Tribun Kaltim Hari Ini
Sopir Angkot Balikpapan Tolak Bacitra, Blokade Jalan hingga Dugaan Intimidasi Sopir Bus
Sopir angkot Balikpapan tolak Balikpapan City Trans (Bacitra), blokade jalan hingga dugaan intimidasi sopir bus.
Penulis: Geafry Necolsen | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Ratusan sopir angkutan kota (Angkot) berbondong-bondong mendatangi Kantor Balai Kota Balikapapan, Kalimantan Timur, Jumat (23/8/2024).
Mereka datang beserta armada masing-masing.
Tampak unit angkot bertandang di sepanjang ruas jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan Kota, sejak sekitar pukul 09.00 Wita.
Kesekian kalinya, aksi unjuk rasa ini menuntut penghentian operasional Balikpapan City Trans (Bacitra).
Sikap keberatan itu dituangkan dalam spanduk bertuliskan "kami butuh makan, jangan intimidasi dan intervensi kami","kasihan anak istri kami di rumah, kalo angkot kami tidak bisa beroperasi lagi".
Mereka menolak kehadiran bus berskema buy the service (BTS) itu lantaran mengklaim struktur jalan Balikpapan belum memadai untuk dilewati bus.
Baca juga: 8 Rekomendasi Tempat Sarapan di Balikpapan yang Lezat dan Mengenyangkan
Di samping itu, sopir menganggap angkot masih layak melayani masyarakat Balikpapan.
Ketua Koordinator Solidaritas Pengemudi Angkota Balikpapan, Hendra sebagai perwakilan para sopir angkot turut menemui pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan untuk mendapat kepastian dari tuntutan yang mereka ajukan di ruang VIP Balai Kota Balikpapan.
Sementara itu, salah seorang sopir angkot, Fitriansyah mengatakan, kehadiran Bacitra ini diklaim telah mempersulit mendapatkan penumpang hingga mengurangi pendapatan sopir angkot.
"Intinya ya bus (Bacitra) ditiadakan, sudah itu aja," pungkasnya.

Situasi sempat memanas dalam aksi unjuk rasa para sopir angkot, yang berlangsung di depan Balai Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (23/8/2024).
Beberapa demonstrans dari para sopir angkot nekat memblokade jalan di depan Balai Kota Balikpapan.
Walhasil, kondisi arus lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman tampak macet.
"Pokoknya bus berhenti total. Nggak ada berhenti-berhenti sementara," kata salah satu sopir angkot dalam aksi unjuk rasa tersebut.
"Kalau masih beroperasi, kita bakar aja bus Bacitra itu," ucap para sopir angkot lainnya.
Baca juga: Ini Kemenangan Kita, Massa Aksi Tolak RUU Pilkada di Balikpapan Video Call dengan Abdulloh
Usai melakukan audiensi dengan pejabat pemerintah kota (pemkot) Balikpapan, para perwakilan angkot menyampaikan hasil kesepakatan yang tertulis dalam berita acara.
Ketua Koordinator Solidaritas Pengemudi Angkot Balikpapan, Hendra mengatakan, berita acara yang dibuat sudah mewadahi isi tuntutan para sopir yang tertulis pada Jumat (23/8/2024) kemarin.
Dalam audiensi yang digelar, mereka bertemu dengan Asisten I Tata Pemerintahan Setdakot Balikpapan Zulkifli dan Kepala Dinas Perhubungan Adwar Skenda Putra.
"Hasilnya Pemkot Balikpapan menanggapi usulan atau tuntutan perwakilan angkot, dan menghentikan operasional Balikpapan City Trans sementara terhitung 23 Agustus," papar Hendra.
Mengenai operasional lebih lanjut, imbuhnya, Balikpapan City Trans akan dikonsultasikan terlebih dahulu oleh pemkot Balikpapan kepada Kementerian Perhubungan. Dengan tetap bermusyawarah dengan para perwakilan angkot.
"Jadi kalau sebelum ada izin dari kita semua (sopir angkot) bus tidak bisa beroperasi," pungkasnya.

Baca juga: Pemeriksaan Kesehatan Bakal Pasangan Calon Pilkada Balikpapan 2024, KPU Gandeng RSUD dan BNN
Dugaan Intimidasi Sopir Bus
Kehadiran transportasi umum baru, Bacitra yang diharapkan dapat mengurai kemacetan di jalan raya justru memicu polemik serius di kalangan sopir angkutan kota (angkot) Balikpapan.
Ratusan sopir angkot kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Walikota Balikpapan pada Jumat (23/8/2024) siang untuk menuntut agar operasional Bacitra dihentikan secara permanen.
Para sopir angkot menilai Bacitra sebagai ancaman bagi mata pencaharian mereka.
Berulang kali, mereka menggelar aksi protes, baik di kantor Walikota maupun di Dinas Perhubungan (Dishub), namun hingga kini belum ada solusi yang dianggap adil bagi para sopir angkot.
Ketegangan memuncak ketika sejumlah sopir angkot melakukan tindakan tak terpuji terhadap sopir Bacitra pada hari yang sama. Aksi tersebut terekam dalam video berdurasi 1 menit 24 detik dan langsung viral di berbagai platform media sosial.
Dalam video itu, terlihat dua orang sopir Bacitra diduga diintimidasi oleh beberapa oknum sopir angkot. Selain dibentak, salah satu sopir Bacitra juga sempat ditarik dan didorong dengan kasar.
“Kita langsung ke Dishub aja pak, endak mungkin ini beroperasi kalau Dishub tidak mengizinkan,” ujar perekam video.
Baca juga: Ketua DPRD Balikpapan Temui Massa Kawal Putusan MK via Video Call, Bukan Maksud Menghindar
Peristiwa ini hampir berujung pada perkelahian, namun berhasil diredam sebelum situasi semakin memburuk.
“Kita ini tidak tahu apa-apa,” balas sopir Bacitra yang terlihat terpojok dalam video.
Menanggapi situasi ini, Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Anton Firmanto, menegaskan bahwa pemerintah harus segera mengambil langkah-langkah konkret untuk menengahi konflik ini.
“Koordinasi dengan pemerintah kota sangat penting agar bisa diambil keputusan yang jelas, sehingga sopir angkot bisa tetap menjalankan aktivitas mencari nafkah tanpa gangguan,” ujar Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Anton Firmanto saat ditemui di lokasi demonstrasi pada Jumat (23/8/2024) di depan Kantor Wali Kota Balikpapan.
Ketika ditanya mengenai apakah ada laporan resmi dari pihak Bacitra terkait dugaan intimidasi, Kombes Pol Anton menyatakan bahwa laporan tersebut sedang dipelajari.
"Kami akan pelajari laporan yang masuk, dan jika ditemukan unsur pidana, tentu akan ditindaklanjuti. Namun, perilaku intimidasi semacam itu tidak bisa dibenarkan," tegasnya.

Baca juga: UMKM Cusfood Balikpapan Berupa Susu Kurma hingga Ayam Bumbu Rujak Tonjolkan Pelayanan yang Ramah
Wakapolda Minta Jaga Kondusivitas
Wakapolda Kalimantan Timur, Brigjen Pol M Sabilul Alif menegaskan bahwa kejadian seperti ini harus segera diantisipasi dan ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian setempat.
Ia menginstruksikan Kapolres dan perwira untuk segera merespons kejadian ini di akun media sosial yang bersangkutan.
"Seperti ini tolong segera diantisipasi dan dijawab di akun tersebut oleh Kapolres atau perwira langsung. Perintahkan semua perwira pantau medsos yang bersifat informatif," ujar Sabilul Alif.
Wakapolda juga menyampaikan apresiasinya kepada Polres yang telah cepat dalam mengantisipasi kejadian ini.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya sudah memberikan respon di akun media sosial terkait, dengan harapan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
"Saya atensi kejadian ini, semoga ke depan tidak ada kejadian seperti ini. Mari kita ciptakan situasi Kaltim yang aman dan damai. Terimakasih infonya," tulis Wakapolda Kaltim di kolom komentar Instagram.
Pihak kepolisian di Kalimantan Timur terus memantau perkembangan di media sosial dan akan bertindak cepat dalam menanggapi informasi-informasi yang bersifat krusial demi menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.