Bung Karno Terpikat dan Mengidolakan Artis Ini, Sayangnya Kisah Hidupnya Tragis

Bahkan kecantikan parasnya berhasil membuat Soekarno nge-fans berat dengan sosoknya.Sosok Titin Sumarni yang jadi idola Soekarno

Editor: Amalia Husnul A
Ist
Titin Sumarni 

TRIBUNKALTIM.CO - Hidup mewah bergelimang harta di era ini seperti menjadi tren gaya hidup tersendiri.

Memamerkan kekayaan yang dimiliki melalui media sosial bukan lagi menjadi hal yang tabu dilakukan, terutama di kalangan artis.

Tapi bernarkah kekayaan melimpah bisa menjamin kehidupan?

Para artis dan kaum sosialita yang sering tampil glamour dalam kemewahan tampaknya perlu belajar dari kisah hidup sosok yang satu ini.

Titin Sumarni, wanita Indonesia kelahiran Surabaya, 28 Desember 1930.

Baca: Heboh, Netizen Bincangkan Ukuran Dada Ariel Tatum, Ini Lho Rahasianya

Baca: Dugaan Uang Gratifikasi Rp 6 Miliar ke Bupati Rita, Dijawab Abun Itu Uang Jual Beli Emas

Baca: Puluhan Tahun Tinggal di Hutan Amborawang, Ternyata Nasib Tapol Menyedihkan

Kisah hidup Titien yang tragis ini kemudian tertuang dalam sebuah buku karya Rd Lingga Wisjnu MS yang berjudul 'Rahasia Hidup R.A. Titin Sumarni'.

Dilansir dari Wikipedia, Titin merupakan wanita berdarah Jawa Sunda.

Ayahnya seorang pembantu wedana di Surabaya, yang meninggal dunia ketika Titin berusia 3 tahun.

Di masa jayanya, Titin merupakan artis yang sangat terkenal.

Kepopulerannya sempat mengalahkan aktris tahun 1950-an seperti Netty Herawati, Elya Rossa, Komalasari dan Ermina Zaenah.

Baca: Lima Napi Anak Dipindahkan ke LPKA, Fasilitas Ruangan pun Beda

Baca: Parfum Walet Buatan Warga Kukar Ini Tembus Pasar Malaysia dan Vietnam

Baca: Selesaikan Konflik Perbatasan Bontang-Kutim, Komisi I Sepakat Tempuh Upaya Hukum

Bahkan kecantikan parasnya berhasil membuat Soekarno nge-fans berat dengan sosoknya.

Sosok Titin Sumarni yang jadi idola Soekarno

Titin mulai tertarik dengan dunia akting sejak ia masih 15 tahun.

Titin mulai belajar berlakon dari pamannya, R. Mustari.

Titien kemudian menikahi pamannya itu.

Debut fim pertama Titin dimulai di tahun 1953.

Baca: Bagaimana Suasana Hati Anda Hari Ini, Bahagia atau Depresi?

Baca: Ternyata Begini Penampakan Wajah Keluarga Kardashian tanpa Dandan, Siapa yang Paling Cantik?

Baca: UPBU Kalimarau Buka Peluang Maskapai Lain

Saat itu ia bermain dalam film berjudul 'Putri Solo' produksi perusahaan film Bintang Surabaya.

Semenjak itu ia bermain dalam beberapa film lain yang menjadi 'box office' pada masa itu.

Penampilan perdana Titin kala itu ternyata berhasil langsung memikat penonton.

Namanya meroket hingga berhasil menjadi deretan artis papan atas Indonesia.

Namun kesuksesan karir Titin itu ternyata tak dibarengi dengan keharmonisan rumah tangganya.

Menikahi Mustari yang hanya berprofesi sebagai pegawai negeri biasa, Titin akahirnya memilih untuk bercerai.

Titin Sumarni
Titin Sumarni (Ist)

Ia lalu menikah lagi dengan seorang pengusaha kaya asal Sulawesi Utara.

Usai menikah, Titin kembali bermain film di tahun 1956.

Film berjudul 'Janjiku' itu ternyata menjadi film terakhir yang ia mainkan.

Setelah film tersebut, Titin menghilang dari peredaran.

Hingga pada tahun 1966, ia ditemukan oleh seorang jurnalis di rumah sempit dekat Stasiun Bandung milik mucikari PSK kelas teri.

Baca: Pengurus “Simpan Pinjam Perempuan” Masuk Sel

Baca: Sembilan Jaksa Dampingi KPU Kaltim

Baca: Disperindagkop Pastikan Pasokan Elpiji Melon Aman

Titien ditemukan dalam kondisi yang mengejutkan.

Tubuhnya tergolek lemah karena sakit paru-paru yang ia derita.

Kehidupan glamour yang ia miliki sebelumnya raib entah ke mana.

Terbaring tak berdaya, Titin hanya bisa mengandalkan belas kasihan orang.

Jika sebelumnya ia adalah artis terkenal dengan kekayaan, mobil lebih dari satu, dan beberapa bangunan rumah, di akhir hidupnya ia hanya memiliki beberapa lembar pakaian lusuh.

Baca: Status Tersangka Gugur di Praperadilan, Apakah Setya Novanto Masih Dapat Diperiksa KPK?

Baca: Bahas Pembangunan Gedung Dewan, 5 Fraksi Setuju dan 2 Menolak

Baca: Pangdam Mulawarman Tunjuk Kolonel Tangani Pendam

Penyakit yang menggerogoti hidupnya itu akhirnya mengantarkan Titin pada ajal.

15 Mei 1966, Titien meninggal dunia di usia 35 tahun.

Kisah hidup Titien ini tentu bisa menjadi pelajaran berharga untuk kita semua, terutama bagi kalangan selebritis, bahwa penghasilan dari buah ketenaran tersebut seharusnya digunakan dengan bijaksana.

Lingga Wisjnu dalam pengantar bukunya menulis, “dan ia pula menjadi bintang pertama dan hendaknya bintang terakhir kita yang diracun orang dengki dan jahil, dengan niat menghabiskan nyawanya.” (*/tribun solo)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved