Pemangkasan Dana Transfer Daerah
Dosen Unmul Samarinda Sebut Pemangkasan Dana Transfer Ancam Pembangunan Daerah
Pengamatan kebijakan Publik Universitas Mulawarman Samarinda memberikan pandangan, terkait isu pemotongan Dana Transfer ke Daerah pemerintah pusat
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
"Artinya kepentingan politik janji-janji presiden itu dengan janji-janji kepala daerah itu menurut saya ini terkalahkan dan itu tentu akan berimbas atau berimplikasi secara signifikan terhadap program-program atau kebijakan-kebijakan yang dijanjikan oleh kepala daerah," ungkapnya.
Baca juga: DPRD Sebut Perekonomian Balikpapan tak Baik-baik Saja, Minta Pusat tak Potong Dana Bagi Hasil
Saipul Bachtiar, Dosen FISIP UNMUL menambahkan dengan adanya Pemotongan anggaran TKD tersebut, Pemerintah daerah baik Gubernur, DPRD, hingga Bupati dan Walikota harus bereaksi dan memberikan pernyataan yang keras melalui perkumpulan Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) terhadap kebijakan Pemotongan anggaran TKD tersebut.
"Itu mestinya mengeluarkan satu pernyataan atau mendesak pemerintah pusat yang melalui melalui tadi perkumpulan masing-masing tadi untuk menolak adanya pemotongan tersebut karena itu pemotongan yang menurut saya sangat gila-gilaan gitu," pungkasnya. (*)
Imbas Pemotongan Dana Bagi Hasil, APBD Kaltim 2026 Mendatang Berpeluang Dibahas Ulang |
![]() |
---|
Pemprov Kaltim Tetap Jalankan Gratispol dan Jospol Meski Dana TKD 2026 Turun |
![]() |
---|
Dana TKD Kutim 2026 Dipangkas 70 Persen, Proyek Multi Years Contract Potensi Dikurangi |
![]() |
---|
Antisipasi Pemangkasan Anggaran 2026, Pemkot Samarinda Tetap Prioritaskan Program Unggulan Walikota |
![]() |
---|
Purbaya Pangkas TKD 2026 karena Fiskal Terbatas, Janji Kembalikan ke Daerah Jika Ekonomi Pulih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.