Berita DPRD Balikpapan

DPRD Balikpapan Dorong RT Aktif Edukasi Cegah Kebakaran, Ingatkan Warga Tingkatkan Kewaspadaan

Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Yusri, beranggapan bahwa mayoritas insiden kebakaran bersumber dari kesalahan manusia

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH
WASPADA KEBAKARAN - Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Yusri menilai kebakaran di Balikpapan banyak dipicu kelalaian warga, terutama soal instalasi listrik dan kebiasaan yang kurang aman. Ia meminta RT dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah risiko saat cuaca ekstrem. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Balikpapan menghadapi ancaman serius kebakaran seiring fluktuasi cuaca ekstrem beberapa pekan belakangan.

Pergantian drastis antara terik matahari dan guyuran hujan deras menciptakan kondisi berbahaya, khususnya di permukiman padat yang minim jarak antar bangunan.

Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Yusri, beranggapan bahwa mayoritas insiden kebakaran bersumber dari kesalahan manusia, bukan fenomena alam.

Faktor kelalaian ini sebenarnya dapat dihindari bila masyarakat lebih waspada.

Baca juga: DPRD Balikpapan Soroti Risiko Banjir dan Longsor, Dorong Penguatan Literasi Kebencanaan

"Api tidak muncul begitu saja. Kebanyakan bermula dari pemasangan instalasi listrik asal-asalan, penumpukan colokan stop kontak, sampai kebiasaan membiarkan perangkat elektronik tetap tersambat arus listrik meski rumah kosong. Sepele memang, namun dampaknya bisa sangat fatal," terang Yusri. 

Politisi Golkar tersebut menyoroti bagaimana pola cuaca yang berubah-ubah membutuhkan kesiapsiagaan tinggi dari seluruh lapisan masyarakat.

"Pagi bisa sangat terik membakar kulit, menjelang petang langit sudah mengguyur deras. Transisi cuaca seperti ini mengharuskan kita meningkatkan kewaspadaan, terlebih di zona permukiman dengan deretan rumah yang saling berhimpitan," jelasnya.

Yusri mengusulkan strategi pencegahan dengan mengoptimalkan fungsi RT sebagai garda terdepan penyuluhan keselamatan kebakaran.

Ia berkeyakinan pendekatan dari mulut ke mulut di tingkat akar rumput akan memberikan hasil lebih maksimal ketimbang metode konvensional.

"RT yang aktif mengingatkan warganya secara berkala akan menciptakan kesadaran bersama yang kuat. Namun intinya tetap pada kesadaran individual setiap penduduk untuk menjaga keselamatan lingkungannya. Tidak mungkin pemerintah menangani semuanya tanpa keterlibatan aktif masyarakat," paparnya.

Lebih lanjut, ia menggarisbawahi urgensi sinergi antara penduduk, perangkat kelurahan, hingga Dinas Pemadam Kebakaran dalam menggelar penyuluhan dan latihan tanggap darurat kebakaran

Kolaborasi menyeluruh ini dinilai mampu menekan angka kejadian kebakaran secara signifikan.

"Mencegah kebakaran adalah kewajiban kolektif. Saat masyarakat memiliki pengetahuan dan kepedulian tinggi, insyaallah ancaman kebakaran dapat kita kendalikan," pungkas Yusri. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved