Gunung Bugis Kampung Narkoba

Kelurahan Baru Ulu Balikpapan Maksimalkan Edukasi Lewat Program Satgas Bersinar

Kawasan Gunung Bugis, Balikpapan Barat yang kerap dilabeli sebagai pusat peredaran narkoba terus mengundang sorotan khalayak ramai

|
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
KAMPUNG NARKOBA - Kawasan Gunung Bugis, Balikpapan Barat yang kerap dilabeli sebagai pusat peredaran narkoba terus mengundang sorotan khalayak ramai. Stigma negatif yang melekat kuat kawasan tersebut bahkan merembet hingga Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri). (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Kawasan Gunung Bugis, Balikpapan Barat yang kerap dilabeli sebagai pusat peredaran narkoba terus mengundang sorotan khalayak ramai.

Stigma negatif yang melekat kuat kawasan tersebut bahkan merembet hingga Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri).

Lurah Baru Ulu, Abas tak menepis atas label kampung narkoba yang disematkan terhadap wilayah Gunung Bugis.

Stigma negatif ini tidak hanya menodai citra kawasan, tetapi juga berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari bagi masyarakat.

Bahkan, ia menyebut stigma tersebut seolah menjadi bayangan gelap yang turut menghantui kehidupan warga sekitarnya.

Baca juga: Warga Berharap Stigma Kawasan Gunung Bugis Balikpapan ‘Kampung Narkoba’ Bisa Hilang

“Saya tidak menepis, karena itu juga melihat kondisi di lapangan dengan beberapa kali operasi dari aparat penegak hukum,” ujarnya, kepada TribunKaltim, Kamis (30/10/2025).

Kini, pihak kelurahan gencar melakukan edukasi melalui program Satuan Tugas Bersih dari Narkoba (Satgas Bersinar) yang digagas oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) sejak tahun 2024 lalu.

Program ini difokuskan dengan pendekatan murni pada implementasi P4GN, yakni pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Disampaikan secara rutin dalam setiap pertemuan RT.

Dalam edukasi itu, kata Abas, pihaknya kerap menyampaikan pesan mengenai pahami bahaya narkoba dan hindari keterlibatan apapun.

“Kami lakukan edukasi kepada masyarakat, agar apa yang disampaikan bisa menjadi perhatian bagi warga sekitar,” ucapnya.

Abas mengatakan, insiatif ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan menjadi partisipasi bersama.

Pasalnya warga Gunung Bugis yang mayoritas berprofesi sebagai buruh dengan tingkat ekonomi rendah ikut merasa terbebani adanya label buruk tersebut.

Dengan sinergi yang terus dimaksimalkan, ia berharap kawasan itu dapat lepas dari bayangan stigma negatif.

“Karena prihatin sekali, semua warga yang tidak terlibat langsung dengan narkoba jadi ikut terdampak stigma itu,” kata Abas.

Ia mengakui, kawasan Gunung Bugis yang mencakup sekitar 7-8 RT ini kerap menjadi sasaran kegiatan operasi atau razia dari aparat kepolisian yang menguak jaringan peredaran gelap narkoba.

Baca juga: Takut Terjerumus Narkoba, Warga Gunung Bugis Pilih Sekolahkan Anak ke Pesantren

Meski begitu, warga setempat tampak antusias mendukung kegiatan tersebut saat operasi atau razia berlangsung. Dukungan ini sebagai bentuk harapan mereka terhadap stigma negatif yang selama ini meninggalkan jejak keresahan di hati mereka.

“Kita maksimalkan edukasi melalui program Satgas Bersinar untuk mengubah citra negatif yang dapat berdampak kepada masyarakat,” pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved