Berita Bontang Terkini

Pendidikan Karakter Disorot Walikota Bontang, Siapkan Pembinaan Remaja untuk Cegah Krisis Identitas

Walikota Bontang menegaskan pentingnya pembinaan karakter remaja, diumumkan 3 November 2025 sebagai langkah mencegah krisis identitas.

TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
PENDIDIKAN KARAKTER - Walikota Bontang Neni Moerniaeni bersama sejumlah siswa sekolah dasar saat mengunjungi Tempat Pengelolaan Akhir Sampah, Bontang Lestari. (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN) 
Ringkasan Berita:
  • Pemkot Bontang fokus penguatan pendidikan karakter
  • Pembinaan melibatkan instansi, termasuk Satpol PP
  • Pendataan peserta pembinaan masih berlangsung

 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Pendidikan karakter remaja Bontang kembali menjadi perhatian serius pemerintah daerah, terutama setelah Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menegaskan bahwa pembinaan karakter harus menjadi pondasi utama dalam mencetak generasi muda yang berjati diri kuat, beretika, serta memiliki tanggung jawab sosial. 

Menurutnya, pembinaan nilai moral tidak boleh berhenti pada teori akademik di sekolah, melainkan harus diikuti dengan pendekatan pembiasaan sikap, keteladanan, penanaman nilai diri, dan penguatan pola perilaku guna menghindari krisis identitas di kalangan remaja.

“Kita ingin memperkuat karakter generasi muda, terutama anak laki-laki, agar tumbuh dengan kepribadian yang tegas, disiplin, dan beretika,” ujar Neni, Senin (3/11/2025).

Neni menjelaskan, pemerintah tengah menyiapkan pembinaan khusus bagi siswa laki-laki yang menunjukkan perilaku tidak mencerminkan ketegasan.

Program ini akan melibatkan sejumlah instansi, termasuk Satpol PP, untuk memberikan pelatihan dan kegiatan kedisiplinan yang bersifat edukatif.

Baca juga: Pemkot Bontang Bekali Anak Muda Keterampilan Barbershop Bersertifikat BNSP

“Nanti bentuknya latihan baris-berbaris atau kegiatan pembinaan lain, supaya mereka memahami bagaimana membentuk ketegasan dan karakter positif,” jelasnya.

Ia menilai, fenomena sosial yang kini mulai dianggap wajar oleh sebagian masyarakat justru berpotensi memengaruhi perkembangan karakter remaja.

“Seperti kemarin saat lomba Duta Genre, yang tampil kok gemulai-gemulai semua. Kalau kita biarkan, bisa terjadi krisis identitas,” ungkapnya.

Neni menegaskan, program pembinaan ini bukan bentuk hukuman, melainkan sarana penguatan karakter agar siswa dapat tumbuh sesuai fitrah dan peran sosialnya.

Pemerintah ingin memastikan anak-anak Bontang memiliki jati diri yang kuat serta mampu berkontribusi positif di masa depan.

Baca juga: Walikota Bontang Neni Moerniaeni: Lulusan STIT Harus Jadi Teladan Moral di Tengah Masyarakat

Saat ini, Dinas Pendidikan Bontang tengah melakukan pendataan terhadap siswa yang akan mengikuti pembinaan tersebut. Rencana pelaksanaan akan dibahas lebih lanjut dalam rapat koordinasi bersama instansi terkait.

“Sudah disampaikan, besok rencananya akan dirapatkan lagi,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved