Berita Kaltim Terkini

3 Dampak Stunting pada Anak di Kaltim, BKKBN Guyur Dana Sekitar Rp53 Miliar

Kalimantan Timur terus berupaya untuk cegah stunting. Lantaran stunting memberikan dampak pada tiga hal. 

Penulis: Ilo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS
CEGAH STUNTING KALTIM - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur, Nurizky Permanajati, di wawnacarai usai kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) IV Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) di Gedung Bangga Kencana, Kantor Perwakilan BKKBN Kaltim, Samarinda. Jumat (16/5/2025) BKKBN Kaltim mendorong pendewasaan usia perkawinan sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting sejak dini melalui edukasi remaja agar siap menjadi orang tua yang berkualitas. (TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS) 

Mengacu pada standar WHO, angka ideal prevalensi stunting seharusnya berada di bawah 14 persen.

Baca juga: BKKBN Kaltim Fokus Intervensi Calon Pengantin dan Ibu Hamil untuk Cegah Stunting di Mahulu

Nurizky menyoroti bahwa selama ini intervensi masih kerap dilakukan saat anak sudah mengalami stunting.

Padahal, intervensi paling efektif justru dilakukan sejak awal, sebelum anak dilahirkan.

Salah satu langkah konkret adalah memantau kondisi kesehatan calon pengantin, terutama calon ibu, yang berperan besar dalam menentukan kualitas gizi anak di masa depan.

Ia menjelaskan bahwa salah satu indikator yang digunakan adalah ukuran lingkar lengan atas. 

Baca juga: Penurunan Stunting di Sandaran Kutai Timur Perlu Sinergitas, Jaringan Internet Disorot

Jika ukurannya di bawah 23,5 cm, maka hal itu menunjukkan kondisi kekurangan energi kronis (KEK), yang bisa memicu risiko kelahiran anak dengan gizi buruk.

Stunting sendiri merupakan gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.

Gejalanya ditandai dengan tubuh anak yang lebih pendek dari usianya.

Namun Nurizky menekankan bahwa tidak semua anak pendek bisa serta-merta dikategorikan stunting.

"Tapi pendek belum tentu. Jangan digeneralisir," ujarnya.

CEGAH STUNTING KALTIM - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur, Nurizky Permanajati, diwawnacarai usai kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) IV Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) di Gedung Bangga Kencana, Kantor Perwakilan BKKBN Kaltim, Samarinda. Jumat (16/5/2025) BKKBN Kaltim menegaskan pentingnya perencanaan keluarga dan tanggung jawab orang tua dalam mencegah stunting, sekaligus meluruskan stigma bahwa orang miskin dilarang memiliki anak.
CEGAH STUNTING KALTIM - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur, Nurizky Permanajati, diwawnacarai usai kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) IV Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) di Gedung Bangga Kencana, Kantor Perwakilan BKKBN Kaltim, Samarinda pada Jumat (16/5/2025). BKKBN Kaltim menegaskan, pentingnya perencanaan keluarga dan tanggung jawab orang tua dalam mencegah stunting, sekaligus meluruskan stigma bahwa orang miskin dilarang memiliki anak. (TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS)

Mengucurkan Dana Rp53 Miliar

Di sisi lain, BKKBN pusat juga terus mendukung daerah melalui tiga hal, yakni:

  • Penyediaan data;
  • Tenaga lapangan;
  • serta bantuan anggaran.

Di Kalimantan Timur, BKKBN mengucurkan dana sekitar Rp53 miliar melalui Dana Alokasi Khusus Bantuan Operasional Keluarga Berencana (DAK BOKB), yang mencakup 15 kabupaten/kota termasuk Provinsi Kalimantan Utara.

"Kami dari pemerintah pusat tentunya, kami hadir di sini memfasilitasi kepentingan pusat dan daerah," kata Nurizky.

Ia berharap koordinasi yang telah terjalin antara pemerintah pusat dan daerah dapat terus ditingkatkan hingga pada level implementasi yang konkret di lapangan.

Saat ini, pihaknya juga tengah menanti Peraturan Presiden (Perpres) baru yang akan menentukan lembaga pelaksana utama percepatan penanganan stunting di Indonesia.

"Intinya kehadiran kami, Kemenduk Bangga BKKBN hadir untuk mensupport baik itu provinsi maupun kabupaten kota. Dan tadi kita berusaha menciptakan kualitas SDM yang baik," katanya.

(TribunKaltim.co/Raynaldi Paskalis)

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved