Berita Kutim Terkini

Pemprov Kaltim Klaim Status KEK MBTK Kutai Timur tak jadi Dicabut

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, ketambahan satu investor

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN
Sekdaprov Kaltim, Sri Wahyuni ditemui usai menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama antara MBTK dan PT Energi Agro Investama terjadi, Senin (31/7/2023) di Kantor Gubernur Kaltim, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.  

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, ketambahan satu investor.

Diketahui perjanjian kerjasama antara MBTK dan PT Energi Agro Investama terjadi, Senin (31/7/2023) di Kantor Gubernur Kaltim.

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim, Sri Wahyuni ditemui usai penandatanganan kerjasama menegaskan bahwa dengan adanya satu investor, status KEK yang semula akan dicabut, diklaimnya sudah sesuai syarat Dewan KEK Nasional.

KEK MBTK sendiri ditarget Dewan KEK Nasional hingga akhir tahun 2023 setidaknya bisa berjalan.

Baca juga: Investasi di KEK Maloy Terkendala Infrastruktur tapi Diuntungkan Ada IKN Nusantara

Terhadap KEK yang tidak berjalan hingga akhir 2023, Dewan Nasional KEK memutuskan akan mencabut status KEK di wilayah tersebut.

Diberikan jangka waktu paling lama 1 tahun (s.d.Desember 2023) untuk merealisasikan investasi pembangunan dan pengembangan KEK dengan evaluasi setiap 6 bulan.

Dalam hal tidak terdapat realisasi investasi yang siginifikan, maka KEK tersebut diusulkan untuk dicabut status KEK-nya dan dapat ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Dengan adanya perjanjian kerjasama ini, kita berarti sudah melampaui target untuk rencana investasi di MBTK yang disyaratkan oleh Dewan Pengawas KEK," tukas Sri Wahyuni.

Ditambahkannya, bahwa MBTK telah menandatangani kerjasama bersama PT Energi Agro Investama dengan nilai Rp 800 miliar.

Baca juga: Dewan Nasional KEK Atensi KEK Maloy, Gubernur Kaltim Optimis MBTK Jadi Pusat Kawasan Ekonomi Baru

Perusahaan yang bergerak pada industri hilirisasi pengolahan Crude Palm Oil (CPO) ini, akan mengolah hilirisasi dari produk kelapa sawit di MBTK.

"Penandatanganan ini ialah rencana pembangunan refinery dan ke depan akan ada biodiesel dengan nilai investasi sebesar Rp 800 miliar," jelas Sri Wahyuni.

Lebih lanjut dijelaskan, nantinya akan ada 5 tahap pembangunan industri pengolahan turunan sawit di KEK MBTK oleh PT Energi Agro Investama

Dengan tambahan satu investor ini, berarti telah ada dua perusahaan yang bergerak di KEK MBTK, setelah sebelumnya PT PT Palma Serasih Internasional (PSI) selaku investor sudah menggelontorkan dana awal sebesar Rp 55 miliar untuk membangun Bulking Station CPO.

Baca juga: Kawasan Industri KEK Maloy di Kaltim Mulai Dilirik Negara Lain, Peluang Investasi Terbuka

"Kita apresiasi ada tenant kedua mengisi KEK Maloy. Ini satu prospek yang baik, perusahaan ini juga sudah punya industri yang sama di sumatera, jadi ini pertama di Kaltim," tandas Sri Wahyuni.

Sebagai informasi, Dewan Nasional KEK juga mendorong BUPP agar menyusun rencana bisnis yang lebih jelas dan akan memfasilitasi penyelesaian masalah/hambatan baik dengan kementerian, lembaga, maupun daerah.

Ilustrasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy di Kabupaten Kutai Timur, masih terkendala infrastruktur dalam memaksimalkan investasi. Adanya IKN Nusantara bisa menguntungkan, Minggu (30/7/2023).
Ilustrasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy di Kabupaten Kutai Timur, masih terkendala infrastruktur dalam memaksimalkan investasi. Adanya IKN Nusantara bisa menguntungkan, Minggu (30/7/2023). (HO/Dewan KEK)
Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved