Demo di Kalimantan Timur

Isi Percakapan Mahasiswa Unmul dengan Mr X, Polresta Samarinda Didesak Ungkap 2 Dalang Bom Molotov

Berikut isi percakapan mahasiswa Unmul dengan Mr X. Rektorat desak Polresta Samarinda memburu 2 dalang atau otak intelektual bom molotov

TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG SALMON
DALANG BOM MOLOTOV - Konferensi pers di Aula Rupatama Polresta Samarinda Rabu, (3/9/2025) ada empat mahasiswa FKIP Unmul Prodi Sejarah yang ditetapkan sebagai tersangka kasus bom molotov jelang aksi 1 September 2025. Berikut isi percakapan mahasiswa Unmul dengan Mr X. Rektorat desak Polresta Samarinda memburu 2 dalang atau otak intelektual bom molotov. (TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG SALMON) 

"Anak-anak yang terlibat ini, tentu otak dibalik itu yang perlu dicari," ungkapnya. 

UNGKAP AKTOR INTELEKTUAL -  Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mulawarman (Unmul), Prof. Moh Bahzar saat hadir dalam konferensi pers Rabu, (3/9/2025).Ia meminta polisi mengungkap aktor intelektual dibalik kejadian bom molotov. (TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG SALMON)
DALANG BOM MOLOTOV -  Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mulawarman (Unmul), Prof. Moh Bahzar saat hadir dalam konferensi pers terkait temuan bom molotov di FKIP Unmul, Rabu, (3/9/2025). Rektorat Unmul mendesak polisi memburu dan mengungkap otak intelektual dalam kasus temuan bom molotov di FKIP Unmul jelang aksi demo 1 September 2025 lalu. (TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG SALMON) (TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG SALMON)

Moh Bahzar berterima kasih yang dilakukan kepolisian.

Ia juga mengatakan proses hukum 4 mahasiswa itu diserahkan sepenuhnya ke pihak berwajib. 

"Untuk ini kami serahkan proses hukum ke pihak kepolisian, kalau memang itu bersalah, tentu kami menghormati praduga tak bersalah, kita harus junjung tinggi itu, ya, "katanya. 

Pihaknya juga telah menyiapkan pendampingan hukum dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Samarinda dan nantinya bekerja sama Fakultas Hukum Unmul

"Masih akan berjuang untuk membela mahasiswa kami. Nanti kami berharap ada penanguhan penahanan (4 mahasiswa Unmul)," ujarnya. 

Untuk aktivitas mahasiswa Unmul, di malam hari, sehingga terjadinya penangkapan terhadap mahasiswanya atas tindakan pidana, ia mengatakan tidak ada dalam jangkauan dan perlu dilakukan evaluasi oleh universitas. 

"Himpunan mahasiswa sejarah itu memang ada tempatnya. Tentu kita tidak mendeteksi bagaimana bisa terjadi seperti itu.

Ini menjadi evaluasi kami semua, tidak hanya FKIP tapi seluruh fakultas yang ada," ungkapnya. 

Ia menambahkan saat ini status sebagi mahasiswa dari 4 tersangka bom molotov yang kini ditahan di Polresta masih belum dipastikan. 

"Kita pelajari dulu, ndak gegabah, kita akan melakukan pembelaan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, polisi melaksanakan operasi senyap jelang demo 1 September 2025 lalu.

Dalam operasi senyap ini, Polresta Samarinda mengamankan 22 mahasiswa dari kampus FKIP Unmul di Jalan Banggeris, Kota Samarinda, Minggu (31/08/2025) bersama sejumlah bom molotov.

Selanjutnya, 18 mahasiswa diantaranya telah dipulangkan usai diminta keterangan kurang lebih 24 jam.

Sedangkan 4 mahasiswa lainnya kini ditetapkan sebagai tersangka kasus bom molotov. 

Baca juga: Mahasiswa Unmul Terancam Tersangka Bom Molotov, 4 Sorotan Pengamat Hukum, Kronologi hingga Framing

(TribunKaltim.co/Gregorius Agung Salmon)

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved