Harga Sembako di Bontang, Kenaikan Pasokan Impor Kedelai Belum Berimbas, Tempe dan Tahu Masih Normal

su kenaikan harga impor kedelai yang berbuntut mogok produksi tahu dan tempe belum berimbas ke daerah, khususnya di Kota Bontang.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
PERDAGANGAN - Hani, salah satu pedagang Tahu dan Tempe, di Pasar Tanjung Limau, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur pada Minggu (3/1/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Isu kenaikan harga impor kedelai yang berbuntut mogok produksi tahu dan tempe belum berimbas ke daerah, khususnya di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.

Sejauh ini harga tempe dan tahu di Pasar Tanjung Limau masih terbilang cukup normal. Maski sebenaranya ada kenaikan 1.000 rupiah dari harga normal.

Harga normal tempe itu, 3.000 yang kecil. Kalau yang besar 6.000.

"Tapi saat ini naik jadi 4.000 kecil dan 7.000 yang besar," terang salah satu pedagang tempe dan tahu di Pasar Tanjung Limau, Kota Bontang, Hani saat ditemui TribunKaltim.co di lapaknya pada Minggu (3/1/2021) siang.

Kenaikanya 1.000 rupiah itu diakibatkan karena momen perayaan pergantian tahun 2020.

Baca juga: Tidak Hanya Enak Dikonsumsi, Ini 4 Manfaat Kedelai untuk Kecantikan, Jadi Pelembab Kulit yang Alami

Baca juga: Temui Isran, Mantan Gubernur NTT Frans Lebu Akan Kembangkan Kedelai di Kembang Janggut Kukar

Baca juga: Salah Satunya Miliki Protein Tinggi,4 Kandungan Nutrisi Dalam Susu Kedelai yang Baik Untuk Kesehatan

Biasanya harga ini naik hingga sampai awal tahun.

"Iya memang naik dari desember kemarin. Ini belum turun. Biasanya memang begitu sampai beberapa hari kedepan baru turun," tuturnya.

Terkait beredarnya informasi soal kenaikan harga tempe dan tahu belum sampai ketelinganya.

Ia sebut, jika sampai saat ini belum ada informasi kenikan yang disampaikan dari distributor. Lantaran hingga tanggal 4 januari 2021 mendatang stock tempe tidak ada.

Baca juga: Makanan Murah Meriah, Ini Manfaat Kedelai Pada Tahu & Tempe untuk Mengendalikan Berat Badan

Baca juga: Produsen Tempe Tahu di Balikpapan Lebih Pilih Kedelai Impor daripada Produksi Lokal, Ini Alasannya

"Belum ada tempe. Tahun lalu juga begitu. Biasanya baru produksi di tanggal 4 nanti mas," terangnya.

Penjual gorengan Bastino juga mengungkapkan hal serupa. Ia menyebutkan ada keniakan harga tempe. Namun saat ini belum berimbas hingga ke harga tempe gorengnya.

"Iya naik. Cuman enggak banyak. Jadi harga gorengan tempe belum kita naikin," tandasnya.

Harga Cabai Pasar Segiri Semakin Pedas

Di tempat terpisah. Memasuki awal Tahun 2021, liburan tahun baru harga sembako, harga komditi lombok di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur mengalami kenaikan.

Pantauan TribunKaltim.co, Minggu (3/1/2021) saat mengunjungi pedagang cabai Pasar Segiri Samarinda, Arifin mengakui kenaikan harga cabai kerap terjadi di awal tahun.

"Sejak dua lalu ini sehabis tahun baru pasti naik harga cabai. Masih disyukuri cabai yang dikirim dari sulawesi dikirim menggunakan kapal di 2021 ini, jika dikirim menggunakan pesawat pasti melonjak lebih tinggi bisa mencapai ratusan ribu," ujarnya.

Arifin berusaha tegar  dari raut wajahnya pria paruh baya ini menduga kenaikan harga cabai karena adanya ongkos pemetik di kebun cabai tempat asal cabai didatangkan, di Sulawesi Selatan.

Baca juga: Ingin Rayakan Tahun Baru di Sulawesi Selatan, Wajib Tunjukkan Rapid Test Antigen

Baca juga: 5 Penambang Asal Sulawesi Selatan Ditemukan Tewas di Tambang Emas Sekatak, Ini Identitasnya

Baca juga: NEWS VIDEO Temuan Cabai Rawit Dicat di Banyumas, Pemkot Malang Cek dan Pantau Seluruh Pasar

Baca juga: Harga Sembako di Kutai Timur, Jelang Natal 2020, Komoditi Cabai Kutim Merangkak Naik

"Sehabis subuh saya buka jualan di Pasar Segiri sampai jam 17.00 Wita ada sekitar 30 orang belanja cabai, itu tergolong sepi," tuturnya. 

Kondisi kenaikan harga cabai, kini semua kan lagi cuti bersama mnatal dan tahun baru (nataru), jadi para pekerja minta bayaran lebih karena bekerja memetik cabai dikala orang lain liburan, mungkin begitu.

Untuk harga cabai tiung harganya sebelum pergantian tahun 50.000 perkilogram jadi 60.000 perkilogram.

Komoditi cabai besar merah naik dari Rp 45.000 sebelum tahun baru jadi Rp 50.000 per kilogram.

Baca juga: Jelang Natal Disperindagkop dan UKM Kaltim Monitor Pasar di 10 Kabupaten/Kota, Harga Sembako Stabil

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun di Berau, Pedagang Pasar Sanggam Adji Dilayas Beber Harga Cabai Mulai Naik

Baca juga: Tertangkap Curi Jahe di Pasar Segiri Samarinda, Ternyata Pelaku Juga Pernah Curi Telur dan Cabai

Hanya lombok keriting 50.000  perkilogram harganya stabil, "jelasnya.

Warga Gunung Lingai Nurjasiah rela  menempuh jarak lebih dari 5 kilometer  beli kios cabai  tiung milik Arifin.

"Saya beli10.000 untuk konsumsi menu makanan sekitar 3 hari.Ada yang kurang jika memasak sehari hari  tak pakai lombok, meskipun harga naik tetap saya beli,"ujarnya.

(TribunKaltim.co/Ismail Usman)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved