Berita Nasional Terkini
Tidak Seimbang, OPM Minta TNI Tak Gunakan Bom dan Serangan Udara untuk Bebaskan Pilot Susi Air
Tidak seimbang, OPM minta TNI tak gunakan bom dan serangan udara untuk bebaskan Pilot Susi Air
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Christoper Desmawangga
TRIBUNKALTIM.CO - Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB atau yang kini disebut Organisasi Papua Merdeka (OPM), ketakutan.
Mereka meminta bantuan negara lain untuk berbicara dengan Indonesia.
OPM meminta TNI tak menggunakan kekuatan udara dalam menggempur mereka.
Hal tersebut diungkapkan melalui rekaman video terbaru yang dikirimkan Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) Sebby Sambom.
Baca juga: Viral BEM UI Ditantang KKN di Wilayah KKB oleh Oknum Anggota TNI, Berawal Kritik Pelanggaran HAM
Dalam video berdurasi satu menit 43 detik itu, juga terlihat Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mehrtens.
Philips terlihat kurus dengan janggut panjang dengan kaus coklat bergambar burung cendrawasih dengan bendera bintang kejora.
"Di daerah sini, TNI, Tentara Negara Indonesia pakai pesawat pemburu dan melepas bom besar," kata Philips dalam video yang dikirimkan Sabtu (13/4/2024).
Philips mengatakan, orang sekitar tempat ia ditawan merasa tidak aman karena beberapa bom yang dijatuhkan oleh aparat TNI tersebut.
"Orang-orang di sini minta tolong jangan pakai pesawat pemburu, jangan pakai bom, pakai senjata saja, tidak pakai pesawat tidak pakai bom besar, jangan begitu. Tolong berhenti," tutur dia dikutip dari Kompas.com.
Philips kemudian meminta tolong agar negara asing bisa bernegosiasi dengan Indonesia agar tidak menggunakan pertempuran udara di Papua.
"Negara asing negara-negara di luar tolong bantu tolong bicara dengan Indonesia, bicara dengan mereka jangan pakai bom besar, tolong berhenti, tidak boleh begitu," ucapnya.
Sebby Sembom juga menyerukan agar TNI tidak berperang menggunakan kekuatan udara, khususnya untuk menyelamatkan Philips Mark Mehrthens.
Sebby juga meminta agar TNI tidak menggunakan drone dan helikopter untuk menyerang OPM.
"Karena tindakan yang dilakukan negara Indonesia melalui TNI Polri terhadap kami sangat tidak seimbang."
"Apalagi menyerang dengan menurunkan bom bazoka, mortir yang melepaskan tanpa memastikan baik antara kami TPNPB-OPM dan warga sipil," tandas Sebby.
Baca juga: Prajurit TNI Gugur Lagi, Danramil Aradide Papua Letda Inf Oktovianus Tewas di Jalan Ditembak OPM
Muncul Julukan ATOM, Kans Anies dan Tom Lembong Maju Pilpres 2029, Pengamat: Karpet Merahnya dari MK |
![]() |
---|
Silfester Matutina Tidak Kunjung Dibui, Amien Rais Singgung Hubungan Sandiwara Politik dengan Jokowi |
![]() |
---|
5 Negara Utama Importir Kopi Indonesia 2024: Amerika Serikat dengan Tujuan Ekspor Nilai Tertinggi |
![]() |
---|
Momen Gibran Tak Salami AHY dan 3 Menteri Lain Jelang Upacara Kehormatan Militer |
![]() |
---|
Kasus Korupsi Kuota Haji Sudah Naik Penyidikan, Alasan KPK Belum Tetapkan Status Tersangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.