Program Makan Bergizi Gratis
Waspada Bakteri E. coli, DKK Balikpapan Minta SPPG Gunakan Air Galon Bersertifikat
Ancaman E. coli mengintai siswa penerima MBG. DKK Balikpapan desak SPPG beralih ke air galon bersertifikat. Jangan abaikan sanitasi!
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Amelia Mutia Rachmah
Ringkasan Berita:
- DKK Balikpapan memperketat pengawasan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini melayani sekitar 30 ribu siswa.
- SPPG didorong memiliki Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS), khususnya untuk sumber air baku, guna menghindari kontaminasi bakteri E. coli.
- DKK merekomendasikan penggunaan air isi ulang atau air galon ber-SLHS sebagai alternatif aman untuk pencucian bahan makanan.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan melakukan pengawasan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Minyak.
Diketahui program MBG mulai berjalan di Balikpapan sejak Februari 2025. Dengan total penerima manfaat masih sekitar 30 ribu siswa, dari total 150 ribu siswa.
Salah satunya mendorong satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) untuk memiliki sertifikat laik higiene dan sanitasi (SLHS) dalam pelaksanaannya. Khususnya dalam hal penyediaan air baku.
Kepala DKK Balikpapan, Alwiati menekankan pentingnya penyediaan air baku yang aman untuk kegiatan pencucian piring dan bahan pangan.
Jika SPPG menggunakan air tanah melalui pompa, harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu guna menghindari risiko kesehatan.
Baca juga: Optimalkan Program MBG, DKK Balikpapan Dorong Pelatihan Khusus Bagi Tenaga Kerja SPPG
“Karena air tanah itu paling parah mengandung bakteri escherichia coli (E. coli),” ujar Alwi, Senin (17/11/2025).
Terlebih, SPPG berdiri di lingkungan padat penduduk. Maka penggunaan air tanah tanpa pemeriksaan bisa berisiko terkontaminasi oleh septic tank yang ada di lingkungan sekitar.
Sebagai alternatif, DKK Balikpapan merekomendasikan penggunaan air isi ulang atau air galon yang telah memiliki SLHS dalam kegiatan pencucian bahan makanan.
Opsi lainnya adalah menggunakan air yang telah menjalani pemeriksaan laboratorium secara rutin.
“Ini perlu menjadi perhatian, untuk pencucian bahan bisa menggunakan air isi ulang yang sudah memiliki SLHS. Ini untuk mencegah risiko kesehatan yang menyasar pada anak-anak kita,” pungkasnya. (*)
| 3 SPPG di Balikpapan Belum Kantongi Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi |
|
|---|
| MBG di Balikpapan Baru Terealisasi 17 Persen, Pemkot Ungkap Kendalanya |
|
|---|
| Program MBG Baru 17 Persen Penerima Manfaat, Pemkot Balikpapan Minta Ada yang Minat Bangun SPPG |
|
|---|
| MBG di Balikpapan Masih Perlu Atensi, Pendirian SPPG Diharapkan Tercapai 50 Persen Tahun Depan |
|
|---|
| BGN Kena Semprot DPR, Ajukan Tambahan Anggaran MBG Rp 28 Triliun Tanpa Restu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251117_Kepala-DKK-Balikpapan-Alwiati.jpg)