Berita Nasional Terkini

Prabowo Ungkap Kejanggalan Data Ekspor di Rapat Tertutup, Mahfud: Presiden Sudah Tahu Pelakunya

Mahfud MD ungkap arahan Prabowo soal reformasi Polri, perbaikan institusi keamanan, dan isu kebocoran kekayaan negara dalam rapat tertutup.

Editor: Doan Pardede
Kompas.com/Irfan Kamil
REFORMASI POLRI - Mantan Menkopolhukam, Mahfud MD. Mahfud MD ungkap arahan tegas Presiden Prabowo soal reformasi Polri, perbaikan institusi keamanan, dan isu kebocoran kekayaan negara dalam rapat tertutup.(Kompas.com/Irfan Kamil) 

Ringkasan Berita:
  • Mahfud MD menceritakan arahan serius Presiden Prabowo usai pelantikannya sebagai anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri. 
  • Dalam rapat tertutup, Prabowo menekankan pentingnya pembenahan institusi Polri yang kini berada dalam sorotan publik. 
  • Mahfud juga mengungkap Presiden menyinggung masalah kebocoran kekayaan negara yang harus segera ditangani.

TRIBUNKALTIM.CO - Mantan Menko Polhukam Mahfud MD mengungkapkan sejumlah momen menarik seusai dirinya dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri di Istana Negara pada 7 November 2025.

Mahfud mengatakan arahan Presiden berlangsung serius dan penuh penekanan terhadap perbaikan institusi keamanan negara.

Menurutnya, apa yang diceritakan ini disampaikan secara tertutup dan disaksikan lebih dari 15 orang.

Mahfud menuturkan, awalnya Presiden Prabowo sempat memberikan apresiasi kepada para tokoh senior yang hadir saat berbicara di hadapan wartawan.

Baca juga: Komite Reformasi Polri Dikritik, Hanya Mahfud MD dan Jimly dari Sipil, Dinilai Cuma Formalitas

“Pak Prabowo bilang, ‘Bapak-bapak ini seharusnya sudah momong cucu, tapi masih mau membantu negara. Kami berterima kasih,’” ujar Mahfud dalam podcast di YouTube Forum Keadilan TV, Kamis (20/11/2025) seperti dilansir WartaKotalive.com.

Setelah pernyataan pembuka, Presiden meminta wartawan meninggalkan ruangan lalu melanjutkan rapat terbatas bersama pejabat tinggi, termasuk Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.

Dalam rapat tersebut, kata Mahfud, Prabowo menekankan bahwa Polri harus memperbaiki diri karena tengah berada dalam sorotan publik.

"Pengarahan itu menarik. Polri harus lebih baik. Sekarang Polri dalam sorotan publik," ujar Mahfud.

Menurut Mahfud, Prabowo juga menyinggung persoalan kebocoran kekayaan negara, terutama di sektor pertambangan.

"Negara ini sedang menghadapi kesulitan. Kekayaan alam sekarang diserap, diambil, diserobot oleh para pebisnis yang tidak bertanggung jawab," tutur Mahfud menirukan Prabowo.

Presiden, kata Mahfud, membeberkan data perbedaan laporan ekspor Indonesia dengan catatan negara tujuan.

Data itu, ujar Mahfud, didapat Prabowo dari luar negeri.

“Beliau memberi contoh, Indonesia melaporkan ekspor 10 juta ton, tapi negara tujuan mencatat impor 100 juta ton. Presiden mengatakan, ‘Ini bukan data dari dalam, saya beli data dari luar,’” katanya.

Mahfud menjelaskan, dari data tersebut Prabowo mengetahui perusahaan mana dan pebisnis siapa saja yang selama puluhan tahun memakan uang serta kekayaan negara.

"Beliau tahu perusahaan ini 34 tahun makan uang negara, yang ini 25 tahun, yang itu 40 tahun. Masa tidak mau menyumbang ke negara? Katanya kita harus nasionalis," ujar Mahfud.

Pesan Khusus untuk Panglima TNI dan Kapolri

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved