Berita Berau Terkini

2 Penderita Penyakit DBD di Kabupaten Berau Meninggal Tahun Lalu

Di penghujung tahun 2022 lalu, terjadi peningkatan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Berau

TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI PENGESTI
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Garna Sudarsono.TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI PENGESTI 

TRIBUNKALTIM.CO,TANJUNG REDEB- Di penghujung tahun 2022 lalu, terjadi peningkatan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Berau.

Sebanyak 573 kasus DBD dengan dua orang meninggal dunia.

Hal itu disampaikan oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Garna Sudarsono.

Dikatakannya, jika dibanding tahun 2021 sangat meningkat banyak. Menurutnya, lantaran berbarengan dengan kasus Covid-19 yang masih tinggi.

Gejalanya hampir sama, yakni batuk, pilek dan demam.

“Mungkin karena itu juga masyarakat banyak yang tidak memeriksakan diri, takutnya saat dites dinyatakan Covid-19,” katanya kepada Tribunkaltim.co, Senin (23/1/2023).

Baca juga: Kasus DBD di Bontang Meningkat, Ada 52 Orang Terjangkit Sepanjang Awal Tahun 2023

Baca juga: Jumlah Kasus DBD Kaltim Hingga Desember Capai 5.006 dengan 35 Kematian

“Atau bisa saja memang tidak ada peningkatan kasus karena semua orang hanya di rumah saja,” tambahnya.

Dijelaskannya, penyakit DBD sendiri disebabkan karena cuaca. Musim penghujan banyak membuat media untuk nyamuk berkembang biak.

“Ada indikasi nyamuk maka potensi untuk peningkatan kasus pasti ada,” terangnya.

Kebersihan lingkungan sangat memengaruhi agar populasi nyamuk tidak bertambah. Salah satu cara mencegahnya dengan rutin melakukan bersih-bersih dan gotong royong.

Masyarakat bisa menyingkirkan sampah yang bisa menjadi sarang nyamuk.

“Insya Allah, dengan rutin menjaga kebersihan akan mencegah DBD. Kalau lingkungan bersih, maka nyamuk tidak bisa berkembang,” ucapnya.

Sejauh ini, penyakit DBD yang terjadi peningkatan jumlah yang tinggi. Sementara, untuk penyakit malaria juga mengalami sedikit peningkatan.

Walaupun angka malaria di Kabupaten Berau masih di bawah satu persen penduduk.

Namun, penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih menduduki peringkat pertama sebagai penyakit teratas yang diderita masyarakat di Kabupaten Berau.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved