Berita Mahulu Terkini
Trip Perdana Naik KM Akbar Amanda dari Samarinda Menuju Mahulu, 4 Hari Perjalanan, Berikut Kisahnya
Dengan sedikit ragu dan senang akhirnya saya memilih meninggalkan Balikpapan. Berarti petualangan menuju Mahakam Ulu (Mahulu) akan segera dimulai
Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Mathias Masan Ola
Hari itu perjalanan berasa sangat jauh, karena semula saya mengira perjalanan untuk sampai ke Mahulu hanya akan menempuh perjalanan selama 24 jam.
Nyatanya di hari pertama perjalanan kami, kapal baru sampai di pelabuhan Kabupaten Berau, yang menandakan perjalanan masih sangat lama.
Dari informasi yang saya dapatkan dari supir speedboat yang kebetulan sedang mencari penumpang di Tering, Ia mengatakan bahwa perjalanan melalui kapal masih jauh, sekitar dua hari lagi.
Baca juga: Disparpora Akan Gelar Cross Border dalam Meriahkan HUT Ke-11 Mahulu
"Ikut sama saya aja mbak, masih lama baru sampai ini kapalnya. Kalau naik kapal paling dua hari lagi baru sampai, kalau naik speedboat nanti sore sudah bisa sampai," kata Andre sopir speedboat itu.
Awalnya saya mengira bahwa itu hanya lelucon atau trik agar saya tertarik melanjutkan perjalanan dari Kubar ke Mahulu, nyatanya benar hingga malam hari kami baru sampai di Long Bagun, Kampung Rukun Damai.
Biaya untuk melanjutkan perjalanan menggunakan speedboat dari Tering (Kubar) ke Mahulu harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 450 ribu.
Parahnya, dari malam hari sampai pagi pukul 07.00 kami tetap berada di pelabuhan tersebut. Dari informasi yang diberikan sopir kapal, kami tertahan di pelabuhan itu karena harus menurunkan logistik.
"Oia mbak, begitu memang. Kita tinggal disini kemarin karena kita sampainya malam, nah ini kita turunkan logistik dulu baru bisa jalan," sebutnya.
Baca juga: Saatnya Mahulu Dilirik Dunia, Kepala Disparpora Gencar Promosi Wisata Kabupaten Termuda di Kaltim
Di pelabuhan ini saya melihat Mahulu dan aktivitas pagi masyarakat di pedalaman lebih dekat.
Setelah kurang lebih tiga bulan di Mahulu saya tidak pernah menyaksikan aktivitas ini, saya berpikir Mahulu aman-aman saja, nyatanya masih ada kampung yang tidak bisa menikmati air bersih.
Beberapa dari mereka masih memanfaatkan air sungai untuk mandi, padahal air sungai tersebut tidak difilter terlebih dahulu sebelum digunakan.
Setelah dua hari tiga malam akhirnya saya tiba di pelabuhan Ujoh Bilang.
Sebuah perjalanan yang cukup panjang, dari Balikpapan untuk sampai di Mahulu perlu empat hari perjalanan, dan itu di luar kendala yang bisa saja terjadi.
Seperti tiba di Samarinda pada malam hari atau cuaca ekstrim yang sempat saya alami.
Untungnya, untuk ketersediaan makanan selama perjalanan kapal menyiapkan kantin. Namun, harga makanan cukup mahal, sekali makan bisa menghabiskan uang Rp 30 ribu.
Biaya untuk milir dan mudik Balikpapan - Mahulu cukup besar, dari total biaya yang saya perkirakan dengan mengambil rute terhemat, harus mengeluarkan biaya Rp 2 juta. Hal ini di luar akomodasi tambahan. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Hari Perhubungan di Mahakam Ulu, Dishub Dorong Inovasi dan Sinergi Tingkatkan Akses Transportasi |
![]() |
---|
Ketua DPRD Mahulu Prihatin Guru SD Masih Lulusan SMA, Dorong Perbaikan |
![]() |
---|
Mengenal SIPAUS, Inovasi Dishub Mahulu Jaga Keselamatan Transportasi Sungai |
![]() |
---|
Ruangan Permainan Anak Inovasi Baru Dishub Mahulu, Anak-anak Bisa Bermain Sambil Kenal Transportasi |
![]() |
---|
Polres Mahakam Ulu Gencarkan Patroli Malam untuk Cegah Gangguan Kamtibmas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.