Pedagang Gorengan Gelisah Subsidi Elpiji 3 Kg Dicabut, Pemerintah Berencana Bagikan Voucher Khusus
Rencana subsidi elpiji 3 kg dicabut membuat gelisah banyak pihak termasuk pedagang gorengan.
TRIBUNKALTIM.CO - Rencana subsidi elpiji 3 kg dicabut membuat gelisah banyak pihak termasuk pedagang gorengan.
Mengetahui kabar pencabutan subsidi elpiji kg, pedagang gorengan bereaksi.
Pemerintah berencana mencabut subsidi elpiji 3 kg sehingga diperkirakan harganya akan naik menjadi Rp 35.000 per tabung.
Rencana pemerintah tersebut, membuat Yudi, salah satu pedagang gorengan keliling di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, terkejut.
• Harga Elpiji 3 Kg Naik, Presiden Jokowi Tunggu Hal Ini, Ahok Beber Skema Distribusi ke Warga Miskin
• Jadi Komisaris Pertamina, Ahok Isyaratkan Elpiji 3 kg Bersubsidi Tak Lagi Dijual Bebas, Ini Skemanya
• Bukan Orang Miskin, Kelompok Warga Ini Paling Terdampak Subsisi Elpiji 3 kg Dicabut, Makin Terpuruk
• Subsidi Elpiji 3 Kg Dicabut, Luhut Binsar Sebut tak Ada Niat Rugikan Rakyat: Konteksnya Efisiensi
"Waduh, ini aja kadang (harga elpiji 3 kg) suka naik turun. Ini aja di warung harganya Rp 22.000. Apalagi naik, nanti harga di warung bisa berapa?," ujarnya seperti TribunKaltim.co kutip dari Kompas.com.
Yudi mengatakan, dalam seminggu ia bisa membeli 2-3 tabung gas elpiji 3 kg. Bila harga elpiji 3 kg naik karena subsidi dicabut, maka hal itu dinilai akan memberatkan baginya.
Salah satu pilihan yang mungkin diambil bila harga elpiji naik yakni dengan menaikan harga gorengan.
Namun Yudi masih gelisah dan pikir-pikir.
"Engga tau ya apa nanti bakal naik (harga gorengan). Soalnya perminggu modal gas bisa Rp 50.000. Kalo (gorengan) naik juga nanti orang males beli," ujarnya.
Sementara itu, salah satu pemilik Warteg di sekitar Universitas Budi Luhur, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rustam mengaku belum tahu rencana pencabutan subsidi elpiji 3 kg pada pertengahan 2020.
Namun bila kebijakan itu dilakukan, ia menilai hal itu pastinya akan membuat usaha wartegnya terbebani.
Sebab harga elpiji 3 kg pastinya akan naik.
"Saya enggak tau kalau mau di cabut subsidi. Cuma kalau betul kita yang jualan makanan yang susah, karena masak pasti setiap hari dan isi ulang gas pasti setiap minggu," kata Rustam.
Seperti diketahui pemerintah akan mencabut subsidi elpiji 3 kg pada pertengahan 2020. Sebagai gantinya, pemerintah akan memberikan uang tunai langsung ke masyarakat tidak mampu.
Selain itu pemerintah juga berencana membagikan voucer gas elpiji kepala para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Selain itu pemerintah juga akan menerapkan skema penyaluran elpiji 3 kg secara tertutup.
"Rencananya kami akan memberikan voucher tapi kita data dulu," ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Jakarta, Jumat (16/1/2020).
Ia mengatakan, dengan adanya voucher tersebut, pelaku UMKM nantinya bisa membeli elpiji 3 kg dengan harga yang lebih terjangkau.
Pemberian voucher tersebut dinilai penting karena kebanyakan pelaku UMKM masih menggunakan elpiji 3 kg untuk keperluan bisnis atau untuk memasak.
"Kalau subsidi gas elpiji 3 kg dicabut, otomatis harga mahal yang artinya mereka kesulitan untuk membeli," kata Teten.
Nantinya ucap Teten, terkait siapa saja yang berhak mendapatkan voucher akan ditetapkan oleh Kementerian ESDM.
Skema distribusi untuk warga miskin
Pemerintah berencana menyalurkan gas elpiji 3 kilogram dengan skema tertutup kepada masyarakat kurang mampu.
Wacananya, penyaluran tersebut akan dimulai pertengahan tahun ini.
Tak hanya itu, pemerintah berencana memberlakukan aturan pembatasan pembelian tabung gas 3 kg.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bakal menggandeng Kementerian Sosial untuk menjalankan penyaluran subsidi gas elpiji 3 kg tersebut.
Kerjasama tesebut dilakukan tak lain untuk proses pendataan serta penyaluran bantuan subsidi elpiji 3 kg.
Ahok berharap dengan menjalin kerjasama dengan Kemensos, penyaluran subsidi dapat dipastikan tepat sasaran.
"Kami tidak mau lagi ada orang yang tidak tepat sasaran terima bantuan," ujar Ahok, Kamis (16/1/2020).
"Harusnya ya keadilan sosial dong, nah itu data kami ingin biar Kemensos yang pimpin," sambungnya.
Tak hanya itu, Ahok pun berharap penyaluran melalui Kemensos ini dapat membuat distribusi bantuan lebih teratur.
Ahok meyakini, Kemensos memiliki data-data yang mutakhir.
"Di lapangan bagi dikasih kupon bisa berantem itu, tapi kalau dengan data terpadu Kemensos bisa tepat sasaran," kata Ahok.
"Nah model-model itu yang ingin kita lakukan," tambahnya.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian ESDM berencana mengubah skema subsidi gas elpiji 3 kg mulai semester II 2020 atau pertengahan 2020.
• Pemerintah Jokowi - Maruf Naikkan Harga Elpiji 3 Kg, Ada Ganti untuk UMKM Termasuk Penjual Gorengan
• Pemkab PPU Tambah 18 Pangkalan Elpiji Bersubsidi Baru di PPU,Tersebar di Kecamatan Sepaku dan Babulu
• Harga Eceren Tertinggi Elpiji 3 Kilogram di Kubar Bakal Alami Kenaikan, Ini Penyebabnya
• Atasi Kelangkaan Gas, Pemkab PPU Bakal Segera Realisasikan Penambahan Pangkalan Elpiji
(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Subsidi Elpiji 3 Kg Dicabut, Pedagang Gorengan Terkejut, Pemilik Warteg Terbebani", https://money.kompas.com/read/2020/01/17/193528926/subsidi-elpiji-3-kg-dicabut-pedagang-gorengan-terkejut-pemilik-warteg?page=all