Banjir di Samarinda

Kesiapan Menghadapi Cuaca Hujan Ekstrem di Samarinda, BPBD Lakukan Proses Pengadaan 14 Perahu Fiber

Dalam rangka menghadapi musim atau cuaca hujan yang mainstream Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kota Samarinda

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NALENDRO PRIAMBODO
ILUSTRASI - Warga dibantu personel BPBD Samarinda menaiki perahu melintasi banjir di Perum Bengkuring, Samarinda, Sabtu (8/2019). Dalam rangka menghadapi musim atau cuaca hujan yang mainstream Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kota Samarinda ada kesiapan yang akan dilakukan dalam menghadapi cuaca ekstrem di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dalam rangka menghadapi musim atau cuaca hujan yang mainstream Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kota Samarinda ada kesiapan yang akan dilakukan dalam menghadapi cuaca ekstrem di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

Diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (PLT) BPBD Samarinda, Wahiduddin bahwa dalam rangka menghadapi musim yang mainstream pihaknya selalu siap.

Namun dibalik itu, pihaknya juga telah menambahkan pengadaan barang, atau sarana pra sarana.

Dan juga sudah melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Badan Wilayah Sungai (BWS) dan Bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika (BMKG).

Baca Juga: Presiden Jokowi Teken UU Cipta Kerja, Beginilah Tujuan Pembentukan Undang-undang Ini

Baca Juga: Pengamanan Ketat Diterapkan Polres Kubar dalam Debat Publik Malam Pilkada Mahulu

Baca Juga: Komisi II DPR Beberkan UU Cipta Kerja Bisa Hilangkan Praktik Kotor dalam Mengurus Perizinan

"Bahkan kita sudah ada grub Komunikasi, yang mana sewaktu-waktu ada persoalan langsung bisa ditangani," ungkapnya saat diwawancarai Tribunkaltim.co, melalui sambungan telepon, Kamis (5/11/2020).

Adapun hasil dari Rakor tersebut, yaitu sesuai dengan perannya masing - masing. Semisal dari BWS bagaimana optimalkan normalisasi, dan BMKG dengan informasi - informasi terkait cuaca.

"Jadi harus bergerak cepat, semisal ada informasi yang mengarah kepada cuaca ekstream dan menimbulkan akibat," ujarnya.

Baca Juga: 6 Ribu UMKM di Penajam Paser Utara Sudah Menerima Bantuan Pembiayaan Usaha

Baca Juga: Terminal Antar Kota Dalam Provinsi di Samarinda Sama Lesunya Seperti AKAP

Baca Juga: Kejati Kaltim Tangkap Dirut PT AKU, Berikut Jumlah Kerugian Negara yang Diterima

Baca Juga: Beginilah Respon Tim Pemenangan Paslon Pilkada Bontang Soal Pembubaran Kegiatan LSI Denny JA

Pengadaan barang tersebut, yaitu perahu guna menambahkan sarana - prasarana guna penanggulangan bencana banjir.

Ia pun menghimbau kepada masyarakat, agar berhati - hati atau bersiap apabila terjadinya La Nina, atau hujan dengan intensitas yang tinggi.

"Pesan kepada masyarakat, agar wasapada dengan cuaca yang ektream dengan penambahan curah hujan yang tinggi. Agar masyarakat bisa mempersiapkannya sendiri," imbuhnya.

Baca Juga: Isu Pemekaran Daerah Samarinda Seberang Ditanggapi Wagub Kaltim Hadi Mulyadi

Baca Juga: Kasus KDRT di Samarinda Berakhir Damai, Pelaku Berjanji Tidak Mengulangi Lagi

Baca Juga: Beginilah Penilaian PSSI Atas Kinerja Shin Tae-yong di Timnas U-19 Indonesia

Sementara itu, Ifran Kepada Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berproses dalam pengurusan pengadaan perahu Fiber.

Itu sedang berproses, ada 14 unit perahu Fiber, akan dimodifikasi juga dengan mengadakan roda di bawahnya.

"Sehingga ketika airnya dangkal bisa juga dipakai. InsyaAllah Desember sudah ada," ungkapnya saat dihubungi, Kamis (5/11/2020).

Baca Juga: Indonesia Resmi Resesi, Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III 2020 Minus 3,49 Persen

Baca Juga: Satpol PP Kukar Segel Tower Tidak Berizin di Tenggarong Kutai Kartanegara

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Tarakan, Tambah 4 Kasus Konfirmasi Positif Covid-19

Baca Juga: Bayi Hidrosefalus di Berau Dirawat di Rumah Sederhana, Butuh Biaya Besar untuk Operasi

Ia melanjutkan, bajwa pada mulanya BPBD Samarinda menyiapkan perahu karet, namun pada realitanya di lapangan itu tidaklah efektif.

"Begitu ketemu daerah dangkal bisa sobek perahunya. Makanya kami maunya Perahu Fiber yang ada rodanya di bawah," ucapnya.

Adapun untuk masalah anggaran untuk pengadaan tersebut, ia tidak menyebutkan secata detail.

Baca Juga: Pria 17 Tahun di Surabaya Berbuat Amoral, Merekam Ibu Muda yang Sedang Mandi Pakai Handphone

Baca Juga: Pelanggaran di Laut Natuna Mulai Marak, Sejak 5 Bulan Terakhir Sering Ada Kapal Vietnam Mencuri Ikan

Namun, katanya, harganya itu tidak sampai lelang, artinya jauh dibawah Rp. 200 Juta.

Karena memanfaatkan orang lokal saja dalam proses pembuatannya.

Namun katanya perahu itu memenuhi syarat.

Kalaunya mendatangkan dari luar bisa mencapai Rp 23 sampai 25 Juta.

"Kalau perahu karet bisa Rp. 30 Juta. Makanya memakai Fiber harga sesuai tetapi lebih kuat," pungkasnya.

(TribunKaltim.co/M Riduan)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved