Horizzon

Mengeja Kalimantan Timur dari Pulau Atas

Jika hanya memperhatikan lokasinya, tentu memilih Pulau Atas untuk melihat Kalimantan Timur yang luas, Pulau Atas bukanlah lokasi yang ideal.

Penulis: Ibnu Taufik Jr | Editor: Syaiful Syafar
DOK TRIBUNKALTIM.CO
Ibnu Taufik Juwariyanto, Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim. 

Oleh: Ibnu Taufik Juwariyanto, Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim

JIKA hanya memperhatikan lokasinya, tentu memilih Pulau Atas untuk melihat Kalimantan Timur yang luas, Pulau Atas bukanlah lokasi yang ideal.

Apalagi Pulau atas yang dimaksud adalah sebuah galangan kapal, sehingga pandangan kita akan terhalang oleh sejumlah kapal yang sedang masuk ke bengkel untuk diservis.

Pulau Atas menjadi relevan untuk melihat dan mengeja masa depan Kalimantan Timur ketika kita bicara dengan tokoh muda yang baru saja didaulat untuk maju di kontestasi Pilgub Kalimantan Timur, Dr H Rudy Mas'ud, pemilik PT Barokah Perkasa Group yang juga wakil Kalimantan Timur di Senayan dari Partai Golkar sekaligus Caleg DPR RI terpilih untuk periode 2024-2029.

Dari meja makan pribadi yang saya singgahi bersama kawan-kawan Tribun Kaltim inilah saya memperoleh perspektif baru bagaimana mengeja masa depan Kalimantan Timur yang harus diakui sebagai salah satu provinsi terkaya di republik ini.

Sayang memang, sejauh ini potensi luar biasa yang dimiliki Kalimantan Timur tidak dikerjakan dengan benar.

Baca juga: Kebenaran Baru dan Kegagalan Pers

Selasa, 26 Maret 2024 sore, saya diundang secara pribadi oleh Bang Rudy Mas'ud, begitu saya menyapa beliau agar terlihat akrab tanpa mengurangi rasa hormat kepada Ketua DPD I Partai Golkar Kalimantan Timur ini.

Berangkat dari Balikapapan, banyak yang ingin saya gali sekaligus diskusikan dengan sosok muda yang pernah menjadi narasumber saya di acara Debat Pilpres terakhir di Balikpapan.

Itung-itung, saya membalas kunjungan ke Samarinda setelah Rudy Mas'ud bersedia hadir di acara yang saya inisiasi di Balikpapan.

Namun harapan itu sempat saya simpan dalam-dalam lantaran dari sisi kesempatan nyaris tak memungkinkan.

Rupanya acara buka puasa bersama ala Rudy Mas'ud ini bukan acara biasa.

Saya hadir di sebuah acara yang lebih menyerupai acara pesta rakyat dibanding acara buka puasa bersama.

Ratusan orang memadati kawasan galangan kapal milik si empunya gawe.

Baca juga: 3 Kebohongan Paling Epic

Saya juga baru tahu ternyata acara serupa digelar di 10 kecamatan yang lain di Samarinda agar tidak crowded.

Belum cukup dengan banyaknya orang yang hadir, harapan untuk bisa diskusi panjang lebar dengan Rudy Mas'ud juga sempat pupus dengan banyaknya tokoh yang hadir di acara tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Merdeka, tapi Masih Antre Beras

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved