Berita Kukar Terkini

KPAD Bujuk Penderita HIV/AIDS di Kukar untuk Berobat

Komisi Penanggulangan AIDS (KPAD) Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki sejumlah upaya untuk memerangi stigma negatif terhadap penderita HIV/AIDS

TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Talkshow yang mengusung tema "Solidaritas Global, Tanggung Jawab Bersama" ini digelar bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AM Parikesit di Creative Park Tenggarong.TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI 

TRIBUNKALTIM.CO,TENGGARONG - Komisi Penanggulangan AIDS (KPAD) Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki sejumlah upaya untuk memerangi stigma negatif terhadap penderita HIV/AIDS.

Hal Ini diungkapkan dalam Talkshow yang digelar dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia 2023.

Talkshow yang mengusung tema "Solidaritas Global, Tanggung Jawab Bersama" ini digelar bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AM Parikesit di Creative Park Tenggarong.

Ada tiga narasumber yang menjadi pembicara utama. Mereka ialah Pembina KPAD Kukar Maslinawati Edi Damansyah, Ketua KPAD Kukar Ahmad Taufik Hidayat, serta dr. David dan dr. Richad mewakili RSUD AM Parikesit.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua KPAD Kukar Ahmad Taufik Hidayat mengatakan, pihaknya memiliki peran untuk memfasilitasi kegiatan dalam upaya mencegah penyakit AIDS agar bisa ditanggulanggi bersama.

Baca juga: Kasus HIV/AIDS di Bontang Capai 584 Orang, Seks Bebas dan Jarum Suntik jadi Penyebab

Baca juga: Dinkes Sebut Jarum Suntik Jadi Penularan Kasus HIV Terbanyak di Kutim

Ucapan tersebut diamini oleh Dewan Pembina KPAD Kukar Maslinawati Edi Damansyah. Ia mengatakan, organisasinya telah berkeliling ke 20 kecamatan untuk memberikan pemahaman dan pengertian kepada masyarakat mengenai bahaya AIDS.

KPAD Kukar juga telah membujuk penderita agar mau berobat. Caranya, KPAD Kukar datang melakukan jemput bola dengan mengumpulkan komunitas dan membesarkan hati penderita AIDS.

Bahwa, tidak perlu mengucilkan diri tetapi harus berani tampil di tengah masyarakat.

"Virus ini belum mendapatkan obat yang tepat, bukan tidak ada, akan tetapi belum didapatkan. Sekarang juga ada pemerintah yang memberikan vitamin rutin dan makanan tambahan," ujar Maslinawati, Selasa (5/12/2023).

Lebih lanjut, untuk meningkatkan imunitas para penderita AIDS, mereka harus mengonsumsi obat-obatan dan vitamin selama enam bulan tanpa putus. Hal ini dimaksudkan agar penderita AIDS bisa beraktivitas seperti sedia kala.

"Kami berharap hadir di dalam kehidupan, agar mereka tidak terpuruk. Kami datang memberikkan dukungan, kami datang bukan untuk mengucilkan, tetapi kami datang untuk memberikan semangat," terangnya.

Sementara itu, dr. Richad tidak menampik, bahwa stigma negatif terhadap penderita HIV/AIDS masih sangat tinggi. Ini membuktikan bahwa edukasi mengenai pemahaman HIV/AIDS masih sangat minim.

Ia pun berharap, dengan memperingati hari AIDS Sedunia, KPAD dan Pemerintah Kabupaten Kukar akan semakin gencar untuk mensosialisasikan serta memberi edukasi kepada masyarakat mengenai penderita HIV/AIDS dengan penyakitnya.

Baca juga: HIV/AIDS di Kutim Tahun 2023 Capai 65 Kasus per September 2023

"Karena masih banyak yang salah tanggap, bahwa orang orang dengan HIV/AIDS itu hanya perilaku orang-orang seksual yang tidak terkontrol, malah lebih banyak dari data statistik dari ibu-ibu rumah tangga," ucap dr. Richad.

"Artinya HIV/AIDS itu bukan lagi stigma yang terbatas dengan perilaku seksual yang menyimpang. Jadi kenapa banyak yang menyimpang, karena mereka salah menafsirkan bahwa penderita HIV/AIDS itu mengalami kesehatan mental," tandasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved