Berita Samarinda Terkini

Anggarkan Rp6,65 Miliar, Pemkot Samarinda Bangun Turap dan Drainase di Segmen Ruhui Rahayu-Gelatik

Pemkot Samarinda melalui Dinas PUPR tengah melaksanakan proyek pembangunan turap di sekitar Jembatan Ruhui Rahayu menuju Jembatan Gelatik

|
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
BANGUN DRAINASE - Kondisi kawasan sekitar Jembatan Ruhui Rahayu menuju Jembatan Gelatik, lokasi pembangunan turap dengan kedalaman 13 meter dan panjang 15 meter. Pekerjaan konstruksi menggunakan alat berat dan akses khusus yang dibangun dari sisi jembatan guna menghindari dampak terhadap rumah warga. (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tengah melaksanakan proyek pembangunan turap di sekitar Jembatan Ruhui Rahayu menuju Jembatan Gelatik.

Pekerjaan yang telah dimulai sejak 13 Juni 2025 ini ditargetkan rampung dalam waktu 150 hari kalender, atau hingga 9 November 2025.

Pembangunan turap tersebut dikontrak dengan anggaran sebesar Rp6,65 miliar. Berdasarkan penjelasan Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) PUPR Samarinda melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Segmen Ruhui Rahayu, Dedy Sumbawardana, proyek ini mencakup pembuatan turap dengan tinggi sekitar dua meter dari badan jalan, panjang 15 meter, dan kedalaman mencapai 13 meter.

“Pekerjaan ini penting untuk menjaga kestabilan tebing dan infrastruktur jalan di sekitar kawasan tersebut,” ungkap Dedy.

Meski berskala vital, pelaksanaan pekerjaan tidak lepas dari sejumlah tantangan teknis. Salah satu kendala utama adalah akses masuk alat berat ke lokasi proyek yang cukup terbatas.

Baca juga: Pemkot Samarinda Bangun Ulang Kawasan Kumuh 2,5 Hektare di Tiga Kelurahan Samarinda Seberang

Untuk mengatasinya, tim teknis melakukan penimbunan tanah dari sisi jembatan sebagai jalan masuk sementara bagi alat berat.

Selain itu, drainase baru dengan panjang kurang lebih 84 meter turut dibangun sebagai bagian dari sistem pengendalian air di area tersebut.

“Kami harus mempertimbangkan risiko pemancangan sheet pile yang bisa berdampak pada rumah-rumah warga di sekitar. Karena itu, kami mengambil langkah preventif dengan membuatkan akses jalan dari samping jembatan khusus untuk alat berat,” jelas Dedy.

Lebih lanjut, pihaknya juga melakukan dokumentasi berupa foto eksisting terhadap rumah-rumah warga yang berada di sekitar proyek, untuk mengantisipasi potensi dampak selama proses pemancangan.

Selama masa konstruksi berlangsung, gang-gang di sekitar lokasi proyek akan terdampak, terutama dalam hal aksesibilitas. Namun, Dinas PUPR telah menyiapkan alternatif jalur untuk warga, yakni melalui Jalan Belatuk I.

Baca juga: Walikota Samarinda Andi Harun Kerahkan Personel dan Alat Berat untuk Keruk Drainase di Titik Banjir

Pembangunan turap ini diharapkan tidak hanya memperkuat struktur kawasan sekitar Jembatan Ruhui Rahayu, tetapi juga meningkatkan perlindungan terhadap banjir dan kerusakan infrastruktur jalan akibat erosi tanah di wilayah tersebut.

Dedy mengimbau warga sekitar agar mematuhi arahan dan pembatasan yang diberlakukan demi keselamatan bersama.

“Pekerjaan di segmen Ruhui Rahayu menggunakan alat berat dan berisiko tinggi. Jadi kami harap warga dapat mengikuti himbauan yang telah disampaikan,” pungkasnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved