Berita Samarinda Terkini

Kaltim Kembali Menunjukkan Tajinya, Ekspor Komoditas Unggulan Capai Rp5,4 Miliar dari Samarinda

3 komoditas unggulan Kaltim senilai Rp5,4 miliar resmi diekspor ke India dan Tiongkok, menegaskan langkah nyata hilirisasi industri nasional.

TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG SALMON
EKSPOR KOMODITAS UNGGULAN - Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean, bersama Pemerintah Provinsi serta para pelaku usaha melepas ekspor tiga komoditas unggulan senilai total Rp 5,4 Miliar pada hari ini dari Pelabuhan Samudera Palaran, Samarinda. (TRIBUNKALTIM.CO/GREGORIUS AGUNG SALMON) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BBKHIT) Kalimantan Timur, bersama Pemerintah Provinsi Kaltim dan para pelaku usaha, berhasil melepas ekspor tiga komoditas unggulan daerah senilai total Rp5,4 miliar dari Pelabuhan Samudera Palaran, Samarinda, pada Rabu (22/10/2025).

Kegiatan ini bertajuk “Akselerasi Ekspor Komoditas Unggulan Daerah Kalimantan Timur”, berlangsung di halaman Terminal Peti Kemas Palaran, Jl. Pangeran Diponegoro, Bukuan, Palaran.

Langkah ini menandai sinergi erat antara pemerintah dan sektor swasta dalam memperkuat ekonomi daerah, sekaligus menjadi implementasi nyata program hilirisasi industri nasional.

Ekspor Produk Olahan Bernilai Tambah Tinggi

Tiga komoditas unggulan yang dilepas ekspor kali ini merupakan produk olahan bernilai tambah tinggi, bukan bahan mentah. Rinciannya meliputi:

Baca juga: Penertiban di Lahan Insinerator di Kelurahan Baqa Selesai, DPRD Samarinda Pantau Perkembangannya

  1. Kayu Veneer dari PT Orimba Alam Kreasi, volume 167,445 m⊃3; senilai Rp2,2 miliar dengan tujuan India.
  2. Keruing Core Veneer, Keruing Face Veneer, dan Keruing Veneer dari PT Kayu Alam Perkasa Raya, volume 230,281 m⊃3; senilai Rp2 miliar dengan tujuan India.
  3. Palm Kernel Expeller (PKE) atau bungkil sawit dari PT Sinar Sawit Sentosa, total 504,67 ton senilai Rp1,2 miliar dengan tujuan Tiongkok.

Ketiga produk tersebut menunjukkan bahwa Kalimantan Timur kini tidak hanya mengekspor bahan mentah, tetapi telah mampu menghasilkan produk turunan yang memiliki daya saing tinggi di pasar global.

Dalam sambutannya, Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean, menyampaikan bahwa capaian ekspor ini menjadi wujud nyata dukungan terhadap dua poin utama Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI, yaitu:

  1. Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri.
  2. Meningkatkan lapangan kerja berkualitas serta mengembangkan industri kreatif dan infrastruktur.

"Produk yang diekspor telah melalui proses pengolahan, yang meningkatkan nilai jualnya dibandingkan ekspor bahan mentah. Barantin memastikan produk turunan ini aman dan berkualitas tinggi untuk diekspor," ungkapnya.

Baca juga: Pemkot Lanjutkan Proyek Insinerator Demi Atasi Masalah Sampah Samarinda

Kepala BBKHIT Kaltim, Arum Kusnila Dewi juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, menekankan peran strategis Petugas Karantina di lapangan.

"Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada para Petugas Karantina yang telah memastikan bahwa setiap komoditas yang diekspor hari ini memenuhi persyaratan fitosanitari dan standar mutu yang ditetapkan negara tujuan," jelasnya.

"Inilah bentuk nyata kontribusi kita bersama dalam menjaga reputasi Indonesia di pasar internasional." Lanjutnya.

BBKHIT Kaltim menegaskan komitmennya untuk terus menjadi mitra strategis bagi pelaku usaha hadir tidak hanya sebagai pengawas, tetapi juga sebagai fasilitator dan penggerak kemudahan ekspor, dengan tetap menjunjung tinggi prinsip integritas dan profesionalitas.

Keberhasilan pelepasan ekspor hari ini memperkuat tren positif perdagangan luar negeri Kalimantan Timur. 

Baca juga: DPRD Kaltim Dorong Penguatan Ekspor Daerah

Berdasarkan data yang diambil dari BEST TRUST (Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology) selama tahun 2025, hingga 20 Oktober 2025, BBKHIT Kaltim telah mencatat total nilai ekspor komoditas pertanian mencapai lebih dari Rp 11 triliun dan komoditas perikanan mencapai Rp 947,3 miliar.

Nilai fantastis ini didominasi oleh komoditas unggulan seperti kayu olahan, produk olahan kelapa sawit, kepiting bakau hidup dan udang segar/beku yang secara konsisten menembus pasar internasional.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved