Berita Samarinda Terkini

Sistem Satu Arah di Jalan Gatot Subroto Samarinda Belum Maksimal, Banyak Pengendara Lawan Arus

Penerapan Sistem Satu Arah (SSA) di Jalan Gatot Subroto Samarinda belum sepenuhnya berjalan maksimal

TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
Sistem Satu Arah (SSA) di Jalan Gatot Subroto mulai diterapkan untuk mengurai kemacetan. Namun, tantangan masih ada, terutama kesadaran masyarakat yang masih juga melanggar aturan baru ini.TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA — Meski telah diberi rambu dan arahan langsung oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) sejak Selasa (21/11), penerapan Sistem Satu Arah (SSA) di Jalan Gatot Subroto Samarinda belum sepenuhnya berjalan maksimal.

Masih ditemukan sejumlah pengendara yang melanggar aturan dengan melawan arus di jalan tersebut.  

Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan (LLJ) Dishub Samarinda, Didi Zulyani, yang menyebut bahwa kendala tersebut salah satunya disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat terhadap perubahan skema lalu lintas.  

"Memang untuk membiasakan dan sosialisasi tidak bisa instan. Misal baru satu atau dua hari ini diberlakukan langsung tertib semua tidak mungkin bisa, karena memang dari sisi kesadaran masyarakat juga," ujar Didi, Jumat (22/11).  

Ia juga menambahkan bahwa sebagian masyarakat tidak memperhatikan rambu-rambu atau bahkan tidak mengetahui adanya perubahan tersebut. 

Baca juga: Dishub Samarinda Tegaskan Parkir Gratis di Kawasan Mie Gacoan, Warga Diimbau Cerdas Hindari Pungli

Baca juga: Jalan Gatot Subroto Jadi 1 Arah, Dishub Samarinda: Pengusaha di Jalan Camar Pikirkan Lahan Parkir

"Kadang masyarakat kita juga tidak memperhatikan rambu atau tidak tahu kalau sudah ada perubahan skema lalu lintas," imbuhnya.  

Kebijakan SSA di Jalan Gatot Subroto ini sebelumnya telah melalui kajian yang matang dengan melibatkan Forum Lalu Lintas dan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Samarinda.

Langkah ini diambil sebagai solusi untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di kawasan tersebut.  

Jalan Gatot Subroto dikenal sebagai salah satu titik kemacetan karena lokasinya yang strategis dan ramai. Jalan ini berada di dekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), swalayan, serta jalan alternatif baru, yakni Jalan KH Samanhudi.  

Dishub Samarinda juga sempat memasang barier di median jalan untuk membatasi arus kendaraan.

Namun, upaya tersebut dinilai kurang efektif. Bahkan, pihaknya telah meminta SPBU di kawasan tersebut untuk membatasi penjualan bahan bakar subsidi bagi kendaraan roda empat guna mengurangi kepadatan.  

Didi menyampaikan bahwa pihaknya akan terus menggencarkan sosialisasi kebijakan SSA ini melalui berbagai media, termasuk bekerja sama dengan pihak kelurahan dan ketua RT di sekitar lokasi. 

Langkah ini akan dilakukan selama satu pekan mendatang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.  

Baca juga: Optimalkan Kapasitas Jalan, Dishub Samarinda Bakal Terapkan Marka Parkir Lurus

Selain Jalan Gatot Subroto, Dishub Samarinda juga menerima laporan terkait kemacetan di Jalan Camar.

Kondisi ini disebabkan oleh banyaknya kendaraan yang parkir di badan jalan, sementara lebar jalan sangat terbatas.  

"Banyak juga masyarakat yang minta dijadikan satu arah. Namun terkait hal itu, untuk saat ini kami masih mengevaluasi yang ada dulu," tutup Didi.  (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved