Breaking News

Berita Nasional Terkini

Beragam Respons dalam Polemik Ijazah Jokowi yang Dianggap Janggal, Ada UGM hingga Politikus PDIP

Polemik keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi kian menjadi. 

Kolase TribunKaltim.co melalui Kompas.com dan Tribunnews.com
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Roy Suryo (kiri), Jaya Hercules Rosario de Marshal (tengah) dan Guntur Romli (kanan). Polemik keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi kian menjadi. Dalam pusaran polemik ini, berbagai respons berdatangan. (Kolase TribunKaltim.co melalui Kompas.com dan Tribunnews.com) 

TRIBUNKALTIM.CO - Polemik keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi kian menjadi. 

Sebelumnya, diberitakan bahwa Jokowi bersama dengan tim pengacaranya kini tengah menyusun langkah-langkah hukum untuk melakukan perlawanan atas tudingan ijazah palsu yang berkali-kali dituduhkan kepadanya.

Khususnya terhadap narasi yang menyebut bahwa ijazah sarjananya dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta adakah palsu.

"Kita kan ingin menunjukkan bahwa betul-betul saya ini kuliah di fakultas kehutanan. Betul-betul ijazahnya dikeluarkan oleh Universitas Gadjah Mada, dan sudah disampaikan tidak hanya sekali oleh rektor, oleh dekan. Sudah dibuka seperti itu," ungkap Jokowi saat ditemui kediamannya di Jalan Kutai Utara I, Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/4/2025).

Adapun tindakan hukum yang akan dipersiapkan masih dikaji oleh tim hukumnya. Ia mengatakan, pihak yang menuduh ijazahnya palsu harus bisa membuktikannya.

Baca juga: UGM soal Tudingan Ijazah Jokowi Palsu, Berikan Data yang Bersifat Pribadi Jika Diminta Penegak Hukum

"Yang paling penting siapa yang mendalilkan itu yang harus membuktikan, siapa yang menuduh dia yang harus membuktikan. Ini masih dalam kajian oleh pengacara," pungkas Jokowi.

Dalam pusaran polemik ini, berbagai respons berdatangan.

Mulai dari pihak UGM yang menjadi almamater Jokowi, kelompok-kelompok seperti Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) dan Tim Pengacara Tolak Ijazah Palsu Usaha Gapunya Malu (TIPU UGM) hingga Ketua Umum DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu, Jaya Hercules Rosario de Marshal, juga Juru Bicara PDIP, Guntur Romli.

Awal Polemik

Isu kepalsuan ijazah Jokowi sebenarnya telah santer terdengar sejak lama.

Namun, topik ini kembali mencuat ketika seorang mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar menyebut bahwa ijazah Jokowi meragukan.

Dalam hal ini, ia menyinggung lembar pengesahan dan sampul skripsi Jokowi yang menggunakan font Times New Roman. Di mana menurutnya belum ada pada era tahun 1980-an hingga 1990-an. 

Adapun Jokowi diketahui lulus dari Fakultas Kehutanan UGM pada 1985. Argumen tersebut akhirnya menimbulkan keriuhan.

Lewat akun YouTube Balige Academy, Rismon meyakini bahwa ijazah S1 Kehutanan Jokowi pada 1985 adalah palsu. 

"100 miliar persen palsu," katanya seperti dikutip dari video berjudul “Ijazah Palsu Joko Widodo Berdasarkan Analisa Jenis Font dan Operating System”, Selasa, 11 Maret 2025.

Rismon meyakini, ijazah Jokowi tersebut palsu berdasarkan dua aspek. Yakni font pada ijazah dan nomor seri ijazah yang hanya berupa fotokopi. 

Menurutnya, penggunaan font Times New Roman dalam ijazah itu janggal. 

Sebab, jenis huruf itu tidak mungkin sudah ada pada tanggal 5 November 1985 saat ijazah itu diterbitkan UGM.

"Karena Window OS versi 1.01 dirilis 20 November 1985 atau 15 hari setelah ijazah Jokowi itu diterbitkan UGM. Sedang Windows versi 3.1 (di mana font Times New Romans difungsikan) dirilis pada tanggal 6 April 1992. Konfirm ijazah ini palsu," kata Rismon dalam video.

Rismon turut membandingkan ijazah Jokowi dengan ijazah seorang alumni UGM yang lain yang bernama Bambang Nurcahyo Prastowo. 

Ia menilai ijazah Jokowi menggunakan jenis font Times New Roman, sedangkan ijazah Bambang merupakan font standar dari komputer yang masih menggunakan DOS (Disk Operating System).

Respons-Respons

Universitas Gadjah Mada

Baru-baru ini, Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan tanggapan resmi atas keabsahan ijazah Jokowi yang dituding palsu.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Wening Udasmoro menegaskan bahwa UGM adalah institusi pendidikan yang selalu mematuhi peraturan akademik.

Wening menyatakan bahwa Jokowi tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM dan telah menyelesaikan studinya.

"Dalam kapasitas kami UGM, memberikan informasi bahwa Joko Widodo itu tercatat dari awal sampai akhir melakukan tridharma perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada. Dan kami memiliki bukti-bukti, surat-surat, dokumen-dokumen yang ada di Fakultas Kehutanan," ungkap Wening.

Wening mengatakan, data atau dokumen pribadi tidak dapat diakses oleh sembarangan orang.

Selanjutnya, ia menyatakan bahwa UGM siap menjadi saksi apabila kasus ijazah tersebut berlanjut ke ranah hukum.

"Kami siap, misalnya sebagai saksi. Kembali lagi, yang kami tekankan di sini, kami dasarnya adalah dokumennya," pungkasnya.

Roy Suryo dan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA)

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga di bawah pemerintahan Presiden SBY ini mewakili Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) dan menuntut transparansi soal keaslian ijazah Jokowi.

Selasa (15/4/2025) lalu, UGM didatangi massa yang dipimpin oleh Roy Suryo dan sejumlah ibu-ibu.

Pada aksi tersebut, tiga perwakilan massa termasuk Roy, melakukan audiensi dengan pihak rektorat dan Fakultas Kehutanan UGM.

Baca juga: Dua Gugatan terhadap Jokowi Segera Disidangkan, Ada Ijazah Palsu dan Wanprestasi Mobil Esemka

Dalam kesempatan ini, Roy Suryo mengungkapkan kejanggalan skripsi Jokowi yang diperlihatkan pihak UGM.

Di mana terdapat perbedaan font dan tak adanya lembar pengesahan.

"Benar bahwa skripsi itu ada. Tapi, kami melihat ada perbedaan font antara bagian awal dan isi."

"Juga tidak ada lembar pengesahan dari dosen penguji dan tidak terdapat nama pembimbing yang disebut sebelumnya, seperti Kasmojo," jelas Roy usai audiensi, seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Roy menyebut, terdapat perbedaan ketikan di dalam skripsi Jokowi.

"Yang jelas, skripsinya Jokowi itu memang ada perbedaan ketikan. Antara ketikan batang tubuh yang diketik dengan mesin tik biasa, dan di depan itu dengan cetakan yang tidak pada zamannya," tutur Roy.

Ia mengaku bahwa dirinya dan dua perwakilan lainnya tak berkesempatan melihat ijazah Jokowi.

Tim Pengacara Tolak Ijazah Palsu Usaha Gapunya Malu (TIPU UGM)

Para pengacara yang tergabung dalam Tim Pengacara Tolak Ijazah Palsu Usaha Gapunya Malu (TIPU UGM) resmi mendaftarkan gugatan mereka terkait ijazah palsu Jokowi. 

Adapun jadwal sidang perdana gugatan ijazah ini telah diumumkan Pengadilan Negeri (PN) Surakarta.

Tergugat dalam gugatan TIPU UGM yang akan disidangkan di PN Surakarta adalah mantan Presiden Jokowi, KPU Kota Surakarta, SMAN 6 Surakarta dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sidang perdana akan dilaksanakan pada Kamis (24/4/2025) di Ruang Kusuma Admaja, pukul 10.00 WIB hingga selesai.

TIPU UGM berpendapat ada ketidaksinkronan data pada ijazah Jokowi.

Salah satunya adalah ketika pendaftaran Wali Kota Surakarta, Jokowi mengaku lulusan SMA Negeri 6 Surakarta. Di mana saat tahun kelulusan Jokowi, belum bernama SMA N 6 Surakarta.

SMAN 6 Surakarta merupakan perubahan dari Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP) pada tanggal 9 Agustus 1985. Atau tahun kelulusan Jokowi dari Fakultas Kehutanan jurusan Teknologi Kayu Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

TIPU UGM berpendapat, ijazah sarjana Jokowi dari UGM dianggap sama tidak jelasnya.

Terlebih, Jokowi memperoleh gelar Insinyur dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta jurusan Teknologi Kayu.

Padahal, sejak berdirinya Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta sampai dengan hari ini tidak pernah ada jurusan Teknologi Kayu.

Ketua Umum DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu, Jaya Hercules Rosario de Marshal

Belum lama ini, Hercules diketahui sempat bertemu dengan Jokowi dalam rangka silaturahmi di Kota Solo, Jawa Tengah pada Selasa (15/4/2025).

Ketika disinggung soal polemik ijazah Jokowi yang kembali muncul hingga digugat ke pengadilan, ia kukuh bahwa ijazah tersebut asli.

Keyakinan tersebut, menurutnya, karena dalam pencalonan sebagai Wali Kota hingga Presiden, memerlukan berkas-berkas ijazah.

"Kan udah pasti ijazah benar kok. Orang (jadi) walikota, gubernur, presiden. Apain sih orang-orang itu. Kalau ijazah palsu, enggak mungkin lah jadi walikota, jadi gubernur, gubernur jadi presiden gitu lah," katanya.

Hercules mengingatkan agar oknum-oknum yang meragukan keaslian ijazah Jokowi dapat berhenti mencari permasalahan.

"Jadi enggak usah kita cari-cari masalah untuk bikin sensasi bikin gaduh-gaduh gitulah ya," jelasnya.

Juru Bicara PDIP, Guntur Romli

Menanggapi polemik ijazah Jokowi, Juru Bicara (Jubir) PDIP Guntur Romli menantang Jokowi agar dapat menunjukkan ijazah aslinya jika memang benar-benar lulusan UGM.

"Jokowi mesti meniru kenegarawanan Obama, jangan meniru gaya Pinokio yang terus ngelak, ngelak, akhirnya ketahuan bohong," kata Guntur, Selasa (15/4/2025), seperti dikutip dari Kompas TV.

Guntur mengatakan, secara hukum memang tak ada kewajiban bagi presiden untuk menunjukkan ijazahnya.

Tetapi, tindakan tersebut dinilai penting demi menghindari kecurigaan yang berkepanjangan. 

"Ini justru menimbulkan pertanyaan dan kegaduhan yang bisa menyusahkan banyak pihak, termasuk UGM dan masyarakat di Yogyakarta serta Solo yang bisa terdampak aksi-aksi karena isu ini," lanjut Guntur.

Baca juga: Penampakan Skripsi Jokowi Diungkap Roy Suryo, Ada Perbedaan Ketikan dan Tidak Ada Lembar Pengesahan

Selain itu, Guntur juga mempertanyakan langkah hukum yang diambil pihak Jokowi terhadap penyebar isu ijazah palsu. 

Baginya, respons tersebut terlalu berlebihan.

"Yang saya heran, kenapa sampai harus mengancam tindakan hukum? Apa Jokowi mau memenjarakan sebanyak-banyaknya orang?"

"Padahal masalahnya bisa selesai dengan cara sederhana: tunjukkan saja ijazah aslinya," pungkasnya.

(*)

 

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved