Berita Bontang Terkini

Bontang Turunkan Stunting 17 Persen, Walikota Tegaskan Data Jadi Senjata Intervensi Gizi Terpadu

Pemkot Bontang sukses turunkan angka stunting hingga 17 persen berkat intervensi gizi berbasis data digital.

|
HO/Prokopim
TURUNKAN STUNTING - Walikota Bontang Neni Moerniaeni mengukur tinggi badan seorang anak saat meninjau pelaksanaan, operasi timbang serentak jilid II, di Posyandu Bontang Lestari, Selasa (4/11/2025). (HO/Prokopim) 

“Kita tidak bisa lagi bekerja tanpa data. Dengan pemetaan ini, kita tahu lokasi rawan stunting, lalu kita kirimkan tenaga gizi, makanan tambahan, dan pendamping keluarga ke sana,” jelasnya.

Selain melalui data penimbangan, Pemkot juga memperkuat program Makan Bergizi Gratis (MBG), pemeriksaan kehamilan rutin, imunisasi dasar lengkap, serta edukasi perilaku hidup bersih di seluruh kelurahan.

Ia menegaskan, keberhasilan menekan stunting bukan semata hasil kerja pemerintah, tetapi juga kolaborasi antara Posyandu, PKK, Puskesmas, dan masyarakat.

“Semua bergerak. Kader posyandu kita luar biasa. Mereka menimbang, mencatat, dan melaporkan data setiap kunjungan. Dari data itulah kita tahu apa yang harus dikerjakan,” tuturnya.

Pemkot menargetkan prevalensi stunting di Bontang bisa turun hingga di bawah 10 persen pada 2026, seiring penguatan basis data, edukasi keluarga, dan intervensi gizi terpadu.

“Anak-anak sehat adalah investasi masa depan. Dan data adalah senjata kita untuk memastikan mereka tumbuh sehat dan cerdas,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved