Berita Mahulu Terkini

Jembatan Lome dan Datsul Digadang Berpotensi Jadi Ikon Mahulu, Begini Konsep Disparpora

Jembatan Long Melaham (Lome) dan Jembatan Datah Suling (Dasul) digadang berpotensi jadi icon kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu).

Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/KRISTIANI TANDI RANI
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Yason Liah mengatakan untuk mewujudkan jembatan sebagai icon wisata perlu strategi. 

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Jembatan Long Melaham (Lome) dan Jembatan Datah Suling (Dasul) digadang berpotensi jadi icon kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu).

Tentunya untuk mewujudkan hal itu perlu peran besar dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga sebagai dinas terkait pengembangan pariwisata di Mahulu.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Yason Liah mengatakan untuk mewujudkan hal itu perlu strategi.

Baca juga: Disparpora Mahulu Akan Menyelenggarakan Festival Hudoq Pakayang 19 - 22 Oktober 2024

Misalnya terkait dengan penataan di sekitar area jembatan tersebut.  Khususnya memikirkan strategi agar lokasi itu paling tidak nyaman untuk didatangi, sebagai tempat bersantai dan lain sebagainya.

"Maka pendekatan pertama ya memang kawasan itu harus ditata secara optimal," katanya, Sabtu (24/2/2024).

Setelah memikirkan strategi yang sesuai maka langkah selanjutnya adalah membuat sebuah event atau kegiatan yang bisa menunjang promosi tempat tersebut.

Kegiatan itu bisa dikemas dalam bentuk antraksi atau acara-acara yang menarik sehingga bisa didatangi wisatawan pada waktu-waktu tertentu.

"Terkait dengan pengemasan budaya mungkin lebih efektifnya nanti kita masukkan dalam kalender event nanti," ucapnya menyoal usul Bupati terkait pelestarian ritual adat.

Baca juga: Disparpora Mahulu Dorong Pelaku Ekraf Kembangkan Motif Batik Lokal 

Salah satu ritual adat yang berpotensi dikembangkan menurutnya adalah Laliq Ataq, seperti yang baru-baru ini diselenggarakan masyarakat kampung Ujoh Bilang.

Kegiatan Laliq Ataq ini bisa menjadi bagian dari event yang diselenggarakan secara reguler yang digelar setiap tahun.  "Itu nanti di bulan-bulan panen itulah nanti ada event Laliq Ataqnya yang mungkin diselenggarakan secara lebih luas," ujarnya saat dikonfirmasi lewat WhatsApp.

Menurutnya, secara praktek sebenarnya kegiatan itu sudah berjalan, namun belum dikemas dengan menarik.

Menurutnya, untuk pengembangan budaya Pemkab Mahulu hanya butuh konsolidasi dan mengintegrasikan kegiatan itu dilakukan secara bersamaan dengan melibatkan lebih banyak kampung dan kecamatan.

"Sehingga dia menjadi event yang lebih luas dan lebih masif pelaksanaannya," imbuhnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved