Kesehatan

Mengenal Sindrom Baby Blues, Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya Setelah Melahirkan

Apa itu sindrom baby blues yang bikin ibu sedih usai melahirkan? Kenali penyebab, gejala hingga cara mengatasinya.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Yara Tahnia
Freepik
SYNDROM BABY BLUES - Ilustrasi ibu dan anak. Setelah melahirkan, seorang ibu mengalami perubahan hormonal yang cukup drastis, yang dapat memicu terjadinya sindrom baby blues. Penurunan tajam hormon estrogen dan progesteron pascapersalinan sering kali berdampak pada perubahan suasana hati. (Freepik) 

Ibu baru juga bisa merasa kewalahan secara emosional saat harus menyesuaikan diri dengan peran baru sebagai pengasuh bayi.

Perasaan cemas dalam merawat bayi atau kekhawatiran terhadap perubahan fisik dan emosional pascamelahirkan dapat menambah tekanan mental.

Selain itu, stres selama masa kehamilan atau kehamilan yang tidak direncanakan turut menjadi pemicu munculnya sindrom ini.

Menariknya, bukan hanya ibu yang bisa mengalami baby blues para ayah pun bisa terdampak.

Hal ini bisa dipicu oleh kelelahan, stres dalam hubungan rumah tangga, serta kurangnya waktu istirahat.

Beberapa studi menunjukkan bahwa pria juga mengalami perubahan hormonal setelah kelahiran anak.

Kadar testosteron dapat menurun, sementara hormon seperti estrogen, kortisol, vasopresin, dan prolaktin meningkat, yang dapat memicu gejala depresi serupa baby blues.

Gejala Baby Blues

Orang tua yang mengalami sindrom baby blues dapat menunjukkan sejumlah gejala dalam kehidupannya, antara lain:

Baca juga: Tips Cepat Menurunkan Berat Badan, Tanpa Diet Ekstrem dan Olahraga Berat

  • Merasa tidak tenang atau mudah khawatir.
  • Tidak sabaran dan suka menggerutu.
  • Menangis tanpa alasan.
  • Merasa tidak menjadi diri sendiri.
  • Susah konsentrasi.
  • Perubahan mood.
  • Merasa sedih atau frustasi.
  • Sering menarik diri dan menyendiri.
  • Kehilangan minat pada pekerjaan dan hobi, tapi bisa juga malah lebih memilih bekerja selain mengurus anak.
  • Merasa marah, murung, dan rewel. Merasa putus asa atau kewalahan.
  • Sulit tidur atau membuat keputusan.

Cara Mengatasi Baby Blues

Baby blues dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Meski begitu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk merasa lebih baik usai melahirkan:

  • Memanfaatkan waktu istirahat dan tidur dengan baik.
  • Mintalah bantuan dari pasangan, keluarga dan teman.
  • Luangkan waktu sesekali untuk diri sendiri.
  • Coba menjalin kontak dengan orang tua baru lainnya untuk berbagi saran.
  • Jangan minum alkohol, menggunakan narkoba, atau menyalahgunakan obat dari dokter.
  • Makan makanan sehat dan berolahraga secara rutin.

Baca juga: Waspada! Ini 7 Jenis Makanan yang Bisa Menyebabkan Gigi Berlubang

Jika sindrom baby blues yang dimiliki bertambah parah hingga menjadi depresi.

Maka segera minta bantuan kepada ahli terkait, misal dokter anak, psikolog atau psikiater.

Sebelum melahirkan, ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi lemak DHA (Docosahexaenoic Acid) dan EPA (Eicosapentaenoic Acid) dari Omega-3.

Keduanya diyakini dapat menurunkan risiko kelahiran prematur dan menurunkan risiko depresi pascapersalinan pada ibu baru.

Cara Meminimalisasi Baby Blues

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved