Kesehatan
Mengenal Sindrom Baby Blues, Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya Setelah Melahirkan
Apa itu sindrom baby blues yang bikin ibu sedih usai melahirkan? Kenali penyebab, gejala hingga cara mengatasinya.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Yara Tahnia
Ibu baru juga bisa merasa kewalahan secara emosional saat harus menyesuaikan diri dengan peran baru sebagai pengasuh bayi.
Perasaan cemas dalam merawat bayi atau kekhawatiran terhadap perubahan fisik dan emosional pascamelahirkan dapat menambah tekanan mental.
Selain itu, stres selama masa kehamilan atau kehamilan yang tidak direncanakan turut menjadi pemicu munculnya sindrom ini.
Menariknya, bukan hanya ibu yang bisa mengalami baby blues para ayah pun bisa terdampak.
Hal ini bisa dipicu oleh kelelahan, stres dalam hubungan rumah tangga, serta kurangnya waktu istirahat.
Beberapa studi menunjukkan bahwa pria juga mengalami perubahan hormonal setelah kelahiran anak.
Kadar testosteron dapat menurun, sementara hormon seperti estrogen, kortisol, vasopresin, dan prolaktin meningkat, yang dapat memicu gejala depresi serupa baby blues.
Gejala Baby Blues
Orang tua yang mengalami sindrom baby blues dapat menunjukkan sejumlah gejala dalam kehidupannya, antara lain:
Baca juga: Tips Cepat Menurunkan Berat Badan, Tanpa Diet Ekstrem dan Olahraga Berat
- Merasa tidak tenang atau mudah khawatir.
- Tidak sabaran dan suka menggerutu.
- Menangis tanpa alasan.
- Merasa tidak menjadi diri sendiri.
- Susah konsentrasi.
- Perubahan mood.
- Merasa sedih atau frustasi.
- Sering menarik diri dan menyendiri.
- Kehilangan minat pada pekerjaan dan hobi, tapi bisa juga malah lebih memilih bekerja selain mengurus anak.
- Merasa marah, murung, dan rewel. Merasa putus asa atau kewalahan.
- Sulit tidur atau membuat keputusan.
Cara Mengatasi Baby Blues
Baby blues dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Meski begitu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk merasa lebih baik usai melahirkan:
- Memanfaatkan waktu istirahat dan tidur dengan baik.
- Mintalah bantuan dari pasangan, keluarga dan teman.
- Luangkan waktu sesekali untuk diri sendiri.
- Coba menjalin kontak dengan orang tua baru lainnya untuk berbagi saran.
- Jangan minum alkohol, menggunakan narkoba, atau menyalahgunakan obat dari dokter.
- Makan makanan sehat dan berolahraga secara rutin.
Baca juga: Waspada! Ini 7 Jenis Makanan yang Bisa Menyebabkan Gigi Berlubang
Jika sindrom baby blues yang dimiliki bertambah parah hingga menjadi depresi.
Maka segera minta bantuan kepada ahli terkait, misal dokter anak, psikolog atau psikiater.
Sebelum melahirkan, ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi lemak DHA (Docosahexaenoic Acid) dan EPA (Eicosapentaenoic Acid) dari Omega-3.
Keduanya diyakini dapat menurunkan risiko kelahiran prematur dan menurunkan risiko depresi pascapersalinan pada ibu baru.
Cara Meminimalisasi Baby Blues
| Waspada Polusi! Ini Deretan 10 Makanan yang Bantu Jaga Paru-paru Tetap Sehat |
|
|---|
| Kaya Air dan Nutrisi, Inilah 10 Khasiat Semangka untuk Kesehatan Tubuh |
|
|---|
| Jarang Dikenal, Ini Deretan Manfaat Pisang Merah yang Kaya Nutrisi bagi Kesehatan Tubuh |
|
|---|
| Tak Hanya Lezat, Ini Deretan Manfaat Labu Kuning bagi Tubuh dan Kecantikan |
|
|---|
| 7 Manfaat Lari Pagi, Olahraga Sederhana dengan Efek Luar Biasa untuk Kesehatan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20230904_baby-blues.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.