Mahasiswa Unmul Ungkap Detik-Detik Penangkapan Tersangka Bom Molotov

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - 22 Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman (UNMUL) yang diamankan Polisi terkait bom molotov pada Minggu, (30/8/2025), kini 4 diantaranya ditetapkan sebagai tersangka bom molotov. Sedangkan 18 lain telah dibebaskan pada 1 September lalu. 

Andi Ilham, Salah satu dari 18 Mahasiswa FKIP yang turut diamankan pada saat itu mencerita kejadian yang mengejutkan bagi mereka.

Malam yang seharusnya penuh dengan berbagi cerita dengan mahasiswa baru, berujung jadi kepanikan.

Puluhan aparat dengan mengunakan tiga unit roda empat dan belasan kendaraan roda dua berpakaian bebas penuhi lapangan parkiran FKIP UNMUL yang berlokasi di jalan Banggeris, Kota Samarinda.

"Sebagai salah satu seksinya. Karena di saat mereka penggerebekan kampus, kebetulan saya lihat itu ada tiga buah mobil. Mungkin yang pertama saya lihat itu ada mobil Fortuner ya, kalau nggak salah. Terus ada Avanza dan mobil lainnya. Terus ada motor juga itu masuk tu. Kalo dibilang berapa jumlahnya saya nggak tahu karena memang pure banyak banget itu. Sampai lapangan FK Bungress ini penuh Penuh dengan aparat," ujarnya.

Baca juga: Polisi Sebut 2 Aktor Dalang di Balik Temuan Bom Molotov di Samarinda Bukan Mahasiswa

Mereka pun langsung bergegas mengamankan lokasi kampus hingga mengamankan puluhan mahasiswa yang diduga terlibat dalam bom molotov yang akan dibawa saat demo 1 September lalu.

"Jadi, saya itu kebetulan disini, di daerah Sekre ini sampai pukul 08.00 wita kurang atau lebihnya. Ketika saya sampai disini, saya memang melihat ada beberapa teman-teman lain, dan salah satu dari maba saya juga. Dan saya lihat disini, ramai, nongkrong pada umumnya, canda tawa biasanya begitu," jelasnya.

Saat itu pun, sejumlah mahasiswa disekitar kampus pun melarikan diri karena ketakutan termasuk 4 orang yang kini menjadi tersangka. Sebelum dibawa ke Kantor Polisi mereka pun sempat diinterogasi terkait bom Molotov itu.

"Saya tujuannya awal saya yang pertama menjalankan tugas saya sebagi mahasiswa, kedua karena memang saya mau ketemu dengan maba saya karena teman-teman 25 ini habis ospek di tanggal 30," ujarnya.

Ditanya soal keseharian-harian dari kawannya yang masih ditahan di Rutan Polresta Samarinda, ia menyampaikan semuanya baik, ramah dan aktif dan Ia pun tak meras curian atas kejadian dimalam itu hingga melibatkan empat Kawannya jadi tersangka bom molotov.

Baca juga: Unmul Berharap Penangguhan Penahanan 4 Mahasiswa, Minta Polisi Cari Dalang Perakitan Bom Molotov

"Gak ada, mereka itu sama mahasiswa pada umumnya, mungkin saya bilang juga sama kayak seperti saya gitu Tetap pembawaannya yang selalu friendly begitu," ungkapnya. 

Ia juga mengungkapkan bahwa keseharian tersangka juga tidak terlihat untuk berencana membuat bom molotov yang diduga akan dibawa saat demo 1 September 2025 lalu, terlebih Ilham juga mengaku kondisi finansial mereka juga tidak mencukupi untuk mengumpulkan bahan.

"Keseharian mereka memang nggak ada gitu basic-basic mau buat bom molotov dan juga mereka berempat ini apa ya, mereka itu bisa dibilang finansialnya nggak mencukupi gitu untuk mengumpuli semua bahan-bahan (bom molotov) itu," katanya.

Disinggung soal adanya pertemuan antara salah satu tersangka berinisial R dan aktor intelektual bom molotov saat konsolidasi demo 1 September, Ilham pun tak mengetahui walaupun dirinya hadir.

"Saat itu memang kita ikuti konsolidasi, tapi kami tidak memperhatikan dua orang itu karena memang posisi gelap," katanya.

Baca juga: Isi Percakapan Mahasiswa Unmul dengan Mr X, Polresta Samarinda Didesak Ungkap 2 Dalang Bom Molotov