Virus Corona di Kutim
Libur Tahun Baru 2021 Pantai di Kutai Timur Ditutup, Pedagang Mengeluh Sepi, Pendapatan Turun
Penurunan pendapatan dirasakan warga Pantai Kenyamukan, Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Penurunan pendapatan dirasakan warga Pantai Kenyamukan, Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur yang profesinya sebagai pedagang di sekitar pantai.
Selama ditutupnya semua objek wisata pada libur tahun baru untuk memutus penyebaran Corona atau covid-19, pantai-pantai Kutim pun menjadi sepi pada Minggu (3/02/2021).
Terdapat aparat-aparat keamanan yang berjaga di depan pintu masuk pantai dan spanduk bahwa Pantai Kenyamukan dan wisata lain di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Provinsi Kalimantan Timur yang ditutup sementara.
Semua objek wisata di Kutim ditutup sejak tanggal 1 hingga Hari mingggu ini.
Baca juga: Wisata Alam di Berau, Pengelola Objek Telaga Biru Batasi Pengunjung, Sedia Wahana Perahu Bebek
Baca juga: NEWS VIDEO Wisata Alam Batuq Bura, Arung Jeram di Kutai Barat Ramai Dikunjungi di Akhir Pekan
Baca juga: Sempat Kunjungi Obyek Wisata Bahari Pulau Derawan, Dirjen Otda Ingatkan Penerapan Protokol Kesehatan
Warung-warung terlihat sepi tak ada pembeli pengunjung yang bersantai di pinggir pantai pun tidak ada.
"Oh tentu sangat menurun, biasanya ada yang beli, sekarang sepi, jadi ya tidak ada," ucap Lia pedagang makanan ringan.
Perbedaan yang pendapatan dari hari biasa cukup dirasakan oleh Lia.
"Tiap hari ya Alhamdulillah cukup banyak yang beli, tapi karena ditutup kan jadi ya sepi gini," kata Lia.
Baca juga: Kompolnas Apresiasi Rapid Test Antigen di Tempat Wisata oleh Korlantas Polri
Baca juga: Wisata Bahari di Penajam, Belum Resmi New Normal, Pengunjung Padati Pantai Tanjung Jumlai
Baca juga: Wisata Bahari Kaltim, Menikmati New Normal di Pantai Pasir Putih Dewi Kima Kutai Timur
Baca juga: Rencana Besar Wakil Walikota Rahmad Masud di Balikpapan, Kembangkan Wisata Bahari, Begini Faktanya
Lia sebagai pedagang di pantai sempat merasa bingung mengapa pantai ditutup di libur tahun baru saja.
"Bingung juga sih kalau alasannya karena corona kemarin-kemarin juga Corona, waktu lebaran dibuka aja, tapi sekarang ini ditutup," ujar Lia.
Namun ia sedikit lega sebab, Hari Senin pantai telah dibuka kembali.
Baca juga: Pandemi Covid-19 di Penajam Paser Utara Selama Tahun 2020, 9 Polisi di Polres PPU Terpapar Corona
Baca juga: Kasus Baru Positif Covid Capai 28 Orang di Bontang, Tim Satgas: Banyak Masyarakat Cuek Soal Corona
Baca juga: Capres dari PSI, Giring Ganesha Test PCR Swab Positif Corona, Begini Kondisi Istri dan anaknya
"Tapi ini hari terakhir sih, besok Senin itu sudah dibuka lagi," tuturnya
Kondisi pantai yang biasanya ramai dipadati pengunjung kini menjadi sepi dan hanya ada warga pesisir Pantai Kenyamukan yang beraktivitas.
Pada sore hari Pantai Kenyamukan yang letaknya tak jauh dari Kota Sangatta menjadi wisata andalan bagi warga Kutim khususnya Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur.
Pemkot Kehilangan PAD Rp 500 Juta
Di tempat terpisah, berita sebelumnya. Walikota Balikpapan Rizal Effendi menutup sementara sejumlah tempat wisata saat Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2021.
Sejumlah tempat wisata tersebut di antaranya Pantai Manggar Segarasari, Pantai Lamaru, Pantai Kemala, Pantai Monpera, Pantai Kilang Mandiri.
Kemudian, tempat wisata Penangkaran Buaya Teritip, Kebun Raya Balikpapan, Kawasan Wisata Lingkungan Hidup dan Mangrove Center Graha Indah.
Baca juga: Soal Pembubaran FPI, Ketua Syuro FPI Kaltim Minta Anggota Tetap Tenang dan Tidak Bertindak Anarkis
Baca juga: Cerita Kapolresta Samarinda 9 Kali Mandi, Terpapar Covid-19, Selalu Bahagia itu Penting
Baca juga: Malam Tahun Baru di Balikpapan, Lapangan Merdeka Bak Kota Mati, Terlihat Sepi tanpa Aktivitas Warga
Tak hanya itu, panti pijat dan kebugaran, arena bola sodok, pub, bar, diskotik, karaoke dan sejenis juga ditutup sementara.
Penutupan sementara tempat-tempat ini dimaksudkan agar tidak terjadi kerumunan massa saat libur Natal dan Tahun Baru 2021.

Kondisi ini tak pelak membuat pemerintah kota kehilangan pendapatan.
Terutama pantai Manggar, yang merupakan salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar di sektor pariwisata.
"Kita mulai diliburkan sejak tanggal 24 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021. Karena diliburkan ini, kita tidak ada pemasukan dalam bentuk PAD," ujar Kepala UPTD Pantai Manggar Segarasari, Rusliansyah, Jumat (1/1/2021).
Pemerintah, lanjut Rusliansyah, setidaknya kehilangan sekitar Rp 500 juta hingga Rp 600 juta pemasukan daerah.
Baca juga: Pantai Manggar Ditutup saat Libur Panjang, Disporapar Sebut Nominal Kerugian
Baca juga: Pendapatan Asli Daerah Pantai Manggar Balikpapan Lampaui Target
Baca juga: Libur Panjang Pariwisata di Balikpapan Mulai Menggeliat, Pengunjung Pantai Manggar Naik 3 Kali Lipat
Pada tahun 2019 lalu, UPTD pantai Manggar mengumpulkan Rp 500 juta pemasukan selama libur panjang Natal dan Tahun Baru, dengan jumlah pengunjung 5.000 hingga 6.000-an.
"Namun keadaannya memang mengharuskan kita untuk begini," tuturnya.
Menurutnya, kondisi ini termasuk sejarah, di mana pantai atau lokasi rekreasi tutup selama periode Natal dan Tahun Baru.
"Rasanya sedih juga. Karena ini pertama kali setelah bertahun-tahun," ujarnya.
Lokasi wisata akan dibuka kembali tanggal 4 Januari, dengan protokol tetap dilaksanakan dengan ketat.
Menurut Rusli, 3M tetap dijalankan, yakni mengimbau masyarakat memakai masker, mengecek suhu tubuh di pintu masuk, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Nanti setelah kita bukapun, harus bersyukur dengan pemasukan di mana pengunjung dibatasi," katanya.
Ia menyebutkan, selama periode tutup, tidak ada kegiatan rekreasi sama sekali di pantai Manggar.
Kendati demikian, UPTD tetap melakukan pemeliharaan selama pantai tutup, juga tetap siap berkantor dan memberi informasi ke masyarakat.
"Kemarin ada yang dari Banjarmasin, Tabalong, dan dari luar Balikpapan yang datang ke sini. Terpaksa pulang karena tidak tahu informasi bahwa tempat wisata ditutup," ucapnya.
(TribunKaltim.co/Dini dan Heriani)