Lapas Samarinda Usulkan 15 WBP Terpidana Seumur Hidup Dapatkan Remisi Perubahan

Keduanya pemuda yang bertugas menjadi kurir sabu itu tak berkutik sebab ditemukan 7 kilogram sabu di dalam tas ransel mereka.

"Itu sabu punya teman di Tarakan. Disuruh antar ke Samarinda. Katanya bakal diedarkan di Samarinda," beber BN.

Ia mengaku mau menjadi kurir barang terlarang itu sebab tergiur imbalan yang dijanjikan.

"Upahnya 15 juta per kilo. Saya dan adik saya mau karena memang sedang butuh uang untuk kebutuhan hidup," jelas ayah satu anak ini.

Baca juga: Wabup Rendi Solihin Ungkap Pemasangan LPJU di Kukar Capai 85 Persen

Dua pemuda inipun merasa hidup mereka telah berakhir setelah mendapatkan vonis penjara seumur hidup.

Keduanya berharap bisa mendapatkan remisi keringanan sebab ingin menata kehidupan yang lebih baik lagi.

"Sangat menyesal. Kami berjanji tidak akan melakukan tindakan serupa apabila bebas nanti. Anak saya masih kecil. Dan adik saya bisa membuka bisnis seperti impian dia," pungkasnya.

Di akhir, Kepala Lapas Samarinda, Hudi Ismoni kembali menambahkan bahwa setiap WBP harus diberikan kesempatan untuk menata kehidupan yang lebih baik.

Terlebih lagi 15 WBP tersebut telah menunjukan sikap baik selama menjalani masa tahanan panjang.

"Juga masyarakat harus dapat menerima kehadiran mereka. Sebab kita sama-sama manusia. Cuma saat ini beda tempat saja," pungkasnya. (*)