Berita Berau Terkini

Warga Keluhkan Pelayanan RSUD Abdul Rivai Berau, Pihak Rumah Sakit Angkat Bicara

Seorang warga Berau, sebut saja J, mengeluhkan atas pelayanan RSUD Abdul Rivai, yang menjadi rumah sakit daerah.

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
HO/J
Kondisi IGD Abdul Rivai, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur pada Senin (4/9/2023). Pihak RSUD Abdul Rivai Berau akan selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik sesuai standar dan SOP yang berlaku. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Seorang warga Berau, sebut saja J, mengeluhkan atas pelayanan RSUD Abdul Rivai, yang menjadi rumah sakit daerah satu-satunya di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Ia menjelaskan kepada TribunKaltim.co, secara pribadi dirinya mengalami pengalaman yang tidak mengenakkan. Kejadian itu terjadi pada Senin 4 September 2023.

Ceritanya, dia membawa anak, umur 11 bulan dan sedang demam tinggi sekitar 38 derajat ke IGD.

Dengan harapan ditangani langsung, namun disampaikan oleh salah satu pihak rumah sakit.

Baca juga: Sri Juniarsih Mas Minta Dokter Spesialis di RSUD Abdul Rivai Berau Tambah Jam Kerja

"Bahwa tidak bisa melayani karena penuh,” ungkapnya pada Rabu (6/9/2023).

Dengan rasa kecewa, J membawa anaknya ke salah satu klinik di Berau dan langsung ditangani oleh pihak klinik. 

Menurut J, semoga RSUD Abdul Rivai Berau untuk bisa lebih meningkatkan pelayanannya.

"Bukan hanya fokus kepada proyek infrastruktur,” bebernya.

Kemudian, seorang perempuan, sebut saja TR, mengakui juga pernah mendapatkan permasalahan yang sama.

Baca juga: Survei Akreditasi di RSUD Abdul Rivai Berau, Sri Juniarsih Dukung Penuh Raih Paripurna

Kala itu dirinya yang berusia 26 tahun tidak diterima untuk pelayanan UGD RSUD Abdul Rivai Berau, padahal saat itu TR sedang demam tinggi dan panik.

“Saya malah disuruh ke dokter saja langsung,” tegasnya.

Adapun beberapa keluhan lainnya, terkait pelayanan RSUD Abdul Rivai juga bisa terbaca dengan jelas di google review dan pemberian rating dari masyarakat.

Rumah Sakit Angkat Bicara

Kemudian, menanggapi hal tersebut, Humas RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb, Lubna menjelaskan, pelayanan pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) sangat tergantung dengan jumlah pasien yang sedang berobat dan tingkat kegawatannya.

Pasien yang dinilai sesuai kategori gawat darurat, sebagai penilaian prioritas yang harus ditangani lebih dahulu.

''Kurangnya pemahaman ini yang membuat seringnya terjadi kesalahpahaman oleh tenaga medis dan masyarakat atau pasien dan keluarga,'' ujarnya.

Baca juga: DPRD Berau Soroti Kapasitas RSUD Abdul Rivai yang Overcapacity

Lubna mengungkapkan, menurut petugas yang ia konfirmasi, pihaknya memberi saran untuk menunggu.

Karena dicarikan bed atau kasur dan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

Karena memang, menurutnya, anak usia 11 bulan akan lebih baik diperiksa dengan menggunakan bed, walaupun selanjutnya bisa menunggu sambil duduk di kursi.

'Mungkin karena penyampaian setiap petugas kan berbeda-beda, jadi ada kesalahpahaman disitu.

Baca juga: RSUD Abdul Rivai Kini Punya Poliklinik Jantung, Menyusul Neurologi dan Gizi Klinik

"Insyaallah RS akan terus berbenah,'' jelasnya.

Untuk masalah komunikasi ini, salah satu solusi yang dilakukan rumah sakit ialah melaksanakan pelatihan In House Training (IHT) tentang komunikasi efektif atau public speaking dan hal-hal yang terkait dengan berhubungan dengan komunikasi.

Untuk tahun ini sudah dilakukan, saat TM I bulan maret dan yang kedua, insyaallah pertengahan September ini.

Namun karena jumlah karyawan yang banyak, pelatihan dilakukan secara bergantian.

Selain itu, dari pihak rumah sakit humas, yanmed, keperawatan juga biasanya berkomunikasi secara langsung.

Baca juga: Sebelum Alat Cuci Darah di RSUD Abdul Rivai Difungsikan, Pemkab akan Gelar Pelatihan bagi Nakes

"Jika ditemukan atau terdapat bukti laporan terhadap salah satu petugas yang bersangkutan,'' bebernya.

Pihak RSUD Abdul Rivai Berau pun mulai menjalankan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS).

Semoga ke depannya tim PKRS RSUD Abdul Rivai bisa semakin aktif.

"Dan tentunya hal ini akan kami masukkan ke PKRS secara resmi dengan besrsurat agar bisa dimasukkin dalam list materi edukasi yang akan diberikan,'' sambungnya.

Dirinya juga menuturkan, untuk pasien rawat jalan, sering kali pasien tidak sabar menunggu.

Karena tidak mau mengantre di praktik, puskesmas, atau poliklinik, maunya langsung ke IGD.

Sedangkan untuk kasus rawat inap, terjadi penumpukan pasien di IGD karena ruangan yang masih penuh atau tidak ada pasien yang pulang.

Sehingga menyebabkan pasien bisa diobservasi di IGD lebih lama.

Pasien saat di IGD akan diperiksa oleh perawat dan dokter jaga, kemudian akan memberikan penanganan awal berupa pemberian obat-obatan atau infus jika perlu.

Baca juga: Menko PMK Muhadjir Effendy Kunjungi RSUD Abdul Rivai Berau, Temukan Beberapa Masalah

"Perawat atau dokter jaga juga akan menanyakan jaminan pasien, apakah berupa pembayaran umum atau jaminan BPJS untuk pembelian obat dan pemeriksaan penunjang yang akan dikerjakan,” ungkapnya.

Hal itu ditujukan bukan karena untuk perlakuan membedakan pelayanan terhadap pasien.

"Namun ada beberapa syarat yang memang diperlukan untuk jaminan umum atau asuransi,” sambungnya.

Solusi Tambah Karyawan

Ia menyebutkan, RSUD dr Abdul Rivai terus melakukan upaya perbaikan.

Yakni dengan cara melakukan penambahan karyawan atau nakes, agar tenaga yang bekerja setiap shift nya bisa sesuai standar pelayanan.

Selain itu, pihaknya juga rutin melakukan pelatihan darurat kepada perawat yang dilakukan secara bertahap dan diharapkan semua nakes memiliki keahlian yang sama.

Lokasi pengembangan RSUD Abdul Rivai.
Lokasi pengembangan RSUD Abdul Rivai. (TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI)

"Itu semua kami lakukan untuk memperbaiki pelayanan agar dapat lebih maksimal," tegasnya.

Pihak RSUD Abdul Rivai Berau akan selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik sesuai standar dan SOP yang berlaku.

"Terima kasih atas kritik dan sarannya, semoga ke depannya RSUD Abdul Rivai bisa semakin baik,'' pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved