Berita Bontang Terkini
Lansia Miskin di Tanjung Laut Indah Bontang Salasia tak Dapat Program Rantang Kasih
Salasia, nenek 72 tahun ini tampak sibuk di dapur berkutat dengan kayu bakar yang telah disiapkan cucunya, Putri (21)
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BONTANG - Waktu baru menunjukkan pukul 10.00. Saat Tribunkaltim.co datang untuk kedua kalinya ke rumah Salasia, di Gang Bete-Bete 4, RT 07, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kamis (21/9/2023).
Salasia, nenek 72 tahun ini tampak sibuk di dapur berkutat dengan kayu bakar yang telah disiapkan cucunya, Putri (21).
Ia tengah mempersiapkan masakan untuk disantapnya hari ini.
"Ada kompor, tapi gasnya habis," kata Putri memelas.
Dalam kesempatan itu, Tribunkaltim.co, lebih banyak bercengkrama dengan Putri.
Baca juga: Nelangsa Salasia, Hidup Miskin di Bontang Bersama 5 Cucu di Rumah Tanpa Air Bersih
Baca juga: Agenda Bontang City Carnaval 2023, Mengangkat Isu Lingkungan
Lantaran, Salasia sangat sulit untuk diajak berkomunikasi. Pendengarannya terganggu, mungkin karena usia.
Menurut Putri, mereka memilih memasak dengan kayu bakar karena tidak memiliki uang membeli gas. Sementara uang kiriman dari ibunya belum ada.
"Disamping rumah banyak kayu jadi yang ada saja dimanfaatkan," ungkapnya.
Ibunya merupakan satu-satunya tulang punggung keluarganya. meski ia lulusan SMA, tapi sampai saat ini belum mendapat kerja.
Putri bilang dalam sehari-hari ia banyak dibantu keluarga dan warga sekitar rumahnya, untuk memenuhi kebutuhan harian.
Selain itu, neneknya sejauh ini menjadi bagian penerima bantuan sosial pemerintah. Namun tidak termasuk Program Rantang Kasih -bantuan makanan bergizi untuk lansia yang diberikan 2 kali dalam sehari-.
"Kalau makanan nggak ada. Biasanya dapat dari kelurahan beras atau uang. Saya tahu karena, saya yang diminta datang ngambil," tuturnya.
Keluarga Nenek Salasia merupakan potret suram warga miskin di Bontang. Dia tinggal di sebuah rumah berukurun 6x4 meter yang tidak layak huni, bersama 5 orang cucunya. Satu diantara mengalami kelumpuhan sejak berusia 6 bulan.
Diwaktu terpisah, Tribunkaltim.co, mencoba menghubungi Lurah Tanjung Laut Indah Ruri Widyastiwi untuk mengkonfirmasi data warga miskin dan lansia di wilayahnya, yang mendapatkan bantuan Program Rantang Kasih. Namun, sampai berita ini terbit belum ada jawaban.
Begitupun, Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bontang, Bahtiar Mabe.
Baca juga: Oknum Guru di Bontang Diduga Berbuat Asusila pada Anak di Bawah Umur Saat Bimbel
Sementara itu, Anggota Komisi I DPRD Kota Bontang Raking mengungkapkan potret Kehidupan Salasia dan keluarganya, merupakan ironi.
Ia menganggap pemerintah Kota Bontang gagal menjalankan amanat Undang-Undang Dasar 1945. Dimana negara bertanggung jawab atas memelihara fakir miskin dan anak terlantar.
Apalagi, terungkap bahwa Salasia tidak termasuk penerima manfaat dalam program Rantang Kasih.
"Ini mestinya dibantu, disediakan rumah yang layak untuk mereka, juga mestinya ibunya mendapatkan manfaat Rantang Kasih. Tapi kenyataannya tidak," ungkap Raking kepada Tribunkaltim.co.
"Saya akan usulkan, untuk menjadwalkan Komisi I datang melihat keluarga Salasia ini, pekan depan," terangnya. (*)
Car Free Night di Bontang Kembali Ditunda, Pemkot Minta Maaf ke Warga |
![]() |
---|
Lokasi Car Free Night di Bontang Masih Simpang Siur, Usulan Ketua DPRD jadi Pertimbangan |
![]() |
---|
Dapur Kedua MBG di Bontang Utara Mulai Beroperasi 22 Agustus, Target Awal Dua Ribu Porsi per Hari |
![]() |
---|
Pelaku Pembobol Sekolah dan Klinik di Bontang Ditangkap, Beraksi di 6 TKP hanya dalam 7 Bulan |
![]() |
---|
Ribuan Napi Lapas Bontang Dapat Remisi 17 Agustus, Mayoritas Kasus Narkotika |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.