Berita Nasional Terkini

Rumahnya Didatangi Massa TPUA, Jokowi: Mereka tak Punya Wewenang Mengatur Saya Menunjukkan Ijazah

Jokowi menolak untuk menunjukkan ijazahnya dan mengembalikannya kepada proses hukum yang sedang berjalan.

Editor: Heriani AM
Tangkapan layar dari situs Universitas Gadjah Mada (UGM)/TribunSolo.com/Ahmad Syarifudi
IJAZAH JOKOWI - Kolase foto Presiden ke-7 RI, Joko Widodo dan potret Skripsi dari Jokowi saat menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1985. (Tangkapan layar dari situs Universitas Gadjah Mada (UGM)/TribunSolo.com/Ahmad Syarifudi) 

Sejumlah tokoh termasuk Amien Rais pun ikut hadir dalam aksi ini. Tak hanya Amien Rais, terlihat pula Roy Suryo, Rismon Hasiholan, dan Syukri Fadholi.

Massa pun terlihat membentangkan sejumlah spanduk mendesak agar kampus tak lagi membela Jokowi. Mereka juga menuntut agar bukti keaslian ijazah Jokowi ditunjukkan.

Sementara Roy Suryo membenarkan kedatangannya untuk membuktikan keaslian ijazah Jokowi.

Baca juga: Jadwal Sidang Perdana Gugatan Ijazah Palsu Jokowi, TIPU UGM Singgung Ada Data yang Tidak Sinkron

Menurutnya, ada tiga perwakilan TPUA yang diperbolehkan masuk dalam pertemuan tertutup dengan pihak kampus, termasuk dirinya.

Pertemuan dilakukan di salah satu ruangan di Fakultas Kehutanan UGM. Menurut Roy, dalam pertemuan itu pihak UGM memperlihatkan salinan skripsi Presiden ke-7 Jokowi

Perwakilan dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), termasuk mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, mengunjungi Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk melihat langsung skripsi mantan Presiden RI, Joko Widodo, Selasa (15/4/2025).

Hal ini berkaitan dengan upaya untuk membuktikan keaslian ijazah Jokowi yang disebut-sebut lulus dari Fakultas Kehutanan UGM, tahun 1985.

Kunjungan tersebut berlangsung pada Senin (15/4/2025) dengan agenda yang diklaim sebagai bentuk silaturahmi dan permintaan keterbukaan informasi.

Baca juga: Jawab Tuduhan soal Ijazah Palsu, Jokowi: Betul-betul Saya Ini kuliah di Fakultas Kehutanan UGM

Roy Suryo menyebut ada tiga perwakilan TPUA yang diperbolehkan masuk dalam pertemuan tertutup dengan pihak kampus, termasuk dirinya.

Pertemuan dilakukan di salah satu ruangan di Fakultas Kehutanan UGM.

Menurut Roy, dalam pertemuan itu pihak UGM memperlihatkan salinan skripsi Presiden Jokowi.

Namun, ia menemukan beberapa hal yang menurutnya patut dipertanyakan.

“Benar bahwa skripsi itu ada. Tapi kami melihat ada perbedaan font antara bagian awal dan isi. Juga tidak ada lembar pengesahan dari dosen penguji, dan tidak terdapat nama pembimbing yang disebut sebelumnya, seperti Kasmojo,” jelas Roy ditemui usai pertemuan.

Baca juga: Tanggapan Jokowi soal Ijazah Palsu dan Gugatan Wanprestasi Mobil Esemka, Pakai Pengacara Berbeda

TPUA juga sempat menyinggung soal lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Presiden Jokowi yang disebutkan dalam dokumen tersebut. 

Roy menyatakan pihaknya akan melakukan pengecekan lebih lanjut untuk memastikan kesesuaian data yang ditunjukkan.

JOKOWI DIGUGAT - Gambar ijazah Jokowi. Kanan: Presiden ke-7, Jokowi saat menjajal mobil pick up Esemka Bima 1200cc di Boyolali, Jateng, Jumat (6/9/2019) lalu. Dua gugatan terhadap Jokowi segera disidangkan. Gugatan ijazah palsu dan wanprestasi mobil Esemka. (Tangkap layar YouTube Tribunnews.com/HO-TRIBUN/HO/AGUS SUPARTO)
JOKOWI DIGUGAT - Gambar ijazah Jokowi. Kanan: Presiden ke-7, Jokowi saat menjajal mobil pick up Esemka Bima 1200cc di Boyolali, Jateng, Jumat (6/9/2019) lalu. (Tangkap layar YouTube Tribunnews.com/HO-TRIBUN/HO/AGUS SUPARTO)

Sementara itu, Roy menyayangkan bahwa dokumen skripsi belum disiapkan saat mereka tiba.

Menurutnya, UGM sebagai salah satu kampus dengan peringkat tinggi dalam keterbukaan informasi seharusnya lebih siap menerima permintaan semacam ini.

“Kami tidak bisa melihat ijazah asli karena memang tidak disimpan di kampus. Informasinya, rekan kami di Solo besok akan mencoba melihatnya langsung,” kata dia.

Baca juga: 10 Poin Penjelasan UGM Terkait Polemik Ijazah Jokowi yang Dituding Palsu

Diketahui, ijazah asli masing-masing alumni UGM, dipegang oleh setiap alumni, tidak disimpan di kampus.

“1000 foto mau ditunjukkan, 1000 kali tidak ada gunanya kalau tidak ada ijazah asli,” tukasnya.

Sementara, perwakilan TPUA lain, Dr. Tifa, menyampaikan harapannya agar UGM dapat mengambil sikap netral dan terbuka dalam menanggapi permintaan klarifikasi terkait skripsi Presiden Joko Widodo.

“UGM itu harus bersikap netral. Jangan jadi tameng siapa pun. Kita ini para peneliti yang justru ingin menjaga marwah UGM dan marwah Indonesia,” ujarnya.

Ia menutup pernyataannya dengan ajakan kepada UGM untuk merangkul para peneliti dan alumni yang sedang berupaya mencari kebenaran, bukan memosisikan mereka sebagai pihak berseberangan.

“UGM itu universitas rakyat. Sudah seharusnya UGM berdiri bersama rakyat, bukan bersama orang yang sedang kita pertanyakan,” tutupnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Temui Massa TPUA, Jokowi: Saya Tak Ada Kewajiban Menunjukkan Ijazah.

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved