Berita Bontang Terkini
Evaluasi Program Penanganan Stunting di Kota Bontang Berjalan Alot
Evaluasi program penanganan stunting di Kota Bontang berjalan alot. Prevalensi stunting yang ditarget bisa turun mendekati target 14 persen
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Masyarakat di Kota Bontang masih dinilai kurang hidup bersih dan hidup sehat. Imbasnya penanganan kasus stunting di Kota Bontang dianggap sukar.
Demikian dibeberkan oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dasuki pada Selasa (19/3/2024).
Hal itu terungkap dalam kegiatan evaluasi program penanganan stunting di Kota Bontang.
Agenda ini berjalan alot. Prevalensi stunting yang ditarget bisa turun mendekati target 14 persen masih jauh dari harapan di Kota Bontang.
Rapat yang dilaksanakan di Pendopo Wali Kota Bontang, Selasa (19/3/2024) pagi dipimping oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dasuki.
Dasuki menyebut kasus balita stunting saat ini turun dari 21,6 persen menjadi 19,6 persen.
Meski demikian hasil rapat, kata Dasuki, menilai penanganan sunting berjalan lambat.
Baca juga: Ancam Generasi Masa Depan, Pemkab Mahulu Dorong Kepala Desa Prioritaskan Penanggulangan Stunting
Lambatnya penurunan kasus itu ditengarai terjadi karena beberapa faktor, misalnya turunnya minat warga berkunjung ke posyandu.
"Tahun lalu lebih dari 80 persen kunjungan posyandu, sekarang kurang dari 80 persen, hal ini harus menjadi perhatihan kita semua apa penyebab menurunnya minat kunjungan ke posyandu,” ucap Dasuki.
Disisi lain masih rendahnya bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapatkan air susu ibu (Asi) eksklusif. Dari target Nasional 2024, 80 persen, Kota Bontang baru mencapai 59,14 persen.
Hidup Bersih dan Sehat Rendah
Kemudian belum optimalnya balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap. Target Nasional 2024, 90 persen, Kota Bontang baru mencapai 87,78 persen.
Masih rendahnya keluarga yang melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Target Nasional 70 persen, Kota Bontang baru mencapai 56,86 persen.
Baca juga: Cegah Stunting dan Tingkatkan Gizi Anak, Pama Baya bersama Puskesmas Bagikan Obat Cacing
"Tim mesti berkerja lebih keras. Kami akan upayakan dengan program yang sudah disusun dan data yang lebih akurat," pungkasnya.
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
| Bangunan Liar di Depan Pelabuhan Loktuan Dibongkar, DPMPTSP Tegaskan Berdiri di Lahan Pemerintah |
|
|---|
| Bontang Turunkan Stunting 17 Persen, Walikota Tegaskan Data Jadi Senjata Intervensi Gizi Terpadu |
|
|---|
| Walikota Neni Instruksikan Jemput Bola, Targetkan Semua Balita Bontang Ikut Timbang Serentak |
|
|---|
| Kerjasama Bontang Jeju Korea Selatan Uji Penerapan Teknologi Biodigester |
|
|---|
| Walikota Neni Moerniaeni Pantau Operasi Timbang Balita, Evaluasi Stunting Bontang Capai Kemajuan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20240320_Kasus-Stunting-Bontang-Sulit.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.