kebutuhan transaksi yang semakin kompleks, limitnya juga naik," ujarnya saat diwawancarai media dengan didampingi oleh Kepala Kanwil BTN Wilayah Kalimantan, Hery Sarjito.

Baca juga: FGD Strategi Pencapaian MLT Perumahan Bersama BPJS Ketenagakerjaan dan BTN se-Kalimantan

Baca juga: BTN Pastikan Proses Akuisisi Bank Muamalat Indonesia Batal Dilakukan

Untuk itu, imbuhnya, BTN kanwil ke-8 dari seluruh Indonesia itu juga akan membangun jaringan bisnis lebih banyak di wilayah Kalimantan Timur. Termasuk juga, mengembangkan bisnisnya pada sektor perumahan. 

Menurutnya, dengan adanya Ibu kota Baru, kebutuhan masyarakat pada sektor perumahan akan terus meningkat. Terlebih, dengan banyaknya pendatang di wilayah Kaltim karena magnet peluang IKN. 

Bahkan, ia membeberkan, secara nasional pertumbuhan bisnis di sektor perumahan meningkat hingga 14,4 persen. Selain itu, di Kalimantan terdapat sekitar 1200 pembangunan rumah KPR. 

"Tahap awal, memang Balikpapan, Samarinda dan sekitarnya. Cepat atau lambat, pasti seluruh Kalimantan. Orang yang datang aja, ratusan ribu. Pasti prosesnya bertahap," jelasnya. 

Baca juga: Kapan Buka? Inilah Jadwal Operasional Bank BRI Mandiri BCA BNI BTN BSI setelah Lebaran 2024 Terbaru

Sementara itu, bagi Nixon, rumah yang paling banyak diminati masyarakat saat ini adalah rumah untuk dihuni, termasuk rumah subsidi. Sedangkan, minat masyarakat pada rumah untuk kebutuhan investasi hingga apartemen, cukup menurun. 

"Sekarang angka subsidi mulai take over di BTN. Harga rumah Rp 500 juta- Rp 1 Miliar, geliatnya tinggi," pungkasnya.  (*)