Berita Nasional Terkini
Pertemuan Prabowo dan Megawati Berpotensi Pengaruhi Kasus Hasto, KPK: Bukan Urusan Kami
Kasus yang menjerat Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di KPK, dipastikan tetap berjalan, walaupun Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Presiden Prabowo
TRIBUNKALTIM.CO - Kasus yang menjerat Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dipastikan tetap berjalan, walaupun Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto.
Di tengah kasus yang tengah dihadapi Hasto Kristiyanto di KPK, mencuat kabar jika Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri akan segera bertemu.
Kendati belum diketahui agenda pertemuan keduanya, namun KPK menegaskan kasus Hasto Kristiyanto bakal tetap berjalan.
Saat ini kasus Hasto Kristiyanto masuk dalam agenda sidang praperadilan.
Baca juga: 2 Alasan KPK Absen dari Sidang Praperadilan Hasto Kristiyanto, Setyo Budiyanto: Kami Pasti Hadir
Baca juga: Absen di Sidang Praperadilan Hasto Kristiyanto, KPK Mengaku Masih Menyiapkan Materi
Ketua KPK Setyo Budiyanto memastikan, pengusutan kasus korupsi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tetap berjalan meski Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto.
Setyo mengakui bahwa pertemuan Prabowo dan Megawati bisa mengubah peta politik, tetapi KPK tidak ambil pusing soal itu.
"Di satu sisi ada istilahnya peta politik yang berubah, tetapi itu kan bukan urusan kami, ya silakan saja peta politik segala macam," kata Setyo di Menara Kompas, Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Setyo menekankan bahwa KPK fokus menjalankan tugasnya memberantas korupsi yang tertuang dalam Undang-Undang KPK.
Oleh karena itu, ia menegaskan, pertemuan Prabowo-Megawati maupun perubahan konstelasi politik yang menyertainya tidak akan mempengaruhi pengusutan kasus Hasto.
Baca juga: Hasto PDIP Yakin Lepas dari Jerat Tersangka KPK Kasus Harun Masiku, Maqdir Ismail: Tak Ada Bukti
"Enggak ada kemudian 'waduh kami harus bagaimana ini', pengaruhnya apa segala macam, enggak ada," kata Setyo.
Diketahui, wacana pertemuan Megawati dan Hasto kembali berhembus ketika KPK tengah mengusut kasus dugaan korupsi yang menjerat Hasto.
Muncul asumsi bahwa pertemuan kedua tokoh tersebut bakal membahas kasus korupsi Hasto.
Namun, Juru Bicara PDIP Guntur Romli membantah bahwa wacana pertemuan itu berkaitan dengan kasus yang menjerat Hasto.
"Tidak berhubungan sama sekali (dengan kasus Hasto), rencana pertemuan ini kan sejak Pak Prabowo sebelum dilantik, tapi tertunda," kata Guntur saat dihubungi, Sabtu (18/1/2025).
Baca juga: Update Praperadilan Hasto, Kuasa Hukum Pertanyakan Bukti Permulaan Penetapan Kliennya jadi Tersangka
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny Kabur Harman, mengatakan pihaknya mendukung rencana pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto.
"Kita sangat mendukung kalau itu menjadi kenyataan," kata Benny saat ditemui di Taman Mini Indonesia Indah, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (21/1/2025).
Menurut Benny, rakyat sangat senang apabila para pemimpin duduk semeja membahas masa depan bangsa.
"Rakyat itu senang melihat pemimpin-pemimpinnya bisa duduk satu meja, bisa diskusi, mengenai masa depan bangsa," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, berharap pertemuan Megawati-Prabowo digelar sebelum Kongres partai berlambang banteng moncong putih itu pada April 2025.
Baca juga: Sidang Praperadilan Hasto vs KPK Hari Ini, Keluarga Besar PDIP Diminta Tenang
"Doakan pertemuan kedua beliau bisa terlaksana setidaknya sebelum PDIP melaksanakan Kongres," kata Said kepada wartawan, Kamis (16/1/2025).
Said mengatakan, Megawati dan Prabowo memiliki hubungan batin yang sangat baik. Pertemuan keduanya penting untuk meredakan kegaduhan.
"Pertemuan kedua beliau tentu baik bagi kehidupan politik nasional, setidaknya meredakan kegaduhan yang tidak proporsional, terutama dari kalangan pendegung," ujarnya.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini menyebut, Prabowo rencananya diundang untuk menghadiri Kongres PDIP.
"Sebagai tamu kehormatan pada Kongres nanti, tentu sudah sewajarnya didahulu pertemuan Ibu Mega dengan Presiden Prabowo," ucap Said.
Baca juga: Sidang Praperadilan Hari Ini: Hasto Bawa 12 Pengacara Dipimpin Todung Mulya Lubis, KPK Tak Gentar
Said meminta hubungan baik antara Megawati dan Prabowo tidak diartikan sebagai dagang sapi politik.
"Selain itu, hubungan baik kedua tokoh juga mohon jangan diartikan dagang sapi politik, dimana PDIP masuk ke dalam pemerintahan. Karakter kedua tokoh tersebut tidak demikian," tegasnya.
Dia meyakini pertemuan Megawati dan Prabowo akan membicarakan tentang politik kenegaraan, perbaikan hukum, mematuhi konstitusi, masalah geopolitik hingga soal pangan dan energi.
Di sisi lain, Said menepis anggapan PDIP sebagai oposisi Prabowo karena tidak bergabung dalam pemerintahan.
"Seperti yang ditegaskan Ibu Mega kepada kami, sistem politik kita tidak mengenal oposisi atau koalisi. Jadi posisi PDIP akan tetap berada di luar pemerintahan dan akan menjadi sahabat yang konstruktif bagi pemerintahan Presiden Prabowo," ungkapnya.
Baca juga: Ini Alasan yang Buat KPK Yakin Hasto Bakal Kalah di Sidang Praperadilan Terkait Kasus Harun Masiku
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani tidak menutup kemungkinan Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Kamis (23/1/2025), tepat pada hari ulang tahun ke-78 Megawati.
"Mungkin saja (kejutan). Insya allah," ujar Puan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Puan memyebutkan, perayaan ulang tahun Megawati akan digelar secara terbatas.
Ia mengatakan, hanya keluarga yang diundang untuk hadir, meski tidak menutup kemungkinan bahwa Prabowo turut hadir.
"Rencananya insya Allah nanti ulang tahunnya hanya dilaksanakan terbatas, hanya dengan keluarga. Sementara ini kan masih baru masuk tahun baru, kita juga di DPR baru kerja, pemerintah juga masih kerja, jadi sederhana saja," ujar Puan.
Baca juga: Hasto PDIP Yakin Lepas dari Jerat Tersangka KPK Kasus Harun Masiku, Maqdir Ismail: Tak Ada Bukti
Puan meyakini, baik Prabowo maupun Megawati sama-sama berharap bertemu secepatnya.
Ketua DPR ini berharap, kedua tokoh tersebut segera bertemu bulan ini.
Puan juga menegaskan, pertemuan Megawati dan Prabowo tidak melulu berbicara mengenai politik.
"Lho, pertemuan kan enggak perlu ada urusan politik terus. Bisa juga silaturahmi itu hanya untuk silaturahmi," ujar dia.
Di sisi lain, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut Prabowo akan berangkat ke India pada hari ulang tahun Megawati yang ke-78.
Baca juga: Ini Alasan yang Buat KPK Yakin Hasto Bakal Kalah di Sidang Praperadilan Terkait Kasus Harun Masiku
"Saya mendengar kabar bahwa Presiden Prabowo tanggal 23 itu juga sudah berangkat ke India dalam rangka memenuhi undangan," ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025).
Oleh karena itu, Dasco menduga pertemuan antara Megawati dan Prabowo belum akan terjadi pada 23 Januari.
Prabowo diketahui memang akan berada di India pada 24-26 Januari 2025.
"Nah, sehingga kemungkinan momen pada saat itu, seperti yang tadi ditanyakan, mungkin belum terealisasi," kata Dasco. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KPK Tegaskan Kasus Hasto Jalan Terus meski Megawati-Prabowo Bertemu"
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dukung Megawati-Prabowo Bertemu, Partai Demokrat: Rakyat Senang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.