Berita Samarinda Terkini

RSUD IA Moeis Samarinda Dapat Suntikan Rp1,1 Triliun, Berkat Pertemuan Prabowo–PM Australia

Pertemuan resmi antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada 15 Mei 2025 menghasilkan sejumlah kesepakatan.

HO
Tangkapan layar instagram prabowo4nation (18/5). Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dalam pertemuan bilateral di Jakarta, 15 Mei 2025. Salah satu hasil konkret pertemuan ini adalah dukungan Australia terhadap proyek KPBU Rumah Sakit Abdoel Moeis di Samarinda, senilai Rp1,1 triliun. (HO/IG @prabowo4nation) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pertemuan resmi pertama antara Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada 15 Mei 2025 menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis, khususnya di bidang investasi dan kemitraan lintas sektor.

Salah satu hasil paling menonjol dari pertemuan tersebut adalah dukungan konkret Australia terhadap proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) IA Moeis Samarinda.

Proyek ini akan memperoleh pendanaan senilai AUD 70 juta atau sekitar Rp1,1 triliun, yang akan digunakan untuk merenovasi dan memperluas rumah sakit rujukan utama di Kalimantan Timur itu.

Dalam siaran resmi di akun Instagram @prabowo4nation, disebutkan bahwa kedua pemimpin menyambut baik keterlibatan Tim Kesepakatan (Deal Team) Australia di Jakarta, yang memberikan dukungan teknis dan kebijakan terhadap proyek KPBU tersebut.

Baca juga: Pemkot Genjot Terobosan Terbesar RSUD IA Moeis Samarinda, Targetkan Layanan Kelas Dunia

Proyek RSUD IA Moeis ini telah menarik minat serius dari dua perusahaan besar Australia, yaitu Plenary Group dan Aspen Medical. 

Keduanya kini telah ditetapkan sebagai satu-satunya peserta yang lolos tahap prakualifikasi.

Sebagai rumah sakit rujukan di kawasan timur Indonesia, RSUD IA Moeis kini bersiap naik kelas menuju standar internasional.

Ini merupakan proyek KPBU pertama di sektor kesehatan yang dilaksanakan di Samarinda, sekaligus menjadi salah satu proyek langka di Indonesia yang mendapat dukungan langsung dari pemerintah asing melalui skema public-private partnership (PPP).

Pada tahap awal, proyek ini telah memasuki proses Aanwijzing lelang tahap I sejak akhir April 2025.

Baca juga: Aanwijzing Digelar, Wali Kota Samarinda Optimistis Signing KPBU RSUD IA Moeis Dilakukan Oktober 2025

Kegiatan tersebut mencakup penjelasan teknis, administratif, dan sistem layanan kesehatan digital kepada pihak konsorsium.

Rumah sakit ini ditargetkan akan mengadopsi konsep smart hospital, green building, dan sistem pelayanan berbasis kinerja melalui kontrak Service Level Agreement (SLA).

Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Kota Samarinda, Suryo Priyo Raharjo, menjelaskan bahwa rumah sakit ini akan mengedepankan pelayanan kelas dunia dengan standar operasional yang ketat dan terukur.

“Pak Walikota (Andi Harun) ingin standar layanannya tinggi. Kalau lampu ruang operasi mati lebih dari lima menit, itu akan jadi penalti. Semuanya harus profesional dan terukur,” ujar Suryo saat ditemui di sela kegiatan Aanwijzing.

Dalam skema KPBU ini, konsorsium penyedia Plenary–Aspen akan menanggung seluruh biaya konstruksi, pengadaan peralatan medis, pengembangan sistem informasi rumah sakit, hingga pelatihan tenaga kesehatan.

Baca juga: RSUD IA Moeis di Samarinda Kaltim jadi Bertaraf Internasional, Dikelola Tenaga Ahli Kelas Global

Pemerintah Kota Samarinda juga memfasilitasi komunikasi dengan sejumlah lembaga keuangan nasional untuk mendukung struktur pembiayaan proyek.

Komitmen Australia Lebih Luas untuk Indonesia

Selain proyek RSUD IA Moeis, Australia juga mengumumkan investasi besar lainnya di sektor kesehatan.

Salah satunya adalah kerja sama dengan Icon Group, penyedia layanan perawatan kanker asal Australia, untuk mendirikan pusat layanan kanker di Bali International Hospital.

Proyek ini menggandeng Otorita Investasi Indonesia (INA) sebagai mitra strategis dan mendapat dukungan penuh dari Tim Kesepakatan.

Baca juga: Proyek KPBU RSUD I.A. Moeis Masuki Tahap Akhir, Siap Jadi Rumah Sakit Internasional Tanpa Dana APBD

Tak hanya sektor kesehatan, Australia juga menjangkau berbagai sektor prioritas nasional Indonesia melalui beberapa inisiatif, di antaranya:

-Pembentukan KINETIK Fund senilai AUD 50 juta untuk proyek infrastruktur hijau.

-Pengembangan kendaraan listrik dan industri baterai.

-Dukungan program ketahanan pangan dan makan bergizi gratis untuk wilayah terpencil.

-Evaluasi lanjutan terhadap perjanjian dagang IA-CEPA yang telah melipatgandakan nilai perdagangan bilateral.

Baca juga: RSUD IA Moeis Samarinda Bakal jadi RS Internasional dengan Skema KPBU

Di bidang pendidikan, komitmen Australia mencakup:

-Beasiswa Australia Awards untuk guru Garuda School.

-Perpanjangan program INOVASI hingga tahun 2031 guna mendukung peningkatan literasi dan numerasi siswa.

-Ekspansi program ILLA guna memperkuat pengajaran bahasa dan budaya Indonesia di Australia.

-Dukungan terhadap pendirian Dana Abadi Indonesia (Danantara), termasuk menjajaki kerja sama dengan Australia’s Future Fund. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved