Virus Corona di Kalbar

Kalimantan Barat Tunda Belajar Tatap Muka 4 Januari 2021, Keinginan Gubernur Kalbar Sutarmidji

Rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka di setiap sekolah selama pandemi Corona kali ini ditunda, di daerah Kalimantan Barat.

Editor: Budi Susilo
DOK TRIBUNKALTIM.CO
Gubernur Kalbar Sutarmidji menyatakan saat ini tingkat kesembuhan covid-19 di Kalbar mencapai 93,4 persen. Rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka di setiap sekolah selama pandemi Corona kali ini ditunda, di daerah Kalimantan Barat.  

TRIBUNKALTIM.CO, PONTIANAK - Rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka di setiap sekolah selama pandemi Corona kali ini ditunda, di daerah Kalimantan Barat

Kegiatan belajar mengajar selama ini dilakukan secara daring, kemudian akan terapkan lagi pembelajaran tatap muka di sekolah. 

Tetapi di Kalimantan Barat, melalui pemerintah daerahnya, telah secara resmi umumkan untuk tunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka

Alasan apa pemerintah di Kalimantan Barat harus tunda kegiatan belajar tatap muka tersebut?

Baca juga: Faktor Boleh Tidaknya Pembelajaran Tatap Muka Januari 2021, Tidak 100 Persen Luring

Baca juga: Dewan Pendidikan Balikpapan Minta Seluruh Guru Harus Rapid Test Sebelum Sekolah Tatap Muka

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi, Hetifah Tekankan Prinsip Kehati-hatian

Baca juga: Upadate Minggu 24 Mei Ada 20 Perawat dan 14 Dokter di Kalimantan Barat Terinfeksi covid-19

Sebelumnya, kegiatan belajar tatap muka di Kalimantan Barat ( Kalbar ) direncanakan bermula pada Senin 4 Januari 2021.

Pengumuman penundaan masuk sekolah itu secara resmi disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Sugeng, Selasa 29 Desember 2020.

Menurutnya, Pemprov masih melihat perkembangan kasus Corona atau covid-19 pasca libur Natal dan Tahun Baru. 

Gubernur Sutarmidji selaku Ketua Satgas covid-19 Kalbar masih ingin melihat situasi perkembangan penularan Corona atau covid-19 di daerah ini.

“Gubernur selaku Ketua Satgas covid-19, masih ingin melihat (kondisi ke depan) selama liburan Natal dan Tahun Baru. Lihat tren penularan seperti apa baru kemudian diambil keputusan,” kata Sugeng, Selasa 29 Desember 2020.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri, yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Pembelajaran Pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Tengah Masa Pandemi, sekolah direncanakan mulai pada 4 Januari 2021.

Pemerintah daerah dalam hal ini di Provinsi Kalbar yang memiliki kewenangan terkait Sekolah Menengah Atas dan sederajat masih akan melihat perkembangan zona risiko penularan covid-19 pasca liburan.

Sugeng mengungkapkan, SKB empat menteri sifatnya hanya anjuran dan tidak wajib.

Baca juga: Jelang Tahun Baru 2021, Satgas Covid-19 Balikpapan Gencarkan Razia Kerumunan

Baca juga: Pemkot Bontang Usulkan 100 Ribu Vaksin Covid-19, Ini Alasan Walikota Neni Moernieani

Baca juga: Lonjakan Covid-19 Diprediksi Terjadi pada 16-18 Januari 2021

Baca juga: Meski Pandemi Covid-19, Produksi Ikan di Kutai Kartanegara Tetap Meningkat

Baca juga: NEWS VIDEO Alat Deteksi Covid-19 Buatan UGM GeNose Akan Diproduksi Ribuan Unit pada Awal 2021

Keputusan akhir dimulainya pembelajaran tatap muka tetap di tangan pemerintah daerah, melihat kondisi di daerah masing-masing.

Sugeng mengatakan, salah satu yang menjadi pertimbangan adalah peta risiko penularan covid-19 se-Kalbar.

Apalagi kondisi saat ini hampir semua daerah masuk zona orange atau tingkat risiko sedang. Hanya ada tiga daerah di Kalbar yang berada di zona kuning atau tingkat risiko rendah.

“Setelah liburan, takutnya kalau langsung dibuka sekolah banyak kasus baru. Makanya Pak Gubernur melihat tren dulu, untuk perkembangan covid-19. Jadi arahan gubernur, kami memang menunggu setelah liburan panjang ini. Kalau landai dan aman kami buka (sekolah),” jelasnya.

Baca juga: Pembelajaran MIKiR Tanoto Dapat Kembangkan Potensi Peserta Didik

Baca juga: 212 Guru Kukar Ikut Pelatihan Tanoto Foundation, Dukung Pembelajaran Bermakna

Baca juga: NEWS VIDEO Akibat Mutasi Virus Corona Penerbangan Internasional akan Dibatasi

Baca juga: Pendisiplinan Protokol Kesehatan, Tim UKL Polres Paser Pantau Kegiatan Warga di Malam Hari

Baca juga: Warga Bontang Mulai Sepelekan Protokol Kesehatan Jadi Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19

Ia mengatakan, untuk memastikan kapan dimulainya prsoses pembelajaran tatap muka ini butuh kehati-hatian.

“Apalagi saat ini mulai diberitakan ada jenis virus baru yang tingkat penularannya lebih cepat,'' katanya.

''Makanya perlu kehati-hatian. Kemungkinan tiap daerah beda-beda mulai sekolahnya Intinya lihat perkembangan setelah libur ini,” ungkap Sugeng.

Walikota Pontianak Tak Mau Buru-buru

Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono juga memastikan akan melihat kondisi di lapangan terkait rencana belajar tatap muka di sekolah pada 4 Januari 2021.

Edi Kamtono mengatakan, pihaknya juga tak ingin terburu-buru mengambil langkah untuk memulai belajar tatap muka, karena ia tak menginginkan nantinya ada kluster sekolah.

"Kebijakan Kemendikbud membolehkan, tapi kami masih melihat kesiapan dulu, tidak buru-buru. Pastikan sarana prasarana siap, sekolah, orangtua, komite dan guru. Murid dirapid antigen nanti dipastikan sehat," paparnya.

Jika sudah dinyatakan siap dan aman dari covid-19, jelas Edi, baru bisa dilakukan belajar tatap muka dan sekaligus simulasi terlebih dahulu.

"Istilahnya kita melihat dulu dan memonitor penyebaran covid-19, karena kita utamakan kesehatan dan keamanan. Kalau seandainya hasil rapid non reaktif, baru bisa dimulai. Harapannya jangan sampai ada kluster sekolah," kata Edi Kamtono.

Baca juga: Dispopar Bontang Larang Pengunjung Nginap di Beras Basah, Tunggu Kasus Covid-19 Reda

Baca juga: Bupati Kubar FX Yapan Jalani Rawat Inap di RS, Terpapar Covid-19 Berpesan Patuhi Protokol Kesehatan

Sejauh ini, Edi mengatakan di Kota Pontianak sudah siap untuk melaksanakan belajar tatap muka.

Namun demi memastikan keamanan dari bahayanya covid-19, pihaknya pun masih terus melihat perkembangan kasus covid-19 di Pontianak.

Bahkan, kata Edi, pihaknya akan mengoptimalkan tim Satgas untuk menilai terkait kesiapan untuk belajar tatap muka nanti.

Baca juga: Perketat Pengawasan Protokol Kesehatan Covid-19, Bupati Minta Aktifkan Posko Covid-19 Kecamatan

Baca juga: Lengkap, Saran PB IDI Sebelum Disuntik Vaksin Virus Corona, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

"Kuncinya kita demokratiflah dan sekolah siap dengan protokol kesehatan covid-19 dan kita sudah melakukan simulasi pada September dan Agustus lancar-lancar saja. Artinya ini agar siswa juga bisa terbiasa dengan kehidupan kebiasaan baru dengan memakai masker, dan hidup bersih serta sehat," kata Edi Kamtono.

Ia juga khawatir jika siswa terus-menerus di rumah tanpa ada aktivitas apapun akan menimbulkan masalah baru. 

Praktik Belajar Tatap Muka di Balikpapan

Saat ini Indonesia masih dirundung wabah Corona yang juga melanda berbagai negara di dunia. 

Termasuk di wilayah Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur juga mengalami pandemi Corona atau yang biasa disebut juga covid-19.

Munculnya pandemi Corona memberi dampak ke segala lini, tidak saja di bidang ekonomi dan interaksi sosial. 

Tetapi juga berpengaruh sampai ke penyelenggaraan pendidikan. 

Baca juga: Apakah Varian Baru Virus Corona Sudah Masuk ke Indonesia? Ini Jawaban Menkes Budi Gunadi Sadikin

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Samarinda, Penambahan 36 Kasus Positif covid-19 dan 1 Orang Meninggal Dunia

Baca juga: Simulasi Belajar Tatap Muka di Balikpapan Digelar, Kepala Disdik Muhaimin Beber Rencana Berikutnya

Sejak adanya pandemi covid-19, dunia pendidikan di Indonesia, termasuk di Kota Balikpapan, mengubah konsep, berbeda dengan sebelumnya. 

Biasa melakukan kontak langsung atau tatap muka kini harus mengandalkan media internet, secara virtual.

Hal ini tentu langsung berdampak pada para guru.

Lewat Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Pembelajaran Tahun Ajaran 2020-2021 di masa pandemi covid-19, pemerintah daerah diberi kewenangan memberi izin pembelajaran tatap muka dengan mempertimbangkan kesiapan sekolah dan izin orangtua murid.

Dalam hal ini Tribunkaltim.co bersama KKG Balikpapan menggelar Talkshow Pendidikan dengan tema “Siapkah Sekolah Pembelajaran Tatap Muka.”

Baca juga: Kasus covid-19 Meningkat Tajam di Balikpapan, Pembelajaran Tatap Muka Bakal Dievaluasi

Baca juga: Dewan Pendidikan Balikpapan Minta Seluruh Guru Harus Rapid Test Sebelum Sekolah Tatap Muka

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi, Hetifah Tekankan Prinsip Kehati-hatian

Baca juga: Platform Digital Kukar Pintar dan Cerdas, Mitra Terbaik Tanoto Foundation Seluruh Indonesia

Baca juga: Kemendikbud: Penerapan Pembelajaran Tatap Muka Dilakukan Secara Berjenjang

Salah satu narasumbernya adalah Muhaimin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan.

Dalam Talkshow tersebut, Muhaimin mengatakan, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur merupakan kota yang paling patuh terhadap penanganan covid dalam protokol kesehatan pada saat melaksanakan pembelajaran.

“Kita lakukan peduli pendidikan dengan program peduli Pendidikan 1708, pada saat itu bulan Agustus, dengan pengumpulan HP android yang 90 persen, baru ditambah laptop yang dibagikan kepada peserta didik yang tidak punya perangkat,” ungkapnya.

Selain itu, program ini dilaksanakan kembali 0817, yakni perusahaan dan perkantoran diminta untuk menyediakan wifi gratis yang diberikan kepada peserta didik.

Baca juga: Imbas Peningkatan Kasus covid-19, Tahun ini Arus Mudik Turun Drastis di Malinau

Baca juga: NEWS VIDEO Akibat Mutasi Virus Corona Penerbangan Internasional akan Dibatasi

Baca juga: Lonjakan covid-19 Diprediksi Terjadi pada 16-18 Januari 2021

Baca juga: Meski Pandemi covid-19, Produksi Ikan di Kutai Kartanegara Tetap Meningkat

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Samarinda, Penambahan 36 Kasus Positif covid-19 dan 1 Orang Meninggal Dunia

Pelaksanaan daring kembali karena Kota Balikpapan tidak ada kawasan zona hijau, setelah itu dilakukan breakdown lagi per kelurahan untuk mencari wilayah di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur yang zona hijau.

“Alhamdulillah dapat pada saat itu bulan September, setelah itu melaksanakan simulasi khusus di kawasan zona kuning, karena banyaknya permintaan dari orangtua untuk pembelajaran tata muka. Belum dilaksanakan, keluarlah SK Menteri bahwa pembelajaran tatap muka menjadi kewenangan daerah,” ujar Muhaimin.

Kadisdik Balikpapan, Muhaimin menjelaskan pada saat itu Balikpapan siap melaksanakan karena kondisi saat itu covid-19 landai.

“Kita minta pendapat para kepala sekolah baik SMP maupun SD negeri dan swasta, dan hampir semua sekolah siap karena menyiapkan semua protokol kesehatan,” katanya.

Baca juga: Jelang Tahun Baru 2021, Kodim 0907 Tarakan Rutin Patroli Protokol Kesehatan

Baca juga: Pendisiplinan Protokol Kesehatan, Tim UKL Polres Paser Pantau Kegiatan Warga di Malam Hari

Baca juga: Razia Protokol Kesehatan di Balikpapan, Satgas covid-19 Terima Rp 160 Juta dari Sanksi Denda

Baca juga: Bupati Kubar FX Yapan Jalani Rawat Inap di RS, Terpapar covid-19 Berpesan Patuhi Protokol Kesehatan

Setalah itu, Pemkot Balikpapan mengeluarkan angket untuk orangtua, terjawab para orangtua murid SMP sebanyak 79,2 persen siap melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Dan sisanya 20,7 persen siap pembelajaran daring.

Semua sekolah yang melaksanakan simulasi dipantau Puskesmas dari Dinas Kesehatan Balikpapan, semua pembelajaran dilaksanakan tiga jam.

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Pasien Positif covid-19 Meningkat, Didominasi Warga Anak Muda

Baca juga: NEWS VIDEO Ditegur Soal Masker yang Tak Sesuai Standar, Pria Rendahkan Gaji Pegawai Transjakarta

Baca juga: Jelang Pembelajaran Tatap Muka, SLB Negeri Balikpapan Matangkan Persiapan, Perketat Pengawasan

Mengecek semua protokol kesehatan, simulasi berjalan empat hari, dan pada bulan Desember perkembangan kasus Corona atau covid-19 di Kota Balikpapan semakin meningkat.

Dari situ, meminta kembali untuk menyebarkan angket pembelajaran tatap muka atau daring, dan perubahan yang tadinya SMP sebanyak 79,2 persen tatap muka, kini hanya sekitar 60 persen.

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Resmi! Pemerintah Tunda Masuk Sekolah di Semua Wilayah Kalbar, https://pontianak.tribunnews.com/2020/12/30/resmi-pemerintah-tunda-masuk-sekolah-di-semua-wilayah-kalbar?page=all.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved