Berita Samarinda Terkini

Pemkot Samarinda Bangun Sekolah Internasional, Pengamat Unmul Minta Pemkot Jangan Abai Sekolah Lain

emerintah Kota  Samarinda semakin serius dalam meningkatkan kualitas pendidikan

Dokumentasi Pribadi
Pengamat Pendidikan Universitas Mulawarman, Susilo 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota  Samarinda semakin serius dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

 Salah satu langkah konkritnya adalah pembangunan sekolah terpadu bertaraf internasional di kawasan SMPN 16 Samarinda.

Sekolah ini nantinya akan mengintegrasikan jenjang pendidikan dari SD hingga SMA dengan fasilitas modern dan kurikulum yang menggabungkan konsep Merdeka Belajar dan Cambridge.

 Walikota Samarinda, Andi Harun, optimistis sekolah ini akan menjadi pusat pendidikan unggulan di kota Samarinda.

“Bahkan juga yang akan mengajar di sekolah unggulan pasti kualifikasi gurunya di atas rata-rata. Sehingga pasti seleksinya sangat profesional dan ketat,” papar Andi Harun (15/8).

Namun, rencana pembangunan sekolah internasional ini menuai tanggapan beragam dari kalangan masyarakat, khususnya para pemerhati pendidikan.

Susilo, seorang pengamat pendidikan dari Universitas Mulawarman, mengapresiasi inisiatif pemerintah. Ia juga mengingatkan pentingnya pemerataan kualitas pendidikan.

Baca juga: Tim Gabungan Kejaksaan Berhasil Amankan DPO Kasus Korupsi Pengadaan Tanah Pemkot Samarinda

Baca juga: Pemkot Samarinda Raih Penghargaan UHC Awards 2024

"Sekolah internasional itu sama saja dengan sekolah unggulan, hanya saja mereka membranding itu sebagai sekolah eksklusif, yang bisa masuk dengan biaya yang tinggi. Itu bertentangan dengan sasaran strategis dari Kementerian, yaitu pemerataan. Maka ketika itu terjadi pada pemerintahan daerah harus dikaji ulang," ungkap Susilo (16/8).

Lanjutnya, Susilo menyarankan agar pemerintah kota lebih fokus pada upaya peningkatan kualitas pendidikan di seluruh sekolah, terutama di daerah-daerah terpencil. 

"Entah dari kualitas atau gedungnya, yang dipinggiran saya kira harus dipoles semua. Jadi sistem zonasi juga menjadi tidak terlalu bermasalah lagi karena semuanya sudah sama,” tegasnya.

Pengamat pendidikan ini juga menyatakan bahwa jika sekolah internasional ini dibangun dengan tujuan untuk menjadi contoh dan mendorong pemerataan ke sekolah-sekolah lain, hal itu tak menjadi masalah.

"Kalau untuk pilot project tidak apa-apa. Tapi harus segera dibuat perencanaan untuk yang lain sehingga ada semacam terasering, paling tidak dalam setiap zonasi itu harus ada," jelas Susilo.

Baca juga: Pemkot Samarinda akan Bangun Sekolah Terpadu yang Diintegrasikan Kurikulum Merdeka dan Cambridge

Terkait dengan kurikulum Merdeka dengan Cambridge yang akan diterapkan nantinya di seluruh sekolah Samarinda, Susilo berpendapat hal itu mungkin dilakukan, hanya saja perlu dilalui secara bertahap.

"Karena dari segi SDM kita juga masih sulit. Tapi paling tidak, jangan hanya fokus satu. Kalau bisa per kecamatan atau per daerah itu ada juga," pungkasnya. (*)

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved