Berita Kukar Terkini

3 Kebakaran Terjadi di Kukar dalam Sehari, Diduga Korsleting Listrik

Tiga kebakaran terjadi di Kutai Kartanegara dalam sehari, diduga korsleting listrik.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Miftah Aulia Anggraini
Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, diguncang rentetan kebakaran pada Sabtu (7/12/2024) kemarin.  

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, diguncang rentetan kebakaran pada Sabtu (7/12/2024) kemarin.

Dalam waktu kurang dari 12 jam, api melahap habis tiga lokasi berbeda, meninggalkan jejak kehancuran yang memilukan.

Korban tak hanya kehilangan rumah, tetapi juga kendaraan dan barang berharga lainnya.

Rentetan tragedi ini meninggalkan jejak kehancuran di tiga lokasi berbeda yakni Kelurahan Loa Ipuh, Kelurahan Loa Ipuh RT 38, dan Desa Tabang Lama.

Rumah, kendaraan, serta barang berharga milik warga hangus dilalap api, menimbulkan kerugian material yang tak sedikit.

Baca juga: Pemanfaatan Dana Karbon, Disbun Kutim Fokus pada Pengendalian Kebakaran dan Dampak Perubahan Iklim

Peristiwa pertama terjadi sekitar pukul 14.45 Wita di Jalan Penyinggahan RT 41, Kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong. 

Api diduga berasal dari korsleting listrik di salah satu rumah, yang kemudian menjalar cepat ke rumah tetangga.

Bangunan yang terbuat dari kayu mempercepat penyebaran api, menghanguskan dua rumah dalam hitungan menit.

Warga sekitar berupaya keras memadamkan api menggunakan peralatan seadanya sambil menunggu bantuan petugas pemadam kebakaran.

Namun, upaya itu sia-sia karena kobaran api terlalu besar untuk dikendalikan.

“Kami hanya bisa mencoba menyelamatkan barang-barang, tapi api begitu cepat merambat. Rasanya seperti mimpi buruk,” ujar seorang warga setempat.

Tim pemadam kebakaran yang tiba di lokasi membutuhkan waktu hampir satu jam untuk mengendalikan situasi. 

Menurut Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmatan) Kukar, Fida Hurasani, kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp 1,5 juta.

Baca juga: Dugaan Penyebab Kebakaran Rumah di Sukarame Tenggarong Kukar, Bermula dari 2 Titik

Korsleting Listrik di Loa Ipuh

Belum sempat warga di Loa Ipuh bernapas lega, kebakaran lain terjadi hanya tiga jam berselang. 

Kali ini, api melahap habis sebuah rumah di Jalan Mualaf RT 38, Kelurahan Loa Ipuh.

Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 17.38 Wita itu juga menghanguskan satu unit sepeda motor milik warga.

Penyebab kebakaran kembali mengarah pada korsleting listrik. Besarnya kobaran api memaksa warga sekitar untuk mundur, meskipun mereka sempat mencoba memadamkan api sebelum petugas tiba.

"Kerugian akibat kejadian kedua ini lebih besar dibanding yang pertama, diperkirakan mencapai Rp 200 juta," ungkap Fida.

Tim pemadam kebakaran bekerja cepat agar api tidak menjalar ke bangunan lainnya. Beruntung, api berhasil dipadamkan tanpa korban jiwa.

Baca juga: Kebakaran Besar Hari Ini di Sukarame Kukar, 7 Rumah Ludes Habis

Kebakaran di Tabang Lama

Tragedi belum selesai, pada waktu yang hampir bersamaan, Desa Tabang Lama di Kecamatan Tabang juga dilanda kebakaran hebat.

Peristiwa ini terjadi mulai pukul 15.00 Wita dan berlangsung hingga petang hari sekitar pukul 17.56 Wita.

Api yang kembali, diduga akibat korsleting listrik, melahap habis dua rumah dan satu unit mobil milik warga.

Kejadian ini menjadi yang paling parah di antara tiga lokasi, dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp800 juta.

"Desa Tabang Lama berlokasi cukup jauh dari jangkauan cepat petugas pemadam. Kami membutuhkan waktu lebih lama untuk menjinakkan api," jelas Fida.

Kebakaran yang terjadi di tiga lokasi dalam sehari ini mengguncang warga Kukar dan menjadi pengingat keras akan bahaya korsleting listrik. 

Baca juga: Turunkan Emisi Karbon, Desa Tanjung Labu Kutim Bakal Gelar Pelatihan Penanggulangan Kebakaran Lahan

Fida Hurasani meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama dalam memeriksa instalasi listrik di rumah masing-masing.

“Kami terus melakukan edukasi ke masyarakat tentang pentingnya mencegah kebakaran. Rutin memeriksa kabel listrik, menggunakan perangkat yang sesuai standar, dan menghindari sambungan listrik berlebih adalah beberapa langkah pencegahan yang harus dilakukan,” tegasnya.

Selain itu, ia juga meminta pemerintah desa setempat untuk lebih aktif memfasilitasi pelatihan pencegahan dan penanganan kebakaran.

Kebakaran ini meninggalkan duka mendalam bagi para korban.

Warga yang kehilangan rumah, kendaraan, serta harta benda kini harus menghadapi kenyataan pahit memulai kembali dari nol.

Sebagian besar korban saat ini telah mengungsi sementara di rumah kerabat atau tetangga terdekat.

Bantuan awal dari pemerintah daerah mulai disalurkan, tetapi kebutuhan mendesak seperti makanan, pakaian, dan perlengkapan tidur masih diperlukan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved