Berita Samarinda Terkini

Penjelasan Pihak Unmul Terkait Dugaan Kecurangan saat Pelaksanaan UTBK 2025 di Samarinda 

Wakil Rektor Bidang Akademik Unmul, Prof. Lambang Subagiyo, menjelaskan terkait insiden yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy
UTBK - Wakil Rektor Bidang Akademik Unmul, Prof. Lambang Subagiyo, menjelaskan terkait insiden yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu terkait Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025.(TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Dugaan kecurangan pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025 di klarifikasi langsung pihak Universitas Mulawarman (Unmul) sebagai pelaksana kegiatan.

Wakil Rektor Bidang Akademik Unmul, Prof. Lambang Subagiyo, menjelaskan terkait insiden yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu juga membenarkan. 

Namun, ia menjelaskan bahwa Unmul hanya bertugas sebagai lokasi pelaksanaan UTBK, bukan menangani pendaftaran peserta.

Baca juga: Catur Kaltim Fide Rated Internasional 2025 di Samarinda Diikuti Lima Negara, Total Hadiah Rp97 Juta

“Unmul hanya memfasilitasi tempat pelaksanaan UTBK, peserta itu (yang ditahan pihak keamanan), mendaftar melalui jalur nasional, bukan ke Unmul. Kami ditunjuk karena fasilitas memadai,” tegasnya, Senin (28/4/2025).

Prof. Lambang juga mengungkapkan, peserta yang ditahan membawa perangkat seluler.

Diduga, peserta ini menjadi joki untuk masuk ke kampus ternama seperti Universitas Brawijaya dan Universitas Hasanuddin.

Tetapi, hal ini berhasil digagalkan dengan adanya prosedur pemeriksaan ketat sebelum peserta memulai tes, termasuk menggunakan metal detector.

Sebelumnya pada hari Jumat 25 April 2025 lalu, sebuah peristiwa menjadi perbincangan publik di Unmul  Samarinda, viral di media sosial.

Sebuah video beredar, nampak ada seorang peserta pria diamankan oleh satpam panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).

Ia diduga hendak melakukan kecurangan sebelum tes dimulai. 

Peserta ini mengenakan kemeja hitam-putih dan celana panjang hitam.

Tetapi, saat dilakukan pemeriksaan menggunakan alat detektor logam, panitia menemukan perangkat mencurigakan yang menempel di tubuh peserta. 

Petugas mendapati benda kecil yang dibungkus tisu atau kain putih di area dada. 

Prof. Labang mengatakan, pemeriksaan oleh pihak keamanan berlanjut, yang kemudian ditemukan pula sebuah kotak hitam yang terhubung dengan kabel serta direkatkan menggunakan lakban di sekitar perut dan dada.

"Jadi belum masuk tahap ujian (peserta yang diamankan), baru saat pemeriksaan awal da nsudah ditahan (sebelum masuk ruang ujian),” tegas Prof. Lambang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved