Berita DPRD Paser
DPRD Paser Dorong Pengentasan Stunting Melalui Peran Kader Posyandu
Masalah stunting masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah untuk dientaskan, terlebih pada wilayah pelosok yang ada di Kabupaten Paser
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Masalah stunting masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah untuk dientaskan, terlebih pada wilayah pelosok yang ada di Kabupaten Paser.
Hak itupun mendapat sorotan dari Anggota DPRD Paser Lamaludin, yang menyarankan agar pemerintah daerah mengambil langkah khusus.
Dengan melihat situasi dan kondisi yang terjadi, tidak hanya berfokus pada salah satu sektor pencegahan melainkan dengan menyasar disegala sektor.
"Stunting ini bukan hanya terletak di masalah gizi makanan saja, ada banyak sektor lain. Misalnya rumah layak huni masyarakat, dalam artian jika rumahnya layak otomatis penghuninya juga sehat," terang Lamaludin, Rabu (1/11/2023).
Baca juga: Ketua Komisi I DPRD Paser Sebut RTRW jadi Acuan Penetapan RPJPD 2025-2045
Baca juga: Ketua Komisi II DPRD Paser Soroti Kerusakan Kontainer Sungai Tuak, Minta Pemda Lakukan Audit
Salah satu indikator agar terbebas dari stunting yaitu, sandang pangan dalam satu keluarga bisa tercukupi.
"Kami apresiasi peran pemerintah daerah selama ini yang sudah lumayan baik dalam menangani stunting, tapi perlu ditingkatkan lagi karena banyak yang belum tepat sasaran dalam pelaksanaan kegiatannya," sebutnya.
Diungkapkan, pemerintah daerah harusnya tidak hanya memperhatikan dari segi makanan saja melainkan tempat tinggal maupun lingkungan masyarakat juga perlu diperhatikan.
Hal itu dikarenakan, banyak rumah-rumah warga di pedalaman maupun pesisir yang belum layak huni dan terbanyak kasus stunting ada pada wilayah tersebut.
"Kalau memang pemerintah daerah ingin mengurangi masalah stunting di Paser hingga 14 persen, maka masalah lingkungan dan kesehatan perlu diperhatikan," papar Lamaludin.
Instansi terkait juga harus proaktif untuk memberikan pemahaman dan motivasi kepada masyarakat, utamanya yang ada pada wilayah pelosok dan pesisir.
Selain itu, kader Posyandu juga dinilai memiliki peran penting dalam mengatasi stunting dikarenakan bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Sering-sering diadakan penyuluhan kesehatan, terus terang kader posyandu ini benar-benar memiliki peran penting di desa maupun kelurahan. Mereka bisa melihat mana anak yang sehat dan tidak, begitupun mengetahui gejala anak stunting sehingga perlu penindakan," ulasnya.
Baca juga: Dianggap Krusial, DPRD Paser Target 2 Raperda Disahkan 2024
Lamaludin menekankan, dalam mengentaskan stunting di Paser perlu peran semua stakeholder bukan hanya menitik beratkan pada salah satu pihak.
"Karena semuanya saling berkaitan, tidak hanya satu indikator tapi mencakup secara keseluruhan," tutupnya. (*)
DPRD Paser Bahas 17 Temuan BPK, Dorong Perbaikan Sistem Pengelolaan Keuangan |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRD Paser Zulkifli Minta Pemerintah Jamin Keselamatan Pemilik Rumah di Union 2 |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRD Paser Sebut Review Pembangunan Bandara Masih Tahap Proses Penyelesaian |
![]() |
---|
Raperda Kepemudaan di Paser, Basri Mansyur Ingin Pemuda Berdampingan dengan Pemda |
![]() |
---|
Ketua DPRD Paser Dukung Sinergitas Unsur Forkopimda untuk Wujudkan Pilkada Damai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.