Banjir dan Longsor di Kota Samarinda
Pantauan Banjir dan Longsor Samarinda: Mahasiswa di Perpusda Kaltim Terjebak, Atap Rumah Terbang
Pantauan banjir dan longsor di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Mahasiswa di gedung Perpusda Kaltim terjebak hingga atap rumah terbang.
Selain itu, pembangunan drainase yang saat ini terus digencarkan oleh pemerintah dapat berfungsi optimal agar banjir di Kota Samarinda bisa berkurang.
"Ke depan mungkin bisa dikurangi (banjir), karena kalau mau dihilangkan kayaknya gak mungkin," pungkasnya.
BPBD Catat 14 Titik Banjir
Hujan berintensitas sedang hingga lebat yang mengguyur Kota Samarinda pada Rabu (22/10/2025) siang menyebabkan sejumlah wilayah tergenang banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda mencatat sedikitnya 14 titik genangan yang tersebar di berbagai kawasan kota.
Kepala BPBD Samarinda, Suwarso, mengatakan banjir terjadi di beberapa ruas jalan utama seperti Simpang Lembuswana, Kebun Agung Kelurahan Mugirejo, Jalan P. Suryanata, Jalan P. Antasari, Jalan D.I. Panjaitan, Simpang Sempaja, hingga sekitar Fly Over Juanda dan Fly Over Kadrie Oening.
Selain itu, genangan juga dilaporkan di Jalan Mugirejo, Rapak Indah, Cipto Mangunkusumo, Simpang Remaja, Jalan A. Yani, dan Jalan Untung Suropati.
“Tinggi muka air rata-rata antara 20 hingga 50 sentimeter, dan saat ini berangsur surut,” terang Suwarso (22/10/2025).
Baca juga: BREAKING NEWS: Hujan Deras dan Angin Kencang Landa Samarinda, Titik Banjir dan Longsor
Sejumlah fasilitas umum turut terdampak, termasuk RSUD A.W. Syahranie dan SMP Negeri 24 Samarinda, meskipun tidak dilaporkan adanya gangguan operasional yang berarti.
“Untuk sementara, tidak ada kendala berarti dalam penanganan di lapangan,” tambahnya.
Tanah Longsor dan Pohon Tumbang Menyertai Banjir
Tak hanya genangan air, BPBD juga menerima laporan tanah longsor di beberapa titik. Lokasi terdampak di antaranya Jalan Batu Cermin RT 06 dan RT 07 Kelurahan Sempaja Utara, Jalan Juanda 4 No. 43 RT 61 Kelurahan Air Putih, serta Jalan Wiratama Gang Nyiur III.
Longsor juga dilaporkan di Komplek Bersama Blok D3 RT 17 Kelurahan Air Hitam, Jalan Wolter Monginsidi Gang 7 RT 21 Kelurahan Dadi Mulya, serta Perumahan Bengkuring Jalan Kangkungmas RT 51 Kelurahan Sempaja Timur.
“Laporan kami himpun dari berbagai sumber, termasuk lurah, ketua RT, relawan, hingga masyarakat setempat yang aktif memberikan informasi ke Pusdalops-PB BPBD Samarinda,” jelas Suwarso.
Baca juga: Hujan Deras Picu Longsor di Air Hitam Samarinda, Seorang Anak Alami Luka Tertimpa Material
Selain banjir dan longsor, cuaca ekstrem juga menyebabkan pohon tumbang di beberapa lokasi, seperti Jalan Ir. Sutami (Sungai Kunjang), Jalan Juanda 8 (Samarinda Ulu), Jalan A.W. Syahranie 6 (Air Hitam), dan Jalan Pasundan Gang Sadar RT 22.
Sementara itu, atap rumah warga di Jalan P. Antasari 2 Gang 1 Kelurahan Air Putih turut dilaporkan terbang akibat terpaan angin kencang.
BPBD Samarinda memastikan tim lapangan terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan pihak kelurahan, relawan, serta instansi teknis terkait guna mengantisipasi dampak lanjutan dari cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi.
“Kami imbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi hujan deras dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan, khususnya bagi warga yang bermukim di daerah rawan banjir dan longsor,” tutup Suwarso.
BPBD Provinsi Kaltim
Koordinator Pusat Data Operasional Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur, Muriono menyatakan timnya segera melakukan pemantauan dan penanganan di lokasi-lokasi terdampak banjir maupun peristiwa lainnya.
"Untuk data sementara untuk data sementara banjir di wilayah Samarinda yang kami data ini hanyalah wilayah-wilayah yang cukup signifikan ya atau yang memang punya histori terdampak banjir atau genangan," jelasnya.
Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Landa Samarinda, Titik Banjir dan Longsor
Ia jiga bilang banjir terjadi di beberapa area yang secara historis memang kerap tergenang, seperti kawasan Samarinda Utara, Sungai Pinang.
Sementara dikawasan Samarinda Ulu, seperti sekitar Jalan M. Yamin, Simpang Porfo, dan Simpang Air Putih, juga mengalami genangan signifikan
Berdasarkan pantauan ITS-TRC, tim reaksi cepat di lapangan, genangan dan banjir terdeteksi di banyak titik, di antaranya:
Jalan Utama: Juanda, Tengkawang, Rapak Indah, Suryanata, Letjen Suprapto, dan Letjen Suprapto.
Kawasan Lempake: Lempake Gunung Kapur, Tepian, dan Kadri Oning.
Kawasan Loa Bakung: Padat Karya dan Jakarta 2.
Sejumlah jalan lainnya seperti di PMI, KS Tubun, Mugirejo, Daman Huri, Gerilya, Mujahidin, Cipto Mangun Kusumo, Apt. Pranoto, HM Rifaldin, H. Nusirwan Ismail, Pramuka, dan Aw Syaharani.
Jalan Wiratama: Di Gang Nyiur III, Kelurahan Air Hitam (atau sebelumnya Dadi Mulya), sebuah longsor terjadi sekitar pukul 13:15 WITA.
Baca juga: Penertiban di Lahan Insinerator di Kelurahan Baqa Selesai, DPRD Samarinda Pantau Perkembangannya
BMKG Kaltim telah mengeluarkan peringatan dini tentang potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang dan petir/kilat antara pukul 12:30 hingga 14:30 WITA.
Pihak BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang ditimbulkan.
Muriono menambahkan bahwa tim di lapangan masih terus melakukan pendataan dan penanganan di lokasi-lokasi terdampak.
"Kita sudah kirim tim ke lokasi," pungkasnya.
Atap Rumah Warga Terbang Diterpa Angin Kencang
Rabu (22/10/2025), sejumlah area di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) terpantau mengalami hujan deras disertai dengan angin yang kencang.
Tidak hanya menyebabkan banjir dan mengganggu aktivitas lalu lintas hingga menumbangkan sebuah pohon, sebuah rumah warga di kawasan Jalan Antasari 2 kehilangan atap karena angin yang bertiup kencang.
Melalui video yang dibagikan seorang warganet ke akun Instagram @kabarsamarinda_official, @info_samarinda_ dan @beritaterkinismr, atap lebar yang terbuat dari seng tersebut terlepas dari kerangkanya hingga terbang.
Atap yang terbang lantas jatuh menimpa rumah warga didekatnya hingga hampir menutupi bangunan tersebut.
Selain itu, hujan dan angin kencang juga merusak sebagian atap warga di sekitar kawasan Antasari 2 hingga beberapa di antaranya copot dan jatuh ke jalan.
Baca juga: Viral! Samarinda Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Akses Jalan Kini Tergenang Banjir
Untuk melihat tayangan videonya, KLIK DI SINI.
Kejadian ini sontak menuai respons beragam dari warganet. Ada yang terkejut dan merasa ngeri, tetapi mayoritas berdoa agar pemilik rumah yang ditimpa musibah mendapatkan berkah untuk memperbaiki atap.
"Pantesan tdi kuliat dr jndela ada Seng terbang,ini skaliny," tulis seorang pengguna Instagram.
"Innalillahi.. Semoga ga ada korban jiwa, yg terkena musibah Allah ganti yg lebih baik lagi," timpal yang lainnya.
"kasiannya, mudahan diganti Allah dgn yg lebih baik Aamiin."
Situasi terkini di Kota Samarinda
Hingga saat ini, sejumlah kawasan masih mengalami hujan deras dan angin kencang yang mengakibatkan banjir dan terhambatnya akses lalu lintas.
Berikut kami rangkum situasi terkini di beberapa tempat berdasarkan informasi yang dibagikan warganet ke Instagram.
Baca juga: Viral! Kota Samarinda Kembali Dikepung Banjir, Sejumlah Jalan Tergenang dan Sulitkan Aktivitas Warga
1. Pohon tumbang di Jalan Ir. Sutami dan Jalan
Sebuah pohon besar dikabarkan tumbang dan menutupi jalanan di kawasan Jalan Ir. Sutami, Kecamatan Sungai Kunjang akibat angin kencang yang berlangsung selama hujan turun.
Kejadian serupa juga terjadi di Jalan Ir. Juanda, Kecamatan Samarinda Ulu dan tampak mengenai sebuah mobil yang terparkir.
2. Lorong RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda tergenang banjir
Tidak hanya menghambat lalu lintas, banjir juga menggenangi kawasan RSUD AWS hingga lorong yang digunakan sebagai akses mobilitas di wilayah rumah sakit.
3. Banjir menggenang tinggi dan kemunculan ular Piton di Jalan K.S. Tubun Dalam
Pada unggahan terkini di akun @kabarsamarinda_official, Jalan K.S. Tubun Dalam yang terletak di Kecamatan Samarinda Ulu tergenang cukup tinggi dan diperkirakan mencapai lebih dari satu meter.
Kondisi ini menyebabkan aktivitas warga di sekitar harus terhenti karena ketinggian air cukup mengganggu kenyamanan.
Tak hanya itu, kemunculan ular Piton yang besar di tengah-tengah genangan banjir juga mengkhawatirkan warga.
Baca juga: Viral! Sejumlah Kendaraan Terendam Banjir di Balikpapan, Ada yang Masuk Parit!
4. Tanah longsor dan bangunan ambruk di Jalan Anggur
Sebuah bangunan dari kayu di kawasan Jalan Anggur dikabarkan ambruk karena tertimpa tanah longsor saat hujan deras berlangsung.
Demikian informasi terkini mengenai kondisi cuaca di Samarinda yang tengah mengalami hujan deras dan angin kencang. Semoga membantu Anda.
Andi Harun Lobi Kemen PU Soal Penanganan Banjir
Walikota Samarinda, Andi Harun, terus menunjukkan komitmennya dalam mempercepat pembangunan infrastruktur penanganan banjir.
Di tengah tantangan kebijakan pemotongan Dana Transfer ke Daerah (TKD) oleh pemerintah pusat, ia tetap melakukan langkah strategis untuk memastikan proyek-proyek prioritas di Samarinda tetap berjalan.
Langkah konkret itu ditunjukkan melalui pertemuan resmi dengan Menteri Pekerjaan Umum RI, Dodi Hanggodo, di Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Andi Harun didampingi Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Timur sekaligus Ketua Fraksi Gerindra DPR RI, G. Budisatrio Djiwandono.
Baca juga: DPRD Kaltim Soroti Progres Penanganan Banjir di Kota Samarinda
Andi Harun memaparkan sejumlah program prioritas yang menjadi fokus Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, terutama terkait penanganan banjir.
Beberapa proyek strategis yang dibahas meliputi optimalisasi fungsi Waduk Lempake, pembangunan sheetpile Sungai Karang Mumus, revitalisasi sistem drainase perkotaan, serta pembangunan kolam retensi dan pintu-pintu air.
“Penanganan banjir bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang menjaga keberlanjutan ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan warga,” tegas Andi Harun.
Andi Harun menegaskan bahwa penanganan banjir telah menjadi program prioritas strategis Pemkot Samarinda.
Baca juga: Penanganan Banjir Tak Bisa Hanya Andalkan Pemerintah, DPRD Samarinda Dorong Kolaborasi dan Kajian
Menurutnya, penanganan banjir tidak hanya bertujuan mengatasi genangan, tetapi juga menjaga stabilitas pembangunan ekonomi serta kualitas hidup masyarakat kota.
Ia berharap pemerintah pusat dapat memberikan dukungan penuh agar seluruh proyek strategis tersebut segera terealisasi, meski kondisi fiskal nasional tengah mengalami pengetatan.
“Kami berharap dukungan penuh dari pemerintah pusat, karena ini bukan hanya kebutuhan Samarinda, tapi juga bagian dari upaya nasional menjaga ketahanan lingkungan dan kualitas hidup masyarakat perkotaan,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pekerjaan Umum Dodi Hanggodo menyambut baik langkah yang diambil oleh Pemkot Samarinda.
Baca juga: Andi Harun Revisi Total Perwali Pematangan Lahan, Faktor Krusial Pengendalian Banjir di Samarinda
Ia menilai rencana pembangunan infrastruktur pengendalian banjir sejalan dengan misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang berfokus pada peningkatan ketahanan iklim dan daya saing daerah.
“Kementerian PU akan membantu kegiatan pembangunan infrastruktur penanganan banjir Kota Samarinda,” ujar Dodi.
Pertemuan ini juga menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, legislatif pusat, dan kementerian teknis.
Kolaborasi lintas sektor tersebut diharapkan dapat mempercepat realisasi proyek-proyek strategis di tengah keterbatasan anggaran nasional.
Baca juga: Walikota Andi Harun Siapkan Strategi Lobi Pemerintah Pusat, Fokus Penanganan Banjir di Samarinda
Dalam kesempatan itu, Andi Harun menyampaikan apresiasi kepada G. Budisatrio Djiwandono atas dukungan dan peran aktifnya dalam memperjuangkan aspirasi Samarinda di tingkat nasional.
“Sinergi antara pemerintah daerah, DPR RI, dan kementerian teknis menjadi kunci menghadapi tantangan fiskal sekaligus menjawab persoalan banjir yang telah lama membayangi Samarinda,” kata Andi Harun. (Tribun Kaltim)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251022-Atap-terbang-dan-banjir-di-Perpusda-Kaltim-01.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.