Berita Berau Terkini

Gamalis Soroti Rendahnya Partisipasi Dunia Usaha Dukung Pecepatan Penurunan Stanting di Berau

Temu Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) se Indonesia digelar, di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) Senin (3/7/2023) kemarin.

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Aris
HO/Pemkab Berau
Wakil Wakil Bupati Berau, Gamalis yang juga merupakan sebagai Ketua Tim TPPS Kabupaten Berau turut serta mengikuti agenda TPPS Se-Indonesia di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) Senin (3/7/2023) kemarin.(HO/Pemkab Berau) 

Serta mengevaluasi capaian kinerja TPPS di seluruh daerah, serta penyampaian praktik baik program percepatan penurunan stunting oleh pemerintah daerah.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 - 2024, pemerintah menargetkan prevalensi stunting pada anak dibawah usia 2 tahun menjadi 14 persen.

Baca juga: Pemkab Berau Maksimalkan Sarana Penyebrangan Alternatif Selama Perbaikan Jembatan Sambaliung

"Melalui pencegahan dan penurunan stunting pada sasaran strategis ibu hamil dan anak berusia 0-23 bulan," tuturnya.

Lanjutnya, pendekatan multi sektor di berbagai tingkatan pemerintah dilaksanakan dengan melakukan pembentukan TPPS di seluruh tingkatan baik pusat, Provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan.

"Maka hadirnya TPPS memiliki peranan yang penting dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia," ucapnya.

Ditambahkan Satgas Stunting Kabupaten Berau, Muhammad Sukriyadi dengan terangkan mengenai capaian indikator TPPS Berau pada Semester I tahun 2023.

Di mana, sebutnya menunjukkan persentase kampung di Berau yang meningkatkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung minimal 10 persen.

Untuk percepatan penurunan stunting dari tahun sebelumnya sebesar 69 persen atau sebanyak 110 kampung dari sebelumnya 76 kampung.

Baca juga: Jembatan Sambaliung Hubungkan 6 Kecamatan di Berau, Target 4 Bulan Selesai Diperbaiki

Lalu selanjutnya, presentase keluarga anak usia 0-23 bulan dengan gizi buruk yang mendapatkan tata laksana gizi buruk sebesar 100 persen,

Presentase keluarga anak usia 0-23 bulan dengan gizi buruk yang mendapatkan tambahan asupan gizi sebesar 91 persen,

"Dan presentase balita 0-59 bulan dengan berat badan dan panjang/tinggi badan sesuai standar sebesar 81,2 persen," ujarnya.

Capaian beberapa indikator ini, lanjut Sukriyadi menunjukkan kinerja TPPS Berau sejauh ini tunjukkan hasil positif dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Berau

"Sekaligus menjadi sumbangsih bagi tujuan pemerintah yang menargetkan angka prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved