Pleno Pilkada Samarinda
Saksi Paslon Nomor Urut 3 Pertanyakan Hasil Swab Komisioner KPU Sebelum Lanjutkan Rapat Pleno
Sebelum rapat pleno dimulai sempat terjadi adu mulut antara saksi paslon 03 Mursyid Abdurasyid dengan Ketua KPU Samarinda Firman Hidayat. Hal tersebu
Penulis: Jino Prayudi Kartono |
Ia meminta agar seluruh Komisioner KPU menunjukkan hasil tes swab.
Baca juga: Ormas Laporkan Dugaan Pelanggaran Pilkada Samarinda, Bawaslu Sedang Proses Mendalami
Baca juga: NEWS VIDEO Tim Kuasa Hukum Paslon Nomor Urut 03, Akan Lakukan Gugatan Hukum Pada Pilkada Samarinda
Baca juga: Hasil Pilkada Samarinda 2020, Tim Andi Harun-Rusmadi Yakin Real Count Internal tak Berbeda dari KPU
Baca juga: Gelaran Pilkada Samarinda 2020, Dinkes Beber Tidak Ada Lonjakan Penambahan Kasus Positif Covid-19
Ia menegaskan rapat tetap dimulai. Karena dalam PKPU nomor 5 tahun 2020 tidak menyebut untuk membatalkan rapat pleno di tengah pandemi covid-19.
Kemudian ketua KPU menegaskan kegiatan tetap jalan sesuai aturan.
"Kalau ini dihentikan siapa yang menjamin. Apakah bapak yang menjamin," jawab Firman kepada Mursyid Abdurasyid.
Baca juga: Hasil Pilkada Samarinda 2020, Data Sirekap KPU Jumat Pagi, Paslon Andi Harun-Rusmadi Masih Teratas
Baca juga: Kemungkinan Sengketa di Pilkada Samarinda Cukup Besar. Akademisi Unmul Sarankan Lihat UU Pilkada
Baca juga: Hasil Pilkada Samarinda 2020, Rutan Samarinda Sumbang 643 Suara
Baca juga: Polisi Imbau Semua Pihak Bisa Menahan Diri di Pilkada Samarinda
Mursyid tetap bersikukuh agar seluruh Komisioner meminta bukti hasil tes swab.
Namun interupsi lagi oleh perwakilan paslon 02. "Apakah bapak bisa menyebutkan satu saja pasal dalam PKPU yang melarang rapat pleno hari ini," kata saksi paslon 02 Yusrul.
Acara rapat pleno rekapitulasi suara mendapat penjagaan ketat dari kepolisian sejak dari pintu masuk hotel.
Warga yang masuk ke hotel ditanya tujuan mereka datang ke hotel. "Mau kemana Pak?," tanya salah satu petugas saat memasuki area parkir. Selain itu penjagaan ketat juga terasa ketika masuk ke pintu lobi.
Para tamu diperiksa suhu tubuhnya dan tangannya diberikan hand sanitizer sebelum masuk ke area hotel. Kemudian tamu masuk ke dalam bilik sterilisasi.
Setelah itu tamu mengisi absensi. Kemudian pihak penyelenggara memberikan id card sebagai calon tanda masuk.
"Untuk rekapitulasi kami batasi untuk mencegah terjadinya kerumunan massa. Tujuannya untuk mencegah potensi penularan covid-19," ucap Ketua KPU Samarinda Firman Hidayat.
Selain itu tiap paslon membawa perwakilan timses maupun LO.
KPU melarang paslon membawa massa.
(Tribunkaltim.co/Jino Prayudi Kartono)