Berita Bontang Terkini
Walikota Neni Moerniaeni Pantau Operasi Timbang Balita, Evaluasi Stunting Bontang Capai Kemajuan
Walikota Bontang pantau langsung Operasi Timbang Balita Jilid II untuk evaluasi program penurunan stunting
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Amelia Mutia Rachmah
Ringkasan Berita:
- Operasi Timbang Serentak Balita Jilid II digelar untuk evaluasi intervensi gizi selama 56 hari.
- Walikota Bontang soroti pentingnya pemantauan ibu hamil dan periode emas anak.
- Beberapa balita tunjukkan kemajuan signifikan, kader posyandu jadi ujung tombak program.
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Pemerintah Kota Bontang terus menunjukkan komitmennya dalam menurunkan angka stunting melalui pelaksanaan Operasi Timbang Serentak Balita Jilid II.
Kegiatan ini dipantau langsung oleh Walikota Bontang, Neni Moerniaeni, di Posyandu Bontang Lestari pada Senin (4/11/2025), sebagai bagian dari evaluasi program penurunan stunting yang telah berjalan sejak penimbangan massal tahap pertama pada Mei lalu.
Dari sekitar 10.000 balita yang ditimbang sebelumnya, terdapat 1.200 anak dengan indikasi stunting. Penimbangan ulang kali ini dilakukan untuk melihat perkembangan setelah intervensi gizi berjalan selama 56 hari.
“Ini bukan sekadar menimbang, tapi mengevaluasi apakah langkah yang kita ambil sudah tepat. Setiap makanan tambahan yang diberikan sudah dihitung kandungan protein dan kalorinya oleh ahli gizi, dan sekarang kita ingin tahu dampaknya terhadap pertumbuhan anak-anak,” ujar Neni.
Ia menekankan, fokus utama pencegahan stunting berada pada anak usia di bawah lima tahun, terutama dua tahun pertama kehidupan atau yang dikenal dengan periode emas (golden age).
Baca juga: Membangun Fasilitas Biodigester TPA Bontang Lestari, Ubah Sampah jadi Energi Ramah Lingkungan
“Di usia itu, perkembangan otak dan tubuh terjadi sangat cepat. Kalau terlewat, sulit untuk mengejar ketertinggalannya,” jelasnya.
Selain balita, Neni juga menyoroti pentingnya pemantauan kesehatan ibu hamil untuk mencegah kasus baru.
Menurutnya, stunting sering kali bermula sejak bayi masih dalam kandungan akibat anemia atau kekurangan gizi pada ibu.
“Kalau gizinya kurang sejak hamil, risiko anak stunting jauh lebih tinggi. Jadi intervensinya harus dimulai dari ibu,” tegasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Neni sempat berbincang dengan sejumlah ibu dan memantau langsung hasil penimbangan. Beberapa balita menunjukkan kemajuan signifikan setelah mendapat Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Baca juga: Bontang dan Jeju Bangun Model Nasional Zero Waste 2029, Dorong Kota Hijau Berbasis Teknologi
“Ada yang tinggi badannya naik tiga sentimeter, beratnya bertambah satu kilogram. Itu kemajuan luar biasa, artinya intervensi kita berhasil,” katanya.
Ia juga memberikan perhatian khusus kepada kader posyandu yang menjadi ujung tombak kegiatan ini.
Para kader berperan mencatat data, mengukur lingkar lengan dan kepala, serta memastikan makanan bergizi benar-benar dikonsumsi anak.
“Insentif kader memang kecil, hanya Rp7.000 per kunjungan. Tapi peran mereka besar sekali. Mereka yang memastikan bantuan tidak berhenti di atas kertas, tapi benar-benar sampai ke mulut anak,” tutur Neni Moerniaeni.
Pemerintah Kota Bontang menargetkan 100 persen partisipasi di seluruh 15 kelurahan agar data yang dikumpulkan valid dan representatif.
“Kalau kita menunggu warga datang, datanya tidak lengkap. Karena itu kita jemput bola. Metode ini bisa jadi contoh bagi daerah lain,” ujarnya. (*)
| Bontang dan Jeju Bangun Model Nasional Zero Waste 2029, Dorong Kota Hijau Berbasis Teknologi |
|
|---|
| Simpan 5 Gram Sabu, Warga Bontang Selatan Terancam 20 Tahun Penjara |
|
|---|
| Pemkot Bontang Perkuat Tata Kelola Aset Lewat Sistem Arsip Digital DIRGADA |
|
|---|
| Bontang Diakui Dunia, Korea Selatan Hibahkan Rp150 Miliar untuk Lingkungan |
|
|---|
| Pendidikan Karakter Disorot Walikota Bontang, Siapkan Pembinaan Remaja untuk Cegah Krisis Identitas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251104_Walikota-Bontang-neni-Moerniaeni-saat-Timbang-Serentak.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.